Breaking News

Baru Tiba di Papua, Dua Prajurit Yonif 400 Banteng Raiders Gugur Kecelakaan, 15 Prajurit Terluka

Dua prajurit Yonif 400/ Banteng Raiders (BR) yang meninggal dunia adalah Sertu Heri Susanto dan Pratu Jhan Risky Pratama Purbatua.

Editor: Tariden Turnip
PENERANGAN KOGABWILHAN III
Baru Tiba di Papua, Dua Prajurit Yonif 400 Banteng Raiders Gugur Kecelakaan, 15 Prajurit Terluka. Truk pengangkut prajurit Yonif 400 Banteng Raiders alami kecelakaan di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (11/9/2020). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Baru Tiba di Papua, Dua Prajurit Yonif 400 Banteng Raiders Gugur Kecelakaan, 15 Prajurit Terluka

Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali berduka, dan kehilangan dua prajurit terbaiknya yang meninggal dunia saat melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua.

Dua prajurit TNI meninggal dunia setelah truk yang ditumpangi mengalami kecelakaan, pada Jumat (11/9/2020) sekitar pukul 16.00 WIT.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menuturkan, kejadian tersebut berawal saat truk milik TNI yang membawa 17 personel Yonif 400/ Banteng Raiders (BR) mengalami kecelakaan karena rem blong di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Truk tersebut awalnya bergerak dari arah Sugapa menuju Titigi, Distrik Hitadipa.

Akibat kecelakaan tersebut, dua prajurit TNI mengalami luka ringan dan 13 luka berat.

Evakuasi truk pengangkut TNI yang alami kecelakaan di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (11/9/2020).
Evakuasi truk pengangkut TNI yang alami kecelakaan di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (11/9/2020). (facebook)

Sementara, dua prajurit meninggal dunia, yakni Sertu Heri Susanto dan Pratu Jhan Risky Pratama Purbatua.

"Kecelakaan tersebut saat ini telah ditangani oleh TNI dibantu masyarakat setempat dengan mengevakuasi korban luka untuk dibawa ke RSUD Kabupaten Intan Jaya menggunakan kendaraan Hilux milik PT MUJ," kata Suriastawa, saat dikonfirmasi Kompas.com, melalui WhatsApp, Jumat malam.

Saat ini, TNI telah mengamankan seluruh barang dan perlengkapan prajurit yang menjadi korban kecelakaan tersebut.

TNI telah mengamankan seluruh barang dan perlengkapan prajurit yang menjadi korban kecelakaan tersebut.

Senjata, munisi dan perlengkapan dalam keadaan lengkap.

Suriastawa menyampaikan dukacita yang mendalam dari pimpinan TNI atas peristiwa ini.

Kepada warga masyarakat yang turut membantu evakuasi korban, dia menyampaikan terima kasih dan apresiasi serta rasa hormat.

"Semoga ketulusan warga masyarakat dalam membantu TNI semakin meningkatkan semangat prajurit TNI dalam melaksanakan tugas negara demi kedamaian dan kesejahteraan masyarakat Papua," pungkas Suriastawa.

Diketahui prajurit Yonif Raider 400/BR baru bertugas di Papua sejak akhir Agustus 2020 lalu.

Sebanyak 400 prajurit Yonif 400/Banteng Raiders diangkut KRI Tanjung Kambani 971 ke Papua dari Dermaga Nusantara 3 Semarang, 24 Agustus 2020.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari melepas 450 prajurit Yonif Raider 400/Banteng Raiders di Pelabuhan Tanjung  Emas Semarang, 24 Agustus 2020
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari melepas 450 prajurit Yonif Raider 400/Banteng Raiders di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, 24 Agustus 2020 (dok)

Kemudian KRI Tanjung Kambani 971 sempat singgah di Surabaya menjemput pasukan Yonif 515 Raider dan Makassar untuk bekal ulang logistik.

KRI Tanjung Kambani 971 mendrop pasukan Yonif 400 Banteng Raiders yang siap melaksanakan operasi pengamanan daerah rawan (Pamrahwan) di Dermaga Nabire, Biak, Rabu (9/9/2020).

Komandan Yonif (Danyon) Raider 400/BR, Mayor Inf Andreas Yudhi Wibowo, mengungkapkan, personelnya mendapatkan tugas Pamtas Mobile sehingga harus senantiasa bergerak di wilayah Papua.

Dirinya berjanji untuk memimpin 450 prajuritnya, agar berangkat dan pulang dalam kondisi utuh.

Tugas tersebut akan berlangsung selama sembilan bulan.

Batalyon Infanteri Raider 400/Banteng Raiders adalah sebuah batalyon infanteri raider Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sebelumnya bernama Yonif 401/Banteng Raider.

Batalyon yang sudah ada sejak 23 Maret 1953 ini awalnya adalah Batalyon 454 yang sejak dulu sudah dikenal sebagai satuan elite setingkat pasukan komando (pasukan khusus).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Truk Milik TNI Kecelakaan di Papua, 2 Prajurit Meninggal, 15 Terluka"
Penulis : Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved