Penjelasan Ahli Terkait Infeksi Ulang Covid-19, Nyata tapi Kasus Seperti Ini Langka
Kesehatan pria yang tak disebutkan namanya ini terus menurun saat terinfeksi ulang, suatu pola yang seharusnya bisa dicegah oleh sistem kekebalan.
Untuk mengonfirmasi kasus infeksi ulang Covid-19, para ilmuwan harus mencari perbedaan signifikan pada gen dari dua virus corona yang menyebabkan infeksi pertama dan kedua.
Alat pengujian yang terbatas di seluruh dunia membuat tidak banyak orang yang dites, kecuali mereka menunjukkan gejala atau dirawat di rumah sakit.
Jika ada orang yang positif Covid-19, sampelnya pun tidak diawetkan untuk analisis genetik. Hal inilah yang membuat ahli kesulitan untuk mengonfirmasi infeksi ulang.
Sebagian besar orang yang terinfeksi ulang mungkin tidak terdeteksi.
Contoh nyata, pria di Hong Kong yang pertama kali diketahui mengalami infeksi ulang tidak menunjukkan gejala saat terpapar kedua kalinya. Dia baru mengetahui positif Covid-19 lagi setelah pemeriksaan di bandara.
"Ada banyak orang yang terpapar ulang tanpa gejala, inilah yang tidak akan pernah kita dengar dan ketahui," kata Marion Pepper, ahli imunologi di University of Washington di Seattle.
Orang yang infeksi keduanya lebih parah, lebih mungkin untuk diidentifikasi karena mereka kembali ke rumah sakit. Tapi menurut para ahli, kejadian seperti ini lebih langka.
“Jika ini adalah peristiwa yang sangat umum, kami akan melihat ribuan kasus,” kata Dr. Iwasaki.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli: Infeksi Ulang Covid-19 Nyata, tapi Kasus Sepeti Ini Langka"
# Penjelasan Ahli Terkait Infeksi Ulang Covid-19, Nyata tapi Kasus Seperti Ini Langka