Gubernur Minta Prokes di Tempat Wisata Harus Diperketat, Warga Luar Wajib Diperiksa Kesehatannya
Sejumlah daerah yang memiliki tempat wisata diminta untuk memperketat protokol kesehatan
T R I B U N-M E D A N.com,MEDAN-Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta seluruh kepala daerah di Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Samosir memperketat protokol kesehatan.
Edy meminta semua pengelola wisata jangan sampai abai dengan upaya pencegahan Covid-19.
Kata Edy, karena saat ini di Kabupaten Samosir ditemukan 14 kasus positif baru, maka pemerintah daerah diminta kembali melakukan pemeriksaan terhadap seluruh pendatang, sebagaimana yang dilakukan sebelumnya.
Baca juga: Prediksi Cristiano Ronaldo Bisa Merumput Lagi Setelah Positif COVID-19
"Kita bukan menutup pariwisata, karena ada alasan ekonomi di sana.
Namun kita menyarankan agar diperketat kembali.
Orang luar yang masuk ke Kabupaten Samosir harus diperiksa," kata Edy, Selasa (13/10/2020).
Mantan Pangkostrad ini mengatakan, dirinya pun baru tahu bahwa sekolah di Kabupaten Samosir masih buka.
Artinya, di Kabupaten Samosir selama ini masih ada aktivitas belajar tatap muka, lantaran wilayah itu sebelumnya dianggap zona hijau.
Dengan adanya temuan kasus baru Covid-19, Edy pun kembali mewanti-wanti pihak terkait agar jangan lengah dan kecolongan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pengadilan Agama Medan Lockdown 3 Hari, Ada Pegawai Positif Covid-19
Terkait masih adanya aktivitas belajar tatap muka itu, Edy meminta Dinas Pendidikan setempat agar merancang ulang sistem belajar.
Katanya, jangan sampai siswa/i sekolah di Samosir malah tertular corona.
Tidak hanya menyoal tentang Kabupaten Samosir, mantan Pangdam I/Bukit Barisan ini juga menyinggung soal Kepulauan Nias yang kemarin sempat memberlakukan pengetatan akses masuk bagi orang luar.
Katanya, pengetatan ini akan berakhir pertengahan Oktober ini.
"Pengetatan Pulau Nias sampai dengan tanggal 20 Oktober," kata Edy.
Namun, pengetatan ini agaknya akan diperpanjang, mengungat masih adanya tranportasi yang mengangkut penumpang masuk ke wilayah tersebut.
Baca juga: Penjelasan Ahli Terkait Infeksi Ulang Covid-19, Nyata tapi Kasus Seperti Ini Langka
Untuk itulah, pihaknya kembali memperpanjang waktu pengetatan.
"Kita takut orang yang dari luar masuk ke dalam membawa wabah," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemprov Sumut Arsyad Lubis mengatakan,
karena saat ini ada temuan kasus baru Covid-19 di Kabupaten Samosir, maka pengetatan sebagaimana di Kepulauan Nias juga berlaku di wilayah yang dikenal dengan destinasi wisata Danau Toba nya itu.
"Untuk sekolah yang sempat melakukan tatap muka, maka mulai besok akan dtutup kembali," kata Arsyad.
Kedepan, Arsyad mengaku akan berkoordinasi dengan Pjs Bupati Samosir.
Sehingga, upaya pencegahan dan penanggulangan penyevaran Covid-19 di Kabupaten Samosir ini bisa dicegah semaksimal mungkin.
Baca juga: Ditemukan 20 Kasus Baru Corona di China, 6 Kasus Covid Penularan Lokal di Shandong
"Melalui Pjs Bupati, nantinya akses masuk bagi warga yang datang dan keluar akan diperketat.
Kemudian, bagi mereka yang masuk akan dicek, setidaknya dengan upaya rapid tes atau bilama suhu tubuh di atas normal akan diisolasi," kata Arsyad.
Sementara itu, di Kabupaten Tapanuli Utara, jumlah warga yang terpapar Covid-19 mencapai 61 orang.
Mereka tersebar di 10 kecamatan yang ada di Taput. Dari 61 orang itu, 27 di antaranya masih menjalani perawatan medis.
"Yang meninggal dunia satu orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Taput Alexander Gultom.
Ia mengatakan, meski ada satu orang yang meninggal dunia, namun 33 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
Baca juga: Bioskop di Medan Belum Dibuka Dalam Waktu Dekat, IDI Beber Risiko Penyebaran Covid di Ruang Tertutup
Sementara itu, berdasarkan data yang dilansir situs covid19.taputkab.go.id, hingga 10 Oktober 2020 kemarin, Kecamatan Pahae Jae menjadi penyumbang terbesar dengan 19 kasus,
Tarutung 18 kasus, Siborongborong 10 kasus, Sipoholon 5 kasus dan Siatasbarita 3 kasus.
Kemudian, Purbatua 2 kasus, dan masing-masing 1 kasus di Kecamatan Pagaran, Adiankoting, Pahae Julu, serta Pangaribuan.
Sementara, 5 kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Muara, Parmonangan, Sipahutar, Garoga, dan Kecamatan Simangumban, masih bersih dari kasus Covid-19.
Alexander mengatakan, dari seluruh kasus positif yang ada, satu di antaranya terdiri dari kelompok keluarga.
Mereka tinggal di Desa Setia, Kecamatan Pahae Jae, Taput. Adapun satu keluarga yang positif itu yakni HB, HP, MJB, dan RS.
Baca juga: Update Covid-19 di Sumut Naik 89 Kasus Sehari, Total 11.508, Pasien Sembuh Mencapai 9.015 Orang
"Empat orang yang terdiri dari satu keluarga itu sekarang menjalani isolasi mandiri," kata Alexander.
Selama isolasi mandiri, keempat orang tersebut dalam pengawasan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kabupaten Taput.
Gandeng RS Swasta
Di tempat terpisah, TGTPP Covid-19 Kabupaten Asahan telah menjalin kerja sama dengan dua rumah sakit swasta yang ada di wilayahnya.
Kerja sama itu dilakukan untuk mengantisipasi bila suatu saat di Kabupaten Asahan terjadi lonjakan jumlah pasien yang terpapar Covid-19.
Ruangan milik dua rumah sakit swasta itu rencananya dipakai untuk mengisolasi para pasien Covid-19 selama menjalani perawatan.
Baca juga: Pemko Medan Pantau Penanganan Covid-19 di Setiap Kelurahan Melalui Aplikasi
"Kalau melonjak, Pemkab Asahan dalam hal ini Gugus Tugas Asahan sudah bekerja sama dengan Rumah Sakit Katarina, Rumah Sakit Sei Dadap," sebut Juru Bicara TGTPP Covid-19 Asahan Rahmat Hidayat Siregar.
Namun, Rahmat menjelaskan, hingga saat ini RSUD H Abdul Manan Simatupang (HAMS) Kisaran masih dapat menampung pasien Covid-19.
Ia pun berharap, seluruh masyarakat Kabupaten Asahan agar selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan, dengan memakai masker,
rajin mencuci tangan, dan saling menjaga jarak satu dengan yang lain demi terhindar dari penularan corona.
"Bila tidak terjadi lonjakan, itu tidak dipakai. Jadi gugus tugas berharap masyarakat dalam menjalani kegiatan sehari-hari tetap menaati protokol kesehatan.
Harapan kami, lonjakan itu tidak terjadi," kata Rahmat.
Baca juga: RSUP Haji Adam Malik Gunakan Ruang Isolasi Bertekanan Negatif Untuk Penanggulangan Covid-19 Sumut
Sementara itu, meski sejumlah tenaga kesehatan di RSUD HAMS Kisaran ada positif terpapar virus corona, pelayanan di rumah sakit umum milik Pemkab Asahan itu tetap berjalan seperti biasa.
Menurutnya, kebijakan itu dilakukan, sebab sebagian tenaga kesehatan yang terpapar sudah dinyatakan sembuh dan bisa kembali bertugas.
"Enam sudah sembuh, dan mereka sudah bisa beraktivitas seperti semula untuk bisa beri pelayanan kepada masyarakat.
Kami, kalau pun tenaga medis telah terpapar, kebijakan dari gugus tugas, rumah sakit umum tetap ada kan pelayanan seperti sedia kala.
Ketua Gugus Tugas mengeluarkan kebijakan, tenaga kesehatan di puskesmas, terutama yang masuk wilayah zona hijau bisa diperbantukan ke rumah sakit umum, untuk menutup kekurangan tenaga kesehatan yang terpapar tadi," jelas Rahmat.
Berdasarkan data Gugus Tugas Asahan, tercatat 209 orang di Kabupaten Asahan terkonfirmasi positif Covid-19 dengan rincian yang menjalani perawatan 82 orang, sembuh sebanyak 115 orang dan 12 orang lainnya meninggal dunia.(wen/jun/ind)