Berita Viral

Kronologi Polisi Serang Kampus Unisba dan Unpas, Tembak Gas Air Mata Mahasiswa Minta Tolong

Demonstrasi yang awalnya berlangsung ramai berujung bentrok, puluhan mahasiswa tumbang terkena gas air mata.

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
PENANGANAN MEDIS - Satu demonstran yang berunjuk rasa di DPRD Jawa Barat saat mendapat penanganan medis di Kampus Unisba, Kota Bandung, Senin (1/9/2025) malam. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kronologi polisi serang kampus Universitas Bandung (Unisba) hingga tembakkan gas air mata.

Kejadian polisi masuk Unisba ini juga terjadi di Univesitas Pasundan (Unpas),  Senin malam (1/9/2025).

Semua bermula dari aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD Jawa Barat yang berakhir ricuh. 

Demonstrasi yang awalnya berlangsung ramai berujung bentrok, puluhan mahasiswa tumbang terkena gas air mata.

Mereka kemudian dievakuasi ke dalam Kampus Unisba dengan ambulans untuk mendapat perawatan di posko medis darurat yang dibuat mahasiswa bersama relawan.

Namun kondisi makin kacau ketika gas air mata ikut ditembakkan ke area kampus. Beberapa mahasiswa, relawan medis, hingga satpam Unisba menjadi korban.

Berdasarkan data yang dicatat pihak Unisba hingga pukul 20.30 WIB, Senin (1/9/2025), total ada 48 pendemo yang diboyong ke Kampus Unisba. Mereka terdiri atas 19 masyarakat umum dan 29 mahasiswa. Jumlah tersebut diprediksi bakal terus bertambah.

Wakil Rektor III Unisba, Amrullah Hayatudin, mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, pendemo yang mengalami luka-luka tersebut mayoritas terkena benturan, sehingga harus segera ditangani.

"Info terbaru dari petugas medis, mayoritas pendemo yang ditangani di sini itu luka-luka akibat terkena pukulan benda tumpul," ujar Amrullah saat ditemui di Kampus Unisba, Senin malam dilansir dari Tribun Jabar

Dia mengatakan, para pendemo itu ditangani sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung. Jika ada yang masuk kategori merah bakal langsung dirujuk.

"Seperti biasa untuk pasien dikategorikan merah, hijau kuning. Nah, yang kategori merah harus dirujuk ke rumah sakit," kata Amrullah.

Anggota Tim Medis Unisba, Doni, mengatakan, kebanyakan korban yang masuk ke Posko Unisba di antaranya sesak napas akibat gas air mata, kemudian luka benturan akibat terjatuh.

"Ada yang bilang terpukul dan lain-lain, terus ada juga yang mengalami luka robek ringan. Kalau sesak napas itu biasanya dari gas air mata dan mata dia iritasi, saluran napas juga iritasi, sehingga ada beberapa orang yang merasakan sesak," ucapnya.

Berdasarkan hasil pendataan petugas di Unisba, pasien yang ditangani mayoritas mahasiswa dan sisanya masyarakat umum. Pihaknya memastikan, semua yang pasien itu ditangani.

"Saya lihat tadi identifikasi datanya mayoritas memang mahasiswa, tapi ada juga kategori pemuda yang sudah lulusan dari kampus mungkin ya. Kami belum mengidentifikasi kelompok lain untuk yang masuk ke Unisba sejauh ini," kata Doni.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved