FAKTA LAIN Ade Irma Suryani, Peran Istri Jenderal AH Nasution Selamatkan Suami dari Cakrabirawa
Pasukan penculik menembak putri AH Nasution, yakni Ade Irma Suryani serta membawa seorang ajudan Lettu Pierre Tendean.
Hendrianti pun mengungkapkan bahwa sebelum peristiwa itu terjadi, ibunya sempat memiliki firasat tidak enak.
Saat itu, Johanna Sunarti telah membaca situasi politik hingga dapat memprediksi bahwa AH Nasution akan dibunuh.
"Mama sebelum dari situasi politik, mama sudah bisa membaca bahwa suatu hari ayah saya akan dibunuh," katanya.
"Waktu itu lagi rame-ramenya nasakom waktu itu ada plesetan nasution anti komunis, udah kelihatan ancer-ancer politik bahwa ini akan terjadi dan mamah punya perasaan," tambahnya.
Atas hal itu, Johanna Sunarti menjadi satu di antara sosok yang berani berhadapan langsung dengan pasukan Tjakrabirawa.
• Instruksi Megawati, PDIP Sumut Bentuk Tim Penegakan Disiplin Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19
• BREAKING NEWS: Resmi, Salman Alfarisi Mundur dari DPRD Sumut, Berkas Diterima KPU Medan
Detik-detik tewasnya Ade Irma Nasution
Tewasnya Ade Irma Suryana pun rupanya menyimpan banyak kisah yang belum banyak diketahui.
Anak sulung AH NAsution, Hendrianti Sahara Nasution sempat bercerita tentang insiden yang menewaskan adiknya.
Hendrianti mengatakan, Ade Irma Suryani tewas karena ditembak.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara yang disiarkan TV One.
Dikutip dari Intisari.grid.id, Ade Irma Suryani tewas ditembak dari jarak dekat.
Hendrianti menggambarkan peristiwa berdarah itu di tempat kejadian, di kediaman AH Nasution yang telah dijadikan museum, di Menteng, Jakarta Pusat.
Pada pukul 3.30 WIB dini hari, Jenderal AH Nasution dan Johanna terbangun dari tidur.
"Pukul 3.30 pagi, ibu saya dan ayah terbangun gara-gara nyamuk. Terdengar pintu digerebek, ibu saya melihat pasukan Tjakrabirawa masuk," kata Hendrianti.
Menyadari hal tersebut, istri AH Nasution langsung menutup pintu.