Dibakar Hidup-hidup Atas Nama Iman, Kisah Martir Pengetahuan Modern, Patungnya Dibuat Tatap Vatikan
Mereka menaruh puisi, lilin dan rangkaian bunga di kaki patung. Patung itu menatap tajam Vatican dari bawah tudung kepalanya.
Dengan bahasa yang lebih sederhana, ia merupakan sosok ilmuwan pada zaman itu.
Memang sudah bukan rahasia lagi jika sepanjang sejarah Gereja Katholik selalu menekan para ilmuwan dan teori ilmiah mereka.
Baca juga: Nasib Buruk Van Dijk, Korban Tekel Gunting Horor Jordan Pickford, Mungkin Bisa Bermain 2 Tahun Lagi
Gereja Katholik pada zaman itu selalu membuat kondisi bahwa ilmu dan agama tidak bisa berjalan bersamaan.
Tuduhan yang diberikan mirip dengan yang digunakan untuk menghukum Galileo 16 tahun kemudian.
Namun sayang, Bruno tidak mengalami keberuntungan seperti Galileo yang hukumannya dicabut.
Pembelaannya telah memberikan nuansa heroik saat eksekusinya.
Baca juga: Jawaban Maruf Amin saat Lupa Disapa Jokowi, Sang Wapres Maklum: Orang Lagi Tegang Kan Boleh Lupa
Seorang saksi di sidangnya mengatakan, saat hukuman mati diumumkan, Bruno membalas: "Kau akan lebih takut membawa hukuman itu kepadaku daripada aku sendiri yang menerimanya."
Nyatanya, teorinya mengenai alam semesta yang tidak terbatas memberikannya reputasi di era modern ini sebagai martir ilmu pengetahuan modern.
Ahli fisika Neil deGrasse Tyson membuka seri TV tahun 2014 berjudul Cosmos: A Spacetime Odyssey dengan sebuah episode yang dikhususkan untuk Bruno dan posisi pentingnya di sejarah perkembangan ilmu pengetahuan.
Tyson tapi tidak menyebutkan fakta bahwa Bruno juga tertarik dengan ilmu sihir kuno seperti ia tertarik dengan astronomi.
Baca juga: Hari Santri Nasional 2020 - 10 Kata-kata Mutiara Hari Santri Nasional, Cocok untuk Sesama Santri
Brian Cox juga menceritakan kematian Bruno dengan bukunya yang laku keras, Human Universe.
Meski begitu, Cox menyimpulkan bahwa "kontribusinya kepada ilmu pengetahuan dipertanyakan, ia lebih cocok disebut pemikir bebas daripada ilmuwan."
Namun, Bruno menjadi sosok yang terkenal sebagai pendulang kebebasan berekspresi di Italia dan negara Eropa yang lain.
Dalam sebuah acara perkumpulang di London untuk Teater Bebas Belarusia, aktivis Nadya Tolokonnikova dari Pussy Riot memberikan pidato tentang betapa kuatnya Bruno sebagai pahlawan kebebasan berekspresi.
Baca juga: Arti Mimpi Melihat Ikan Mati, Pesan Buruk Datangnya Kesulitan, Akan Kehilangan Pengaruh dan Uang
Tolokonnikova juga mengatakan bahwa wanita-wanita muda di Rusia, meski ditekan oleh Vladimir Putin,