Dibakar Hidup-hidup Atas Nama Iman, Kisah Martir Pengetahuan Modern, Patungnya Dibuat Tatap Vatikan
Mereka menaruh puisi, lilin dan rangkaian bunga di kaki patung. Patung itu menatap tajam Vatican dari bawah tudung kepalanya.
Saat ini hanya sedikit yang membaca buku Bruno, cerita hidupnya dan kematiannya memiliki koherensi
dan penyampaian yang tidak tersampaikan lewat tulisan filosofisnya.
Baca juga: Seekor Singa Jantan Lepas Teror Warga, Memangsa Ternak hingga Anjing Penjaga Rumah, Ini Videonya
Namun satu dari temanya yang konsisten adalah perkembangan filosofi agama yang dapat menjembatani pembagian antara Katholik dan Protestan,
Bahkan menyelesaikan konflik agama yang emmecah Eropa di akhir abad ke-16.
Ia mendekati sejumlah pemimpin Eropa, termasuk Elizabeth I, berharap mendapatkan dukungan untuk ide toleransi dan persatuan, tapi ia selalu gagal.
Bruno menghabiskan separuh hidupnya di pengasingan, menghindari The Inquisition, mencari suaka di seluruh Eropa, terpaksa pindah setiap beberapa tahun.
(*)
Artikel ini sudah tayang di Intisari dengan judul : Dibakar Hidup-hidup Atas Nama Iman, Inilah Sang Martir Pengetahuan Modern yang Patungnya Jadi Pengingat Bagaimana Eropa Pernah Diselimuti Masa-masa Gelap