LPPM USU Dampingi Pelaku UMKM Budidaya Jahe Merah
Jahe merah pernah melambung harganya hingga Rp 60 ribu per kilogram. Sehingga menjadi salah satu kendala bagi kami.
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Univeritas Sumatera Utara (LPPM USU) melakukan pendampingan untuk budidaya jahe merah terhadap pelaku usaha mikro Wedang Jahe di Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang.
Program Pengabdian pada Masyarakat merupakan Skema Dosen Wajib Mengabdi yang dilakukan tim dosen dari Fakultas Pertanian terdiri dari Dr Lindawati SP, M.Si selaku Ketua, kemudian Dr Ir Hayati, MP, Emalisa SP, M.Si, Siti Khadijah Hidayati nasution, SP, M.Si, dan Nurul Fajriah Pinem SP, MP. Sejak awak bulan September 2020.
• Berdayakan Pelaku UMKM, FEB USU Beri Penyuluhan kepada Penjual Gula Jahe Merah Instan
Pendampingan tersebut dilakukan untuk membantu pelaku UMKM atas nama Muhammad Hidayat, dalam pengadaan bahan baku berupa jahe merah yang harganya sempat berfluktuasi.
"Jahe merah pernah melambung harganya hingga Rp 60 ribu per kilogram. Sehingga menjadi salah satu kendala bagi kami. Kebetulan di sekitar lokasi tempat tinggal kami ada lahan nganggur yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya jahe merah. Budidaya jahe merah bisa menggunakan polibag sehingga tidak perlu lahan yang luas," demikian dikatakan Muhammad Hidayat, belum lama ini pada Tribun Medan di Sambirejot Timur.
Pendampingan yang dilakukan Dosen Fakultar Pertanian USU berupa pengadaan bibit, polibag, tanah media tanam, pupuk cair, peralatan, hingga pelatihan budidaya yang efektif untuk menghasilkan produksi maksimal.
Selain bantuan terhadap pengadaan sarana produksi (saprodi) budidaya jahe merah, LPPM FP USU juga turut mendukung untuk produksi Wedang Jahe berupa pemberian alat timbangan sesuai standart.
Wedang Jahe merupakan salah satu produk paling diburu saat pandemi. Wedang Jahe yang berbahan jahe merah/jahe biasa, serai, lengkuas, dan rempah-rempah cengkeh, kayu manis, dan lada hitam, dipercaya memiliki khasiat untuk meningkatkan imunitas tubuh, sehingga bisa mencegah sakit yang disebabkan serangan dari virus Covid-19.
Saat pandemi sekarang ini, permintaan terhadap Wedang Jahe melonjak tajam. Hidayat menjual Wedang Jahe selain secara langsung juga memanfaatkan media sosial Facebook dan Instagram.
Pesanan datang bukan hanya dari wilayah Sumatera Utara sekitarnya tapi juga dari Kalimantan, Jawa, sejumlah provinsi dari Pulau Sumatera, bahkan juga dari Papua.
Para pengonsumsi Wedang Jahe menyampaikan, setelah minum Wedang Jahe memberi sensasi hangat pada tubuh dan tenggorokan, membantu membuang angin dan melancarkan BAB.
Wedang Jahe berbentuk serbuk ini cukup diseduh air panas sebelum dikonsumsi. Ada dua varian produk yaitu jahe merah dan jahe biasa. Masing-masing dibuat dalam dua pilihan yaitu 250 gram dan 500 gram. Kemasan menggunakan alumunium foil standing pouch warna cokelat dan merah.
Selain itu kegiatan produksi Wedang Jahe dan budidaya jahe merah di wadah polibag ini juga ikut memberdayakan beberapa ibu rumah tangga di sekitar rumah pelaku UMKM.