Update Covid19 Sumut 1 September 2020

Gubernur Edy Rahmayadi Minta Bantuan Pengadaan Laboratorium PCR kepada Presiden Jokowi

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo agar menambah laboratorium pemeriksa PCR

Penulis: Satia | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN / HO
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengikuti video confrence rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan para Gubernur se Indonesia terkait menghadapi pandemi Covid 19 dan pemulihan ekonomi di Rumah Dinas Gubernur Sumut Jalan Sudirman Medan, Selasa (1/9/2020). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo agar menambah laboratorium pemeriksa Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19.

Hal tersebut dibutuhkan agar daerah-daerah dapat meningkatkan dan mempercepat proses tes swab, karena memiliki laboratorium sendiri.

Hal tersebut disampaikan Edy Rahmayadi saat mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) Gubernur, kepala lembaga atau instansi negara dengan Presiden Jokowi secara virtual di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Selasa (1/9/2020).

“Karena Sumut ini ada 33 kabupaten/kota yang letaknya berjauhan. Untuk itu kami mohon bantuan untuk bidang kesehatan khususnya lab-lab untuk melakukan pemeriksaan spesimen di daerah yang terjauh seperti di Nias, Pakpak atau Tapanuli,” kata Edy.

Diketahui, untuk saat ini Sumut memiliki 11 laboratorium PCR.

Kemudian, Edy juga melaporkan kepada Presiden, tren peningkatan kasus Covid-19 terus terjadi.

Meski begitu, Edy menyebutkan, setelah pertengahan hingga akhir Agustus, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut bisa mengendalikan.

Angka positif rate Sumut saat ini adalah 16,1 persen menurun dari 18,3 persen pada pertengahan Agustus 2020.

Selain itu, yang cukup menggembirakan angka kesembuhan kini mencapai 58,1 persen. Pada pertengahan Agustus angka kesembuhan di Sumut hanya 43 persen.

“Itu semua karena kegiatan intervensi kami di bidang kesehatan. Kami akan berusaha terus meningkatkan hal ini,” ujar Edy Rahmayadi.

Mengenai perekonomian, Edy melaporkan pada triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi Sumut berada pada angka minus 2,37%.

Untuk itu, Pemprov Sumut akan melakukan kegiatan intervensi ekonomi dari refocusing tahap II sebesar Rp 500 miliar.

Untuk stimulus ekonomi diarahkan lebih banyak sektor produktif yakni pertanian dan peternakan.

“Karena sudah ada bantuan dari Presiden kami terima, mulai dari BLT hingga PKH. Terima kasih Presiden sehingga kami bisa memberikan bantuan yang sifatnya produktif,” kata Edy.

Pemprov Sumut juga telah melakukan implementasi Inpres Nomor 6 Tahun 2020. Salah satunya adalah melakukan gerakan pembagian 5 juta masker, serta telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 34 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Sumut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved