PSK Tewas di Atas Ranjang selepas 4 Kali Meladeni Pria Hidung Belang, Diantar dan Ditunggui Suami
Selepas meladeni melayani pria hidung belang itu, PSK langsung kejang-kejang dan tewas di atas ranjang hotel
Seorang wanita diduga seorang pekerja seks komersial ( PSK ) tewas usai melayani pelanggannya di sebuah kamar hotel di Yogyakarta.
TRIBUN-MEDAN.com - Parah, seorang Pekerja Seks Komersial ( PSK ) tewas di hotel setelah empat ronde melayani pria hitung belang.
Lebih parahnya lagi PSK tersebut diantar oleh suami untuk melayani om-om hidung belang ke hotel.
Selepas meladeni melayani pria hidung belang itu, PSK langsung kejang-kejang dan tewas di atas ranjang hotel
Seorang wanita diduga seorang pekerja seks komersial ( PSK ) tewas usai melayani pelanggannya di sebuah kamar hotel di Yogyakarta.
DP wanita berusia 41 tahun ini ditemukan tewas setelah sempat kejang-kejang seusai memuaskan hasrat pelanggannya.
Diketahui DP sempat dipaksa oleh pelanggannya untuk terus berhubungan intim sebanyak dua ronde.

Namun sayangnya saat hendak mendapat bayaran, DP mendadak kejang-kejang hingga akhirnya meninggal dunia.
Kedatangan DP ke hotel di wilayah Depok Barat , Yogyakarta ini ternyata diantar oleh suami sendiri.
Parahnya suami DP ini memang sengaja mengantar dan menunggu sang istri bercinta dengan pria hidup belang di kamar lain.
Hingga akhirnya ia memergoki AP si pria hidung belang keluar dari kamar hotel dengan tergesa-gesa.
Kematian DP pun sempat diungkap oleh pria pemesannya.
Sebelum meninggal dunia, DP sempat melayani AP sebanyak dua kali.
Namun lantaran belum puas, AP memaksa DP untuk melayaninya lagi hingga dua kali.
Ketika selesai dan hendak dibayar oleh pelangganya, DP tiba-tiba kejang dan jatuh dari tempat tidur.
AP yang khawatir dengan kondisi DP langsung membopong dan meletakkannya di atas kasur.
Dilansir dari Kompas.com, Rupanya, suami DP menunggu di kamar lain, Minggu (13/9/2020) sekitar pukul 05:00 WIB saat istrinya berhubungan intim dengan tamunya.

Saat istri sedang melayani pria lain, suami DP heran karena tak kunjung selesai.
Ia sempat menghubungi ponsel DP, tetapi tak ada jawaban.
Hingga beberapa saat kemudian, tamu yang dilayani DP yakni AP pria asal Purworejo itu keluar dari dalam kamar hotel.
Melihat hal itu, suami langsung mengecek keadaan istrinya.
Namun saat itu, DP sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Suami DP mengamankan AP yang saat itu diduga hendak kabur.
AP lalu ditangkap dan diserahkan suami korban kepada satpam.
"Suaminya itu telepon terus dari luar. Karena ketakutan, dia (AP) keluar kamar, tapi diikuti suaminya (DP),"
"Diamankan, diserahkan security dan dibawa ke polsek," kata Kapolsek Depok Barat Kompol Rachmandiwanto, dilansir dari Kompas.com.
Polisi langsung mengamankan pria yang terakhir kali bersama korban yakni AP sebelum DP meninggal dunia.
Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara.
Jenazah korban juga langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Sementara AP dan suami korban langsung diamankan polisi di Mapolsek Depok Barat
Atas kejadian itu, pelanggan korban berinisial AP ditetapkan polisi sebagai tersangka.
"Yang laki-lakinya (AP) kita tetapkan tersangka dengan Pasal 359 karena kelalaiannya. Tapi ini masih terus kita dalami," ujar Rachmandiwanto.
Sedangkan suami korban, lanjut dia, hingga saat ini masih dilakukan pendalaman penyelidikan terkait dugaan prostitusi karena menjual istrinya.

Kejadian Lainnya
DEMI Obati Mama yang Sakit Gula, Dinda Rela Layani Nafsu Tamu Seusia Alm Ayahnya Sehari Kuat 8 Tamu
Kerasnya hidup membuat Dinda wanita 19 tahun nekat terjun menjadi seorang pekerja seks komersial ( PSK ).
Sang ayah meninggal dunia, ibunda kini tengah sakit gula atau diabetes membuat Dinda nekat menjajakan dirinya pada pria hidung belang.
Tak tanggung-tanggung dalam sehari wanita cantik asal Medan ini sanggup melayani delapan tamunya.
Parahnya Dinda mengaku hampir semua tamunya seusia mendiang ayahnya.
Meski harus melayani tamu seusia mendiang ayahnya, sayangnya Dinda justru mengaku bisa menikmati pekerjaannya tersebut.
Di hadapan petugas Dinda mengaku semua ia lakukan semata-mata demi mencukupi kebutuhan hidup dan biaya pengobatan sang ibunda.
Kini jejak Dinda sebagai seorang PSK harus terhenti lantaran dirinya terjaring razia Satpol PP di kawasan Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Saat diperiksa Dinda bercerita awalnya dirinya hanya bekerja sebagai admin yang bertugas melakukan transaksi via aplikasi.
Dari Dinda-lah para tamu ini dihubungkan pada penyedia layanan esek-esek.

Siapa sangka lama kelamaan Dinda tergiur dengan uang yang didapat dari menjual diri.
Dinda mengatakan setiap harinya ia bisa mengantongi Rp 1 juta.
"Paling banyak Rp 2,5 juta," kata Dinda dikutip dari Tribun Jakarta.
Sudah dua bulan Dinda menjalani pekerjaan ini.
Untuk sekali kencan, Dinda memasang tarif Rp 1,5 juta lewat aplikasi MiChat.
"Sekali main paling lama juga 15 menit. Kalau lagi ramai bisa 5 sampe 8 tamu seharinya.
Biasanya ramai di hari Jumat, Sabtu sama Minggu.
Kalau hari hari biasa paling banyak 4 tamu," sambung Dinda.
Pekerjaan ini membuat Dinda juga merasakan sakit pada organ intimnya.
Meski begitu, Dinda tak kapok.
Ia justru mengakali rasa sakit tersebut menggunakan minuman beralkohol.
Dinda juga menceritakan kebanyakan tamunya pria yang seumuran dengan almarhum ayahnya.
"Biar pakai pelumas sakit mah tetep.
Kan kita begituan sama bukan orang yang kita sayang apalagi kebanyakan tamu saya seumuran almarhum papa," kata wanita yang kerap mengenakan pakaian seksi ini.
Kendati demikian Dinda tidak menampik pernah menikmati berhubungan intim dengan tamu yang disukainya. Sebab pelanggannya itu berparas rupawan dan sopan.

"Tapi jarang banget orang ganteng sopan baik.
Biasanya mah gitu ya mau gimana lagi namanya juga tamu punya uang ya mau enggak mau kita wajib layani," ungkap Dinda.
Uang hasil kerjanya digunakan keperluan pengobatan ibunya yang menderita gula darah.
"Buat beli obat mama kena gula. Makanya saya berani terjun ke kayak gini abis dulu waktu kerja di toko jangankan buat beli obat buat ongkos sama makan aja sudah kurang," tuturnya bernada manja.
Selain dibelikan obat untuk orang tua, masih menurut dara manis berdarah Medan tersebut hasil yang didapat juga digunakan untuk perawatan wajah dan kulit di klinik kecantikan.
"Kita kerja beginian ya harus tampil cantik. Mau enggak mau saya tiap minggu ke klinik kecantikan minimal biar tambah menarik," bebernya.
Ia mengaku biaya yang digunakan untuk perawatan pada klinik kecantikan tidak lah murah. Pasalnya dalam setiap mengunjungi klinik kecantikan dirinya harus merogoh kocek Rp. 3-5 juta.
"Sisa dari ke klinik sama buat beli obat mama saya pakai buat kebutuhan makan dan sehari - hari. Kalau ada lebihan saya ngajak mama buat sekadar jalan - jalan," papar Dinda.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Suami Antar Istri ke Hotel untuk Layani Pria Lain, Usai 4 Ronde Berhubungan Badan Kejang dan Tewas,