Update Covid19 Sumut 1 Oktober 2020

14 Dokter di Medan Meninggal Akibat Covid-19, IDI Tekankan Enam Hal Ini

Daftar dokter di Medan yang meninggal dunia akibat covid-19 kembali bertambah.

Editor: Juang Naibaho
istimewa/IDIMedan
Foto 14 Dokter meninggal akibat covid-19, termasuk dr Mahyono SpB SpBA pada Kamis (1/10/2020) di Rumah Sakit Royal Prima Medan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Daftar dokter di Medan yang meninggal dunia akibat covid-19 kembali bertambah.

Terakhir dokter spesialis bedah anak, dr. Mahyono, SpB, SpBA yang meninggal dunia di Rumah Sakit Royal Prima, Kamis (1/10/2020).

Dokter yang sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran USU ini sudah menjalani perawatan lebih dari satu minggu.

Kabar duka ini dibenarkan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan dr. Wijaya Juwarna SpTHT-KL.

“Benar. Beliau sempat dirawat 10 hari di RS Royal Prima,” ujar Wijaya, Kamis (1/10/2020).

Dikatakannya, sampai saat ini sudah 14 Anggota IDI Medan yang gugur akibat terpapar Covid-19.

"Hingga saat ini sudah 14 orang anggota kita meninggal dunia akibat covid-19," katanya.

Dalam tahap pencegahan, Wijaya berulang kali menekankan enam hal. Pertama, ia menuturkan bahwa petugas medis wajib menggunakan Alat pelindung diri atau APD yang standar.

Kedua, Wijaya mengatakan perlu pemisahan Rumah Sakit yang menangani covid-19 dan non covid-19.

Ketiga, ia menilai perlunya menekankan pada Protap rumah sakit yang harus melakukan penjadwalan khusus bagi tenaga kesehatan.

"Saya menekankan Rumah Sakit harus melakukan penjadwalan jaga petugas kesehatan agar tidak kelelahan dan beresiko tertular," katanya.

Keempat, ia juga menyarankan agar dokter yang berusia di atas 50 tahun untuk lebih banyak beristirahat dan mengatur jadwal dalam bekerja.

"Sejawat dokter yang berusia di atas 50 tahun agar mengatur waktu polinya tidak setiap hari, sehingga masih ada waktu untuk beristirahat dan berolahraga," tuturnya.

Untuk para dokter yang memiliki penyakit penyerta, Wijaya menyarankan untuk tidak membuka praktik sepanjang bulan September dan Oktober.

"Kami juga sarankan untuk sejawat dengan penyakit penyerta puasa dulu jangan berpraktik selama bulan September dan Oktober 2020 ini," katanya.

Kelima, Wijaya mengatakan bagi para dokter yang menangani covid-19 agar bisa lebih fokus dan rotasi istirahat yang teratur dan cukup.

"Sejawat yang langsung menangani pasien covid-19 diharapkan fokus saja, hindari menangani pasien non covid-19. Ada sistem rotasi 2 minggu kerja dan 2 minggu istirahat," tambahnya.

Dan yang terakhir untuk masyarakat, Wijaya menyarankan untuk menghindari berkunjung ke rumah sakit khusus nya selama bulan September dan Oktober 2020.

"Masyarakat diharapkan jika tidak emergensi kali hindari berkunjung ke RS selama bulan September dan Oktober 2020," pungkas Wijaya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved