35 Jenderal TNI Naik Pangkat Termasuk Anak Buah Prabowo Yulius Selvanus dan Dadang Hendra Yudha

Dua anak buah Prabowo Subianto yang dulu anggota Tim Mawar dan terlibat dalam aksi penculikan aktivis kini resmi sandang pangkat bintang dua.

Editor: Tariden Turnip
puspen tni
35 Jenderal TNI Naik Pangkat Termasuk Anak Buah Prabowo Yulius Selvanus dan Dadang Hendra Yudha. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerima pelaporan 35 jenderal TNI naik pangkat Rabu (21 Oktober 2020) 

Chairawan merupakan mantan Komandan Tim Mawar.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertahanan No. KEP/1869/M/IX/2019, ia dipercaya mengemban posisi Asisten Khusus Kemenhan.

Sedangkan Budi dimutasi dari Staf Ahli Ka BIN Bidang Sosbud BIN menjadi Staf Ahli Bidang Politik Kemenhan.

Mutasi tersebut berdasarkan surat keputusan Panglima TNI Nomor Kep/92/I/2020 pada 31 Januari 2020 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.

Dengan demikian, total terdapat empat personel mantan Tim Mawar yang kini kembali satu tim dengan Prabowo.

Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur mengatakan, merapatnya satu per satu eks Tim Mawar tersebut akan semakin meneguhkan impunitas negara atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan mereka pada masa lalu.

"Itu sangat memalukan dalam konteks tegaknya HAM di Indonesia, semakin meneguhkan impunitas atau pengampunan, tidak disentuhnya para pelaku pelanggar HAM.

Seharusnya orang-orang yang terbaik yang diangkat," ujar Isnur saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/9/2020) malam.

Isnur menganggap, merapatnya pelaku pelanggaran HAM masa lalu di kementerian merupakan langkah mundur negara dan telah menyalahi etika pemerintahan yang baik.

"Ini menandakan Presiden Jokowi adalah Presiden yang sangat tidak peduli terhadap HAM. Ini jelas melanggar etika pemerintahan yang baik," kata dia.

Jeritan Orangtua Korban Tim Mawar

Ayahanda Petrus Bimo Anugerah, korban penculikan aktivis '98, Dionysius Oetomo Raharjo, angkat bicara atas keputusan Presiden Joko Widodo menyetujui dua eks anggota Tim Mawar menjabat di lingkungan Kementerian Pertahanan.

Oetomo mengaku tak kaget atas keputusan pemerintah dengan menarik orang yang diduga menjadi pelaku penghilangan paksa putranya ke dalam kementerian.

"Aku enggak kaget, biasa-biasa saja, biarkan, lepaskan, jarno wae (biarkan saja)," ujar Oetomo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/9/2020).

Ia pun menyindir Presiden dengan menyebut keputusan itu sebagai keputusan sempurna.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved