Bentrok Mahasiswa vs Aparat di Unimed
Bentrok di Mapala Unimed, Satu Orang Mahasiswa Luka dan Buat Laporan ke Polisi
Korban sempat mencoba melakukan pengobatan ke dokter mata tapi karena waktu sudah sore sehingga tidak memungkinkan lagi.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kericuhan yang terjadi di depan Sekretariat Mapala Unimed pada Jumat (2/10/2020) lalu mengundang perhatian khalayak.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kericuhan tersebut terjadi saat aparat kampus melakukan penertiban secara mendadak dan mengangkuti barang dari Sekretariat Mapala.
Saat ditemui, Ketua Mapala Unimed Rahmat Hakiki Lubis mengatakan terdapat satu orang yang luka dalam peristiwa tersebut.
Korban mengalami luka di bagian mata akibat cekcok dengan petugas.
"Ada satu yang luka, Ketua Demisioner tahun lalu. Luka di mata dan lebam," ujar Rahmat, Sabtu (3/10/2020).
Korban sempat mencoba melakukan pengobatan ke dokter mata tapi karena waktu sudah sore sehingga tidak memungkinkan lagi.
"Sudah sempat kami cari dokter mata tapi tidak dapat lagi karena sudah sore kan," ujar Sekretaris Umum Mapala Dwiky Sitanggang.
Dwiky mengatakan bahwa korban juga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
• Pengakuan Ketua Mapala Unimed Soal Kericuhan di Sekretariat, Ditertibkan Paksa Tanpa Surat Perintah
"Saat ini sedang proses untuk ditindaklanjuti lah. Kami lapor ke Polsek Percut Sei Tuan semalam," katanya.
Sebelum nya, video yang menunjukkan kericuhan di depan sekretariat Mahasiswa Pencinta Alam atau Mapala Unimed viral di sosial media.
Video yang berdurasi 46 detik tersebut diunggah di akun instagram Mapala Unimed @mapalaunimed pada hari Jumat (2/10/2020) sekitar pukul 23.00 WIB.
Ketua Umum Mapala Unimed Rahmat Hakiki Lubis mengatakan bahwa kejadian tersebut berlangsung secara tiba-tiba pada sekitar pukul 14.00 WIB Jumat (2/10/2020) oleh sebanyak kurang lebih 15 orang anggota keamanan.
• Akhirnya Kampus Unimed Buka Suara Bentrok Mahasiswa Mapala vs Aparat
Kepala Humas Unimed, Muhammad Surip menyebutkan bahwa permasalahan tersebut awalnya dipicu penggunaan sekretariat oleh mahasiswa yang menyalahi jam perkuliahan.
"Sebenarnya begini, pimpinan kan sudah menyampaikan kepada pimpinan UKM mahasiswa di kampus agar menggunakan kantor sekret itu sesuai jam berkuliahan dari jam 7 sampai 6 sore. Sementara anggota-anggota Mapala ini sering melakukan sampai malam bahkan menginap di kantor sekretariatan," tuturnya saat dikonfirmasi T r ibun, Sabtu (3/10/2020).
Surip menyebutkan tidak ada pihak yang terluka baik dari mahasiswa maupun dari pihak keamanan.
"Tidak ada yang diamankan dan tidak ada yang luka," tuturnya.(cr14/tribun-medan.com)