Heboh Mahasiswi Kedokteran Ingin Perkenalkan Ritual Cingcowong, Ternyata Bentuknya Mirip Jailangkung

Begitulah perkiraan yang dituturkan Cici Fadila mengenai kebudayaan khas Kabupaten Kuningan, Jawa Barat bernama Cingcowong.

Tribun Jabar
Mahasiswi Kedokteran Cantik Ini Mainkan Cingcowong, Boneka Gaib Buat Ritual Minta Hujan. 

TRI BUN-MEDAN.com -  Sepintas bentuknya seperti jailangkung, boneka dari kayu dan batok kelapa yang merupakan permainan gaib dan mistis.

Di bagian kepalanya terbuat dari batok kelapa dan untuk bagian badannya menggunakan potongan bambu yang juga mirip bebegig atau orang-orangan sawah.

Namun, bagian badan boneka itu ditutupi dengan pakaian berbentuk kebaya.

Begitulah perkiraan yang dituturkan Cici Fadila mengenai kebudayaan khas Kabupaten Kuningan, Jawa Barat bernama Cingcowong.

Mahasiswi jurusan kedokteran dari salah satu universitas di Jakarta ini yang sedang mudik ke kampung halaman di wilayah Luragung, Kabupaten Kuningan ini sejatinya ingin memperkenalkan budaya Cingcowong yang disebut merupakan kebudayaan asli Kuningan.

Lantas apakah Cingcowong itu?

Ditemui di Teras Mahar Cafe and Resto dan dari video yang direkam Tribun Jabar, Cici menceritakan bahwa Cingcowong itu merupakan ritual minta hujan.

Kata dia, ritual Cingcowong yang memang dekat dengan unsur supranatural ini menjadi tradisi warga Kuningan saat terjadi kemarau panjang melanda.

Ia memastikan tak sembarang orang bisa melakukan ritual ini, melainkan hanya orang keturunan Kuningan yang boleh memainkan ritual ini.

Ada mantra dan ritual khusus saat melakukan ritual Cingcowong.

"Yang jelas Cingcowong ini beda dengan jailangkung karena ini budaya dari Kuningan," kata Cici dalam video wawancara dengan Tribun Jabar dikutip Tribun Jakarta, Senin (28/9/2020).

Soal mantra dalam ritual ini, Cici mengucapkan "Cingcowong-cingcowong bilguna pilembayu syalala-lala lembu…,” ujar Cici seraya menyebutkan tidak boleh sembarangan melafalkan langgam tersebut.

Cici menjelaskan sebelum menggelar ritual, media Cingcowong selama sehari sebelumnya ditempatkan di saluran air kering atau solokan.

Selain itu, dalam ritual tersebut boneka Cingcowong ini tak boleh dimainkan oleh kaum pria.

"Karena Cingcowong ini menggambarkan perempuan. Jadi kalau ada yang menyentuh atau mengejek, mereka akan dikejar oleh bonekanya," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved