Pandemi Covid-19, UMKM Ini Tutup Sementara Selama Empat Bulan

TRI BUN-MEDAN.COM, MEDAN - Pandemi Covid-19 membawa dampak di berbagai sektor, termasuk ekonomi. Tak sedikit UMKM yang menutup sementara usahanya akibat pandemi ini.

Pemilik Pizza Oei Oei, Ani Yusni mengatakan usahanya sempat tutup sementara selama empat bulan akibat adanya pandemi. Saat itu pemasukannya turun drastis.

Sehingga dirinya tidak sanggup untuk membiayai segala pengeluaran. Biaya pengeluaran lebih banyak dibanding biaya pemasukan.

"Buat keputusan untuk buka kembali setelah lihat situasi dan kondisi di Medan sepertinya sudah memungkinkan dan permintaan dari customer juga. Tapi sebelumnya kita diskusi dulu dengan karyawan dan penanggung jawab yang disini untuk membahas segala situasinya," ujar Ani, Rabu (7/10/2020).

Diakuinya, saat ini permintaan konsumen sudah mulai meningkat lebih kurang 50 persen.

"Alhamdulillah sudah balik normal banding kemarin itu. Tapi belum senormal atau sestabil sebelum Covid-19," ujarnya.

• LPPM USU Dampingi Pelaku UMKM Budidaya Jahe Merah

Kata Ani, agar tetap eksis dan bertahan, pihaknya semakin memperbanyak selling promotion (promosi penjualan) dengan menggunakan sosial media berbasis gambar yang memberikan layanan berbagi foto atau video secara online.

Ia berharap kedepannya pandemi Covid-19 segera berakhir, penjualan pizzanya ini semakin meningkat sehingga karyawan juga lebih sejahtera. "Semoga pandemi segera berakhir biar krisis dimana dimana juga segera berakhir," ucapnya.

Dalam kesempatan berbeda Owner Resep Nenek Moyang, Cindy Angelina mengatakan saat pandemi ini usahanya tidak tutup hanya saja jam operasional untuk sementara dikurangi, yang biasanya buka sampai pukul 22.00 WIB, dan untuk sementara buka hingga 19.00 WIB.

"Kita syukurnya tidak tutup, memang pendapatan pasti mengalami penurunan. Tapi tetap bertahan, cuma jam operasional untuk sementara dikurangi," ujar Cindy.

• BREAKING NEWS: Janji Calon Wali Kota Bobby Nasution Tingkatkan Pertumbuhan UMKM di Kota Medan

Diakuinya, Resep Nenek Moyang ini memproduksi kue, oleh oleh khas Kota Medan. Kunjungan wisatawan yang sepi membuat permintaan akan kuenya menurun drastis bila dibandingkan sebelum pandemi.

"Apalagi kan kita memproduksi oleh oleh, jadi pendapatan itu dari orang yang berkunjung ke Medan atau orang yang dari Medan ke luar kota untuk jalan-jalan, sedangkan sekarang tidak bisa. Yang dilakukan ya sementara kita melakukan pengiriman ke luar kota yang masih sekitar di Sumatera," ujarnya.

Tak berputus asa, Cindy juga membangun reseller, para reseller ini sudah tersebar di Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Sibolga, Pematangsiantar, Kabanjahe dan Aceh.

Konsumen yang ingin order melalui reseller maka ongkos pengiriman akan bisa lebih murah. Ia berharap pandemi Covid-19 segera berlalu dan semua bisa kembali normal. (nat/tri bun-medan.com)