Usung Konsep Local Wisdom, Seni Rupa Unimed Demo Desain Nuansa Etnik kepada Pengusaha Sablon
Kesenian yang ada di Sumut sendiri dapat dieksplor lebih dalam dengan mengaitkan unsur etnis dan ikon yang ada di Sumut.
Tri bun-Medan.com, Medan - Seni tidak ada matinya.
Hal ini dapat terlihat dari usaha jurusan Seni Rupa Unimed untuk mengembangkan desain cenderamata asal Sumatra Utara.
Dengan bertajuk Desain Cenderamata Berbasis Local Wisdom, kegiatan yang diketuai oleh Wahyu Tri Atmojo selaku ketua dan Hidayat serta Misgiya selaku anggota tim pelaksana membuat penyuluhan serta demo dalam seni mendesain untuk cenderamata.
Kegiatan yang didampingi langsung oleh tim LPPM Unimed, Aman Simaremare dan Henry Situmorang ini dilaksanakan di Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang.
Ketua pelaksana, Wahyu Tri Atmojo menuturkan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi untuk mengeksplorasi kebudayaan dan etnik Sumut dalam bentuk cenderamata.
• Pameran Virtual Fotografi, Mahasiswa Seni Rupa Unimed Tampilkan Karya Selama Pandemi di Sosmed
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sumber daya lokal Sumatera Utara, sehingga dapat menjadi cenderamata khas Sumatera Utara yang diharapkan dapat menambah khasanah cenderamata di Indonesia," ungkap Wahyu, Kamis (3/9/2020).
kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 20 peserta yang terdiri dari Ketua PKK Desa Amplas, Kepala-kepala Dusun di desa Amplas, Pengrajin atau pengusaha cendramata di desa Amplas, serta mahasiswa yang sedang KKN di Desa amplas.
Wahyu menuturkan, kesenian yang ada di Sumut sendiri dapat dieksplor lebih dalam dengan mengaitkan unsur etnis dan ikon yang ada di Sumut.
"Batak ada lima etnis ditambah Nias dan Melayu. Kemudian sumber daya artefak ada menara Tirtanadi, Istana Maimun, dan Masjid Raya yang bersifat budaya dan ikon.
• Aras Community Mengelar Pameran Seni Rupa untuk Kegiatan Amal di Manhattan Times Square
Etnis dan ikon ini kita eksplor lebih dalam yang akhirnya kita publish ke masyarakat melalui visual yaitu melalui Sablon. Nah sablon ini kita visualisasi ke kaos sebagai cenderamata. Ini bisa menambah koleksi desain untuk cenderamata juga mengangkat ikon yang ada di Sumut," ujar Wahyu.
Pengabdian kepada masyarakat ini menggandeng mitra yang bergerak dalam bidang sablon yakni Penguink Sablon.
Adapun gambaran iptek yang dilaksanakan pada mitra adalah Desain Gimbang, Nioafi-afi, Simataniari, Bunga Gundur, Desa Siwaluh, Hinar Harungguan, Itik Pulang Petang, Miniatur menara Air Tirtanadi, Istana Maimun, dan Mesjid Raya Al Mashun.
Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan materi tentang cara mendesain, cara menyablon (memindahkan desain ke kaos), diversifikasi produk dan cara pemasaran serta Pendampingan dalam menyablon.
Pada kesempatan ini dilakukan penyerahan bahan-bahan mendesain dan menyablon kepada mitra yang di wakili oleh Kepala Desa Secara Simbolis.
• Torehkan Prestasi, Mahasiswa Seni Rupa Unimed Juara 2 Lukis Mural Festival Pesona Lokal
Kades Amplas, Edi Purwanto turut mengungkapkan rasa senangnya terkait Unimed melakukan pelatihan desain cenderamata di desanya.
Ia berharap ini bisa menjadi motivasi kepada pengusaha desain untuk lebih mengeksplorasi lebih dalam terkait beragam bentuk desain yang berpotensi punya nilai jual.
"Saya sangat senang dengan adanya pelatihan Desain Cendra mata Berbasis Local Wisdom di desa ini, karna dapat menambah ilmu dan motivasi bagi pengusaha-pengusaha lainnya yang ada di Desa Amplas. Karena mengingat letak strategis dari Desa Amplas yang dekat dekan Bandara Internasional Kuala Namu dan Kota Medan," pungkasnya.(cr13/tri bun-medan.com)