Update Covid19 Sumut 1 September 2020

Gencar Razia Masker, Medan Zona Merah Covid-19, Ini Imbauan Kasatpol PP Sumut kepada Warga

Aparat semakin gencar mengkampanyekan pentingnya menggunakan masker, apalagi saat keluar rumah.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Salomo Tarigan
T R IBUN-MEDAN.com/Maurits
Kasatpol PP Sumut Suryadi Bahar saat berada di lokasi razia penggunan masker di kawasan Jalan Dr Mansyur pada Selasa (1/9/2020) 

T R IBUN-MEDAN.com, Medan - Peningkatan kasus penyebaran virus corona (covid-19) kian menghawatirkan.

Penggunan masker masih dianggap sebagai cara ampuh  memutus penyebaran virus mematikan ini.

Aparat semakin gencar mengkampanyekan pentingnya menggunakan masker, apalagi saat keluar rumah.

Kasatpol PP Sumut Suryadi Bahar menyampaikan agar semua pihak bekerja sama mengedukasi masyarakat menggunakan masker.

Razia masker di Jalan Dr Mansyur, Medan Selayang pada Selasa (1/9/2020)
Razia masker di Jalan Dr Mansyur, Medan Selayang pada Selasa (1/9/2020) (T R IBUN-MEDAN.com/Maurits)

Bahkan, dia juga mengimbau agar seluruh tokoh agama, adat, masyarakat, dan pemuda meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengggunaan masker di masa pandemi Covid-19.

"Penegakan hukum tetap, edukasi sosialisasi juga dilakukan, tapi kami berharap agar pemuka agama tokoh masyarakat agar juga membantu dalam mensosialisasikan protokol kesehatan, jadi tidak dengan kami saja sebagai penegak hukum penegak disiplin, tapi juga tokoh masyarakat ikut tokoh agama dan pemuda," ujarnya saat disambangi di lokasi razia masker di Jalan Dr Mansyur pada Selasa (1/9/2020).

Razia telah berulang kali dilakukan oleh personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) dibantu unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan serta unsur kecamatan.

Selain itu, razia itu dilakukan karena sejalan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 34 tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Secara khusus Kota Medan yang saat ini menjadi zona merah penyebaran Covid-19, pihak Pemko gelar razia masker guna memutus rantai penyebaran Covid-19 tersebut.

"Saat ini kota Medan zona yang merah dan beberapa kabupaten kota, oleh sebab itu pemerintah provinsi atas perintah gubernur melakukan kegiatan razia masker di Mebidang; Medan Binjai, dan Deliserdang," lanjutnya.

Dalam razia masker tersebut, pihaknya tetap berpedoman pada Instruksi Presiden, Pergub, dan Perwal.

"Kita berpedoman pada Instruksi Presiden, Pergub yang sudah dikeluarkan, artinya Permprov menyerahkan pada Kabupaten/ Kota untuk menyesuaikan kondisi Kabupaten/ Kota, misalnya Perwal," terangnya.

Di lokasi, pihak penyelenggara razia masker tidak melakukan pengusiran uang, lebih mengarah pada edukasi masyarakat, penahanan KTP, dan pemberian sanksi, serta pemberian masker.

"Untuk wilayah Medan belum, tapi kita tetap melakukan tindakan, penyitaan KTP dan tindakan sosial, seperti push-up dan menghapal pancasila, UUD '45 dan lain sebagainya," ungkapnya.

"KTP tersebut diamankan selama tiga hari, dan setelah itu bisa diambil di kantor Satpol PP Medan," pungkasnya.

2 Dokter Meninggal

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengucapkan duka mendalam atas meninggalnya dua dokter di Medan saat menjalankan tugas penanganan pasien covid-19.

Kedua dokter yang turut menjadi korban keganasan virus Corona tersebut, adalah dr Daud Ginting SpPD FINASIM dan dr Edwin Parlindungan Marpaung SpOT.

"Saya belasungkawa dengan kondisi dokter-dokter kita, aparat-aparat tenaga kesehatan kita. Kita akan evaluasi itu, di mana letaknya. Kenapa seperti itu," ujar Edy Rahmayadi, di Pendopo Rumah Dinas, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Senin (31/08/2020).

Tercatat, sampai dengan saat ini sudah 10 dokter di Medan yang meninggal dunia akibat tertular wabah virus Corona atau Covid-19.

Ke depan, mantan Pangkostrad ini akan melakukan evaluasi mencari letak kesalahan yang mengakibatkan para dokter penanganan pandemi meninggal dunia.

Meninggalnya para garda terdepan penanganan wabah ini, kata Edy, karena sering berkontak langsung dengan pasien yang terkonfirmasi positif.

Namun, kasus kejadian meninggalnya dokter yang menangani wabah bukan hanya terjadi di Indonesia. Negara lain di seluruh dunia juga kehilangan pasukan garda terdepan dalam melawan virus ini.

"Yang pastinya kan mereka-mereka ini yang menanganinya. Bukan hanya Sumatera Utara ini, se-Indonesia, se-dunia. Karena dia yang melakukan perawatan pada pasien covid" ujar Edy.

Edy mengatakan, meninggalnya para dokter ini cenderung terjadi di rumah sakit yang tidak ditunjuk khusus untuk penanganan pasien Covid-19.

"Iya kita doakan, saya belasungkawa. Tapi kita lakukan evaluasi ke depan tidak seperti itu. Dan itu lebih cenderung di rumah sakit-rumah sakit di luar yang menangani covid. Sehingga memang tidak bisa juga terlalu jauh gubernur untuk menanganinya," kata Edy.

Ia mengharapkan agar para tenaga medis terus bersemangat menjalankan tugasnya menangani pasien Covid-19. Tak lupa juga ia berpesan agar selalu waspada akan penularan covid-19.

"Kalau tidak dokter yang menangani, kan nggak mungkin tukang bengkel yang nangani orang sakit," tukas Edy.

Meninggalnya dr Daud Ginting SpPD FINASIM dan dr Edwin Parlindungan Marpaung SpOT, Minggu (30/08/2020) menambah jumlah dokter di Sumatra Utara yang meninggal karena virus corona atau covid-19.

Data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menunjukkan jumlah dokter di Indonesia yang gugur karena covid-19 di saat melaksanakan tugasnya menangani pasien covid-19 sebanyak 100 orang.

Sebagaimana diketahui, dr Daud Ginting SpPD FINASIM, spesialis penyakit dalam yang bertugas di RSU Pirngadi Medan, meninggal di RSU Martha Friska Multatuli Medan, Minggu (30/08/2020) pukul 02.00 WIB.

Sementara dr Edwin Parlindungan Marpaung SpOT, spesialis orthopaedi dan traumatologi yang bertugas di RS Siloam Hospital Dhirga Surya, RS Murni Teguh, RS Columbia Asia Medan, dan RS Methodis Medan, meninggal di RS Columbia Asia Medan, Minggu (30/8/2020) pukul 21.44 WIB.

Peningkatan Kasus

Kasus baru Covid-19 di Sumut masih menunjukkan peningkatan.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Sumut, Senin (29/8/2020) pukul 16.00 WIB, terdapat 58 kasus baru covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Juru Bicara GTPP Covid-19 Pemprov Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan menerangkan bahwa total pasien terpapar virus Corona berjumlah 6.827 orang di Sumut.

"Update data COVID-19 di Provinsi Sumatera Utara hingga 31 Agustus 2020, pasien konfirmasi bertambah 58 kasus baru dengan total berjumlah 6.827 orang," ungkapnya.

Angka positif terkonfirmasi Covid-19 tersebut hasil dari 42.147 spesimen sampel yang telah diuji di laboratorium.

Spesimen yang dilakukan hari ini sebanyak 321 orang.

Peningkatan lebih tinggi terjadi pada pasien sembuh dari virus corona yaitu bertambah sebanyak 60 orang.

"Pasien sembuh total menjadi 3.965 orang. Sementara pasien meninggal dunia akibat positif virus corona bertambah 3 orang menjadi 315 orang," tutur Whiko.

Untuk pasien suspek atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengalami penambahan sebanyak 15 orang dalam sehari.

"Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap berjumlah 766 orang," ungkap Whiko

Whiko menyebutkan penyebab dari melonjaknya angka ini disebabkan masifnya pemeriksaan yang dilakukan pihaknya.

"Kita dapatkan beberapa kali melonjaknya angka kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara yang ada saat ini. Hal ini salah satunya karena masifnya pemeriksaan swab PCR dan rapid test yang dilakukan Gugus Tugas di Sumatera Utara. Yang dilakukan baik di rumah maupun di lokasi lainnya," tuturnya.

(cr3/t r ibun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved