Breaking News

Update Kasus Pembunuhan Asiong

Akhirnya Pembunuh Asiong Ditangkap, Gerombolan Sadis yang Tega Menelanjangi dan Menyiksa Korbannya

Sambil terisak, ia mengisahkan masa-masa indah yang dilaluinya bersama Asiong selama mengarungi bahtera rumah tangga.

facebook
Asiong warga Medan yang ditemukan tewas di Tahura Berastagi, Tanah Karo 

Akhirnya Pembunuh Asiong Ditangkap, Gerombolan Sadis yang Tega Menelanjangi dan Menyiksa Korbannya

TRIBUN - MEDAN.com - Tim gabungan Polsekta Berastagi, Polres Tanah Karo dan diback-up Polda Sumut tengah berusaha mengungkap kasus pembunuhan Jefri Wijaya alias Asiong.  

Pria tersebut ditemukan tewas mengenaskan.   

Jasad Asiong sebelumnya ditemukan tanpa identitas di dalam jurang Jalan Medan-Berastagi Km 54-55 Desa Ndolu Kecamatan Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, pada Jumat (18/9/2020) lalu.

Teranyar, telah menangkap sejumlah terduga pelaku. 

Pelaku Lebih dari 3 Orang

Dari informasi yang berhasil dihimpun pada Senin (21/9/2020) malam, personel Tim Jahtanras Polda Sumut berhasil mengungkap kasus pembunuhan Jefri Wijaya (39) alias Asiong warga Sunggal, Medan.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, para pelaku diperkirakan lebih dari tiga orang.

Terduga pelaku itu ditangkap secara terpisah di kawasan Desa Makmur Sibolangit dan Pancurbatu, Deliserdang, Senin (21/9/2020).

Dirreskrimum Polda Kombes Irwan Anwar yang dikonfirmasi wartawan membenarkan, adanya penangkapan terhadap pelaku pembunuhan Asiong, Senin (21/9/2020).

Ketika ditanya ada tiga orang tersangka yang ditangkap, Kombes Irwan Anwar mengatakan, bukan tiga orang tapi banyak dan masih pengembangan.

"Bukan tiga orang, banyak. Dan masih dalam pemeriksaan dan pengembangan, akan dirilis,” kata Kombes Irwan Anwar ketika ditanya tiga tersangka yang ditangkap.

Namun, polisi berpangkat perwira melati tiga dipundaknya itu belum bersedia menyebut identitas para terduga tersangka serta motif pembunuhan.

PERSONEL Polres Tanah Karo melakukan evakuasi jenazah Mr X yang ditemukan di jurang kawasan Tahura, Jumat (19/9/2020) kemarin.
PERSONEL Polres Tanah Karo melakukan evakuasi jenazah Jefri Wijaya alias Asiong yang ditemukan di jurang kawasan Tahura, Berastagi, Kabupaten Karo, Jumat (19/9/2020) kemarin. (TRIBUN MEDAN/HO)

Luka Lebam dan Dibakar

Hingga kini polisi masih melakukan pengembangan atas kasus yang menimpa Asiong.

Sebelumnya, jenazah Asiong ditemukan dengan sejumlah luka-luka.

Tidak hanya lembam di bagian muka, sejumlah luka lainnya juga terdapat pada jasad korban.

"Ada luka di muka, goresan di pipi, badan lembam dan bagian pahanya kayak dibakar hidup-hidup," ujar istri korban yang bernama Lisa saat ditemui T r ibun Medan di Yayasan Angsapura Jalan Asia Medan, Senin (21/9/2020).

 

Lisa, istri Jefri Wijaya alias Asiong (39) yang diduga menjadi korban pembunuhan dan jasadnya ditemukan di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Berastagi.
Lisa, istri Jefri Wijaya alias Asiong (39) yang  menjadi korban pembunuhan dan jasadnya ditemukan di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. (Tribun-Medan.com/Maurits Pardosi)

Sosok Penyayang

Isak tangis Lisa (34) pecah seketika begitu mengenang sosok suaminya, Jefri Wijaya alias Asiong (39) yang diduga menjadi korban pembunuhan dan jasadnya ditemukan di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Berastagi.

Sambil terisak, ia mengisahkan masa-masa indah yang dilaluinya bersama Asiong selama mengarungi bahtera rumah tangga.

Lisa menuturkan, Jefri Wijaya adalah sosok penyayang terhadap keluarga besar maupun keluarga kecilnya.

"Dia itu penyayang, kalau sama adik-adiknya sama keluarga, dia itu sayang, dia membela adiknya, dia enggak mau lihat adiknya susah," ujar Lisa saat disambangi di kawasan Angsapura Jalan Asia, Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, Senin (21/9/2020).

Jefri Wijaya meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Warga Jalan Amal, Kecamatan Medan Sunggal, itu sehari-hari bekerja sebagai agen jual beli mobil.

Istri Asiong
Istri Asiong (istimewa)

Pekerja Keras

Menurut Lisa, sosok Jefri juga penuh perhatian dan pekerja keras bagi keluarga.

"Kalau anak-anak, dia juga sangat sayang. Dia tipe yang pekerja keras, kalau dalam keadaan terjepit, otaknya langsung mutar. Misalnya kalau enggak ada uang, dia mau jual mobil yang second hand, pokoknya dia cepatlah tanggap terhadap keluarga," lanjutnya.

Di sela-sela kesibukannya, Jefri selalu meluangkan waktu untuk menemani anak-anaknya dan memerhatikan masa tumbuh kembang buah hatinya.

Dalam perjalanan pernikahan mereka, Lisa merasakan bahwa suaminya sehat dan tidak ada riwayat penyakit serius.

Karena itulah, ia tak menyangka suaminya tiba-tiba meninggal di masa yang terbilang muda.

"Enggak ada, enggak ada sakitnya, justru itu yang membuat saya merasa heran. Sama sekali tidak ada, dia enggak ada bilang apa gitu," lanjutnya.

"Setelah dia pergi dari rumah itu, saya enggak tahu lagi ke mana dia," sambungnya.

Tak ada Firasat

Lisa mengungkapkan, dirinya tidak mempunyai firasat apa pun sebelum mendapat kabar kematian suaminya.

Semua berjalan seperti biasa.

Tak ada firasat sama sekali dirasakan Lisa, bahwa suaminya akan pergi untuk selamanya.

"Pas waktu (pergi) terakhir itu, enggak sempat dia kulihat lagi. Dia minta makan, dan itulah pertemuan kami terakhir, selanjutnya enggak nampak dia lagi," pungkasnya.

Kronologi

Lisa, wanita yang menggunakan kaos berwarna putih ini mengatakan bahwa pada tanggal 16 September 2020 lalu, ada seseorang yang mencari suaminya tersebut di tempat hiburan itu.

"Udah gitu pas di tanggal 17 itu, sekitar pukul 18.00 WIB, suaminsaya pergi dari rumah gak pulang lagi sampai tanggal 19 September kemarin baru dapat kabar. Saya tanya sama temennya parhner jual mobil itu, dikasih tau, itupun dia dapat info dari group, group badminton, adalah foto suami yang tidak bernyawa. Sudah gitu diberitakan ciri-cirinya ada pupil di bagian punggung sebsar bijik kacang, langsung saya tandai itu suami saya," ujarnya.

Personel Polsekta Berastagi bersama personel Inafis Polres Tanah Karo, melakukan evakuasi jenazah Mr X yang ditemukan di Jalan Jamin Ginting, tepatnya di kawasan Tahura, Berastagi, Jumat (18/9/2020).
Personel Polsekta Berastagi bersama personel Inafis Polres Tanah Karo, melakukan evakuasi jenazah Mr X yang ditemukan di Jalan Jamin Ginting, tepatnya di kawasan Tahura, Berastagi, Jumat (18/9/2020). (istimewa)

Lisa mengaku dirinya lebih yakin saat ditemukan tanda bekas operasi di bagian perut suaminya tersebut.

"Terus saya tandai juga di perut ada bekas operasi," ungkapnya.

Saat ditanya kronologi yang diketahuinya, Lisa menuturkan bahwa berawal di di koktong, sekitar pukul 12.00 WIB, suaminya pergi dari rumah.

"Setelah pergi, habis itu ku telpon. Dia bilang mau ke sorum ambil mobil ada yang mau beli mobil. Sekitar pukul 13.00 WIB, suami saya kirim pesan dari WhatsApp. Dia suruh sembarang. 'cepat sembayang dulu viar lewat terios ini'," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Lisa, udah gitu pas hari itu juga di rumah ada renovasi kanopi.

"Sekitar pukul 15.00 WIB, itu udah siap renovasinya, tukangnya minta duit. Jadi saya telpon enggak diangkat dua kali. Terus anak kami paling besar chat papinya dan dibalas. Kok aku telpon chating gak dibalas. Sekitar pukul 16.00 WIB, itu dia bales WhatsApp saya, ia bilang sedang lobi loh," sebutnya.

Masih dikatakan Lisa, Asiong sempat pulang ke rumah sekitar pukul 16.30 WIB.

"Dia pulang, terus saya tidur, pas bangun suami udah pergi. Saya tanya anak-anak ke mana, enggak ada yang tahu. Sekitar pukul 19.00 WIB, ku telpon untuk jemput anak2l-anak, namun tidak diangkatnya," ucapnya.

Lisa menjelaskan, status WhatsApp suaminya terakhir online pukul 18.45 WIB

Asiong diduga korban pembunuhan, jasadnya ditemukan di jurang hutan Tahura Karo
Asiong diduga korban pembunuhan, jasadnya ditemukan di jurang hutan Tahura Karo (istimewa)

"Setelah dari itu ku hubungi gak diangkat. Sampai pukul 01.00 WIB dinihari, hpnya wanya udah mati. Dia pergi tanggal 17 September, namun di tanggal 18 September sekitar pukul 03.00 WIB, saya mendengar ada suara kayak nyelekat nyamuk pake reket nyamuk. Biasanya suami saya di bawah nyelekat nyamuk dulu baru masuk kamar. Jadi udah kedengaran suara, dalam hatiku udah pulangnya ini. Jadi ku tunggu, namun kok gak naik-naik. Perasaanku dia udah buka pintu, tapi pintunya gak terbuka dan gak ada dia," ucapnya sembari bermohon agar pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus yang menimpa suaminya.

Terkait pembunuhan terhadap suami Lisa, ia mengatakan bahwa pihak kepolisian Polres Tanahkaro dan Polda Sumut telah memintai keterangan dirinya.

DIBUANG KE JURANG-Jasad seorang lelaki yang diduga merupakan korban pembunuhan dibuang di jurang dekat Taman Hutan Raya (Tahura) Berastagi, Jumat (18/9/2020). Sekujur tubuh penuh luka memar.(HO)
DIBUANG KE JURANG-Jasad seorang lelaki yang diduga merupakan korban pembunuhan dibuang di jurang dekat Taman Hutan Raya (Tahura) Berastagi, Jumat (18/9/2020). Sekujur tubuh penuh luka memar.(HO) (HO)

"Saya sudah dimintai keterangan oleh polres Tanahkaro dan Polda Sumut. Dengan begini, saya berharap polisi dapat menemukan pelaku pembuahan suami saya," pintanya.

(mft/cr4)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved