Meski Digerogoti Australia, Timor Leste Ternyata Punya Prestasi yang Bikin Bangga di Mata Dunia
mereka terlibat dengan memberikan informasi tepat waktu kepada komunitas yang paling terpapar adalah cara terbaik untuk membantu orang melindungi diri
Bagaimana penanganan Covid-19 dan kondisi Timor Leste yang menghadapi pandemi?
Dilansir UCA News, Selasa (25/9/2020), menjelang akhir Juni, Timor Leste telah berhasil mengakhiri keadaan darurat dan menyatakan menang melawan Covid-19.
Meskipun Timor Leste termasuk negara miskin dengan sistem kesehatan yang lemah, tapi mereka bergerak cepat menjelang akhir Maret dengan memberlakukan keadaan darurat Covid-19.
Aturan yang diberlakukan lebih ketat daripada kebanyakan negara bagian Australia.
Mereka mengadopsi langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah penyakit, mengatasi pandemi, menyelamatkan nyawa, dan memastikan rantai pasokan barang serta jasa.
Bahkan jika mungkin mereka membatasi beberapa hak dan kebebasan fundamental.
Menurut sekelompok akademisi dari Universitas Melbourne, pada awal Maret pemerintah Timor Leste menutup perbatasannya.

Paket bantuan
Awalnya pembatasan hanya untuk non warga negara, akan tetapi setelah itu semua orang dibatasi.
Warga negara Timor Leste yang tetap di luar negeri (kebanyakan pelajar; para pekerja berketerampilan rendah di Inggris, Irlandia dan Korea Selatan; atau pekerja musiman di Australia) ditawarkan dukungan untuk tinggal di luar negeri.
Warga Timor Leste menerima paket bantuan termasuk sabun, telur dan beras dari lembaga non-pemerintah dan sektor swasta.
Bagi rumah tangga yang berpenghasilan di bawah 500 dollar AS (Rp 7,4 juta) sebulan berhak atas subsidi bulanan sebesar 100 dollar AS (Rp 1,4 juta) dari pemerintah.
Perbatasan dengan Indonesia dipatroli oleh pihak berwenang yang memaksakan penutupan dan perintah tinggal di rumah.
Namun seperti negara lainnya yang memberlakukan penguncian atau lockdown, Timor Leste menghadapi masalah ekonomi.

Pendapatan minyak dan gas yang menopang perekonomiannya segera habis.