Membelot saat Pandemi, Pejabat Korea Selatan Ditembak Mati Tentara Korea Utara, Mayatnya Dibakar
Berdasarkan intelijen yang diterima Korea Selatan, militer Korea Utara menembak lelaki itu dan kemudian menyiramkan bensin sebelum membakarnya.
"Aksi militer semacam ini jelas merupakan pelanggaran hukum internasional," ujar sekretaris jenderal dewan keamanan nasional, Suh Choo-suk.
Dia menegaskan pemerintah Korsel tidak akan segan-segan melontarkan balasan jika Korut sampai mengancam dan menyakiti warga mereka.
Presiden Moon Jae-in menegaskan pembunuhan pejabat perikanan Korea Selatan adalah insiden "mengejutkan" yang tidak dapat ditoleransi dengan alasan apapun.
Melalui juru bicara Kepresiden Cheong Wa Dae Kang Min-seok, Presiden Korea Selatan mendesak Korea Utara mengambil tindakan "bertanggung jawab" sehubungan dengan kasus tersebut.
Presiden Korea Selatan memerintahkan militer untuk lebih memperkuat postur keamanannya dan bersiap sepenuhnya untuk melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat, kata Kang.
Sedangkan Kementerian Unifikasi Korea mengatakan pihaknya tidak memiliki sarana untuk berkomunikasi dengan Korea Utara untuk menyampaikan protes pembunuhan warganya oleh tentara Korea Utara.
Sebelumnya Korea Utara secara sepihak sudah memutus komunikasi dengan pihak Korea Selatanpada Juni 2020 dan meledakkan kantor penghubung di Korea Utara..
Insiden pada Selasa itu merupakan yang kedua pasukan Korea Utara menembak mati warga sipil Korsel, di mana yang pertama terjadi pada 2008 di Gunung Kumgang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pejabat Korea Selatan Ditembak Mati dan Dibakar Korea Utara Saat Hendak Membelot"
Penulis : Ardi Priyatno Utomo