Update Covid19 Sumut 5 September 2020
Sekolah Dibuka di Zona Kuning-Hijau Corona? Begini Respons Gubernur Edy dan Orangtua Siswa di Medan
"Jika orangtua atau wali siswa tidak setuju maka peserta didik tetap belajar dari rumah dan tidak dapat dipaksa,"
T R IBUN-MEDAN.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, beberapa waktu lalu mengumumkan terkait pembelajaran tatap muka di sekolah di zona hijau dan kuning covid-19.
Keputusan sekolah boleh dibuka atau tidak, diserahkan kepada pemerintah daerah atau dinas pendidikan, yang dianggap lebih mengetahui kondisi daerahnya.
Namun, hal ini tidak dipaksakan, orangtua siswa tetap menentukan apakah anaknya belajar tatap muka di sekolah atau di rumah.
"Jika orangtua atau wali siswa tidak setuju maka peserta didik tetap belajar dari rumah dan tidak dapat dipaksa," ujar Nadiem seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, awal Agustus lalu.
Berstatus sebagai zona merah, hampir seluruh sekolah di Sumut melaksanakan sistem pembelajaran daring.
Pelaksanaan pembelajaran daring ini juga terus dipantau oleh dinas pendidikan daerah dan Kabupaten/Kota.
T r ibun-Medan.com mencoba menanyai komentar beberapa orang tua siswa yang mendampingi anak-anaknya selama belajar daring.
Satu di antaranya adalah Heny, orang tua siswa di sebuah Sekolah Dasar Negeri di Medan.
Heny mengaku mendukung sistem pembelajaran secara daring yang dilakukan pemerintah.
Hanya saja, terangnya, perlu fasilitas memadai yang dipastikan pemerintah bisa diakses oleh semua siswa.
"Sudah hampir lima bulan ini belajar daring terus lah. Saya sih enggak terlalu ada kendala, karena anak yang SD cuma satu, adiknya belum sekolah. Masih aman dan belum ada kendala. Tapi di luar sana kan kita tahu ekonomi orang enggak sama," ujarnya, Jumat (4/9/2020).
Dikatakan nya, meskipun banyak pro kontra mengenai pelaksanaan pembelajaran daring. Bagi Heny pelaksanaan pembelajaran daring masih menjadi solusi untuk mencegah penularan covid-19.
"Orang Medan ini kan banyak enggak percaya nya sama virus itu. Ya kita ikut orang yang ahli lah, sementara Kemendikbud bilang bisa buka zona hijau dan kuning saja. Kita sudah jelas zona merah ya belum lah bisa dibuka," katanya.
Untuk pelaksanaan pembelajaran daring secara maksimal, Heny berharap perhatian guru terhadap siswa yang belajar di rumah bisa ditingkatkan.
"Kalau bisa lebih perhatian lagi ya, misalnya entah datang ke rumah siswa menanyakan kendala dan sebagainya. Supaya lebih terkontrol anak-anak muridnya," tutur perempuan yang juga berprofesi sebagai guru SMP ini.