10 Anak Buah KKB Purom Wenda Menyerah, Empat Orang ternyata Masuk Daftar Pencarian Orang (DPO)

Empat dari 10 orang itu merupakan anggota KKB yang masuk dalam DPO, yakni: Tabenak Wenda, Join Tabuni, Dekin Wenda, dan Bakar Wenda.

Editor: Tariden Turnip
Dok Penerangan Kogabwilhan III
10 Anak Buah KKB Purom Wenda Menyerah, Empat Orang ternyata Masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). 10 anggota KKB Purom Wenda menyerahkan diri dan menyatakan kembali ke NKRI, Distrik Balingga, Lanny Jaya, Papua, Senin (31/8/2020) 

10 Anak Buah KKB Purom Wenda Menyerah, Empat Orang ternyata Masuk Daftar Pencarian Orang (DPO)

10 Anggota dan simpatisan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Purom Okiman Wenda (POW) menyerahkan diri kepada ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hingga saat ini, Purom Okiman Wenda (POW), merupakan pentolan KKB Papua paling dicari, karena bertanggung jawab atas sederet penembakan terhadap sipil maupun TNI/Polri. 

Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa mengonfirmasi penyerahan diri 10 anggota KKB pimpinan Purom Okiman Wenda (POW) dilakukan di Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

"Pada 31 Agustus 2020 telah dilakukan penyerahan diri empat orang kelompok Militan Purom Okiman Wenda beserta enam orang simpatisannya kepada Satgas Pamtas Mobile YPR 305/TKR di Lany Jaya," kata Nyoman melalui keterangan tertulis, Selasa (1/9/2020).

Empat dari 10 orang itu merupakan anggota  KKB dan telah masuk dalam daftar pencarian orang.

Mereka adalah Tabenak Wenda, Join Tabuni, Dekin Wenda, dan Bakar Wenda.

Sementara enam lainnya merupakan simpatisan KKB, yakni Leis Tabuni, Telia Wenda, Kuku Tabuni, Wiro Wenda, Kondis Tabuni, dan Nendiles Wenda.

Nyoman mengatakan, 10 orang itu pernah bergabung dengan KKB pimpinan POW.

Mereka telah mengikuti pelatihan militer di Markas OPM Soemalo.

"Kesepuluh orang tersebut juga mengakui bergabung dalam OPM karena diancam oleh POW dan dijanjikan akan memperoleh kehidupan yang lebih baik," kata dia.

Pada acara penyerahan diri tersebut, diserahkan juga barang bukti berupa satu handy talkie, sebuah charger handy talkie, dan satu rompi serbu yang pernah digunakan saat tergabung dalam KKB pimpinan POW.

Purom Okiman Wenda mempunyai basis di Kabupaten Lanny Jaya.

Melansir akun facebook surga kecil yang jatuh ke bumi, sekitar 17 tahun lalu, Purom Okiman Wenda awalnya hanya pelaku kriminal kelas "teri" yang sering mabuk-mabukan dan memalak masyarakat.

Dia beroperasi di wilayah Kabupaten Puncak Jaya.

Akibat ulahnya yang selalu meresahkan warga, Purom pun masuk dalam kejaran pihak kepolisian.

Demi menghindari kejaran polisi, Purom lari ke hutan di Distrik Tingginambut dan bergabung dengan kelompok separatis OPM pimpinan Goliath Tabuni.

Tingkat intelektual Purom yang rendah memudahkan Goliath Tabuni mendoktrin ide-ide separatisme dan rasisme kepada dirinya.

Seiring dengan menurunnya aksi kelompok Goliath Tabuni akibat kejaran aparat, Purom pun mulai berusaha menunjukkan eksistensinya.

Dia menarik diri dari kelompok Goliath Tabuni dan mulai membentuk kelompok tersendiri yang terdiri dari anggota yang berusia muda, brutal, emosional dan tidak berpendidikan.

Awalnya Purom Okiman Wenda berani mengadang patroli TNI/Polri.

Seperti melakukan penyerangan terhadap Mapolsek Pirime pada 27 November 2012. Purom dkk membunuh dengan keji 3 orang anggota Polsek Pirime dan merampas 3 pucuk senjata api, 2 senjata api laras panjang dan 1 pistol Revolver.

Lalu, beberapa hari kemudian, ketika Kapolda Papua saat itu, Irjen Pol Tito Karnavian meninjau TKP di Mapolsek Pirime, Purom dengan arogansinya melakukan penembakan terhadap rombongan Kapolda.  Seorang anggotanya, Wandis Wanimbo, tewas tertembak aparat.

Pada 1 Agustus 2014, kembali Purom menunjukan arogansinya dengan melakukan penghadangan terhadap pasukan TNI yang sedang melaksanakan pergeseran pasukan dari Wamena menuju Lanny Jaya. Satu orang prajurit TNI menderita luka tembak dan 5 orang kelompok Purom tewas dalam kontak senjata tersebut.

Tiga hari kemudian, 4 Agustus 2014, kelompok separatis ini kembali menyerang konvoi personel Brimob Papua yang sedang mengawal Sekda Kabupaten Lanny Jaya di sekitar jembatan Yalipok, lerbatasan Kampung Jiwili dan Kampung Wiremgembur. Satu orang personel Brimob menderita luka pada kornea mata terkena kelongsong peluru.

Tertembak saat Menyerahkan Diri

Sebelumnya, seorang anggota KKB yang diketahui bernama Tendinson Enumbi kini bersedia menyerahkan diri untuk bergabung dengan NKRI.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Eko Daryanto mengatakan, penyerahan diri yang dilakukan Tendinson berkat pendekatan persuasif yang dilakukan aparat Kodim 1714/ Puncak Jaya.

Saat proses pendekatan itu, dikatakan, Tendinson sempat mengaku ingin hidup normal.

Selain itu, ada keluarga yang harus diberikan nafkah.

"Tendinson sempat menyampaikan dirinya ingin kembali ke jalan yang benar dan hidup normal," kata Eko.

Proses penyerahan diri dilakukan secara simbolis dengan menyerahkan senjata yang dimiliki Tendinson kepada Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya, Senin (22/6/2020).

Penyerahan diri yang dilakukan Tendinson juga mendapat respons positif dari Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya. Bahkan, yang bersangkutan juga akan difasilitasi untuk mendapatkan pekerjaan secara layak.

"Bupati kan pernah sampaikan nanti mereka yang fasilitasi untuk pekerjaannya," kata Eko.

Tertembak senjata sendiri

Hanya saja saat proses penyerahan diri tersebut, dikatakan Eko, sempat terjadi kendala.

Sebab, Tendinson justru tertembak oleh senjatanya sendiri yang akan diserahkan kepada Pemda setempat.

Kejadian itu terjadi di Kali Mewoluk, saat yang bersangkutan terjatuh dalam perjalanan menuju Kota Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak Jaya, pada Kamis (18/6/2020).

Ketika terjatuh itu, senjata yang dibawanya ikut meletus dan mengenai pinggang hingga tembus betis kanannya. Akibat luka yang dideritanya itu, korban langsung dievakuasi ke rumah sakit

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Anggota KKB Pimpinan Purom Wenda Menyerahkan Diri"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved