Dampak Hujan Lebat di Sumut
Bangkai Babi Kembali Ditemukan di Sungai Babura, Sampah juga Mengular Belasan Meter
Hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu (24/10/2020) malam menyebabkan sampah mengular di aliran Sungai Babura, Kecamatan Medan Polonia, Medan.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu (24/10/2020) malam menyebabkan sampah mengular di aliran Sungai Babura, Kecamatan Medan Polonia, Medan.
Bukan hanya sampah, bangkai babi juga kembali terlihat di Sungai Babura.
Amatan Tribunmedan.com, Minggu (25/10/2020) siang, tampak dari ujung sungai mengalir sampah mulai dari batang pisang, bambu, limbah rumah tangga yang kebanyakan dari plastik, hingga tiga bangkai babi hanyut secara bergiliran melintasi Sungai Babura.
Rimson, warga sekitar mengungkapkan bahwa mengularnya sampah-sampah ini selalu terjadi saat air sungai meluap.
"Tiap banjir pasti seperti ini. Misalnya udah mulai surut dia, mulai berdatangan itu sampahnya. Sampahnya ini datang dari pembuangan-pembuangan. Ini arah mau ke Belawan lah ini," ungkap Rimson kepada Tribun Medan.
Sampah mengular ini terus mengalir selama kurang lebih 30 menit yang kebanyakan menyangkut di tepi-tepi sungai.
Tidak hanya sampah plastik, bangkai hewan seperti babi sudah tiga kali melintasi sungai Babura.
Rimson sendiri tentu merasa terganggu dengan adanya sampah dan bangkai hewan yang turut mencemari lingkungan.
"Kalau terganggu sudah pastilah. Kalau seperti mencuci kan ikut tercemar jadinya. Terus saya kan bagian pengemudi rakit, jadinya mudah rusak karena tabrak-tabrak sama bambu dan batang pisang yang menyangkut," ujarnya.
Selama sampah masih melintas, biasanya Rimson menghentikan terlebih dahulu aktivitas rakit penyebrangan agar tidak mengganggu proses penyebrangan.
"Berhenti dulu lah, nanti ngerti juga bawa warga ada batang besar melintas malah bahaya. Biasanya ini setengah jam juga baru bisa lewat," kata Rimson.
Kondisi aliran sampah ini juga turut dirisaukan warga. Hal ini lantaran sampah yang melintas justru menyangkut di pinggir-pinggir rumah warga yang berada di tepi sungai.
"Gak enak lah, ini sampah-sampah pada nyangkut di pohon-pohon belakang. Kan jadi jorok juga. Ya maunya janganlah ada penumpukan sampah di hulu sana biar tiap hujan gak kebawa," ujar Lastri, warga Kelurahan Polonia.
Menyikapi adanya bangkai babi yang melintas, ia menanggapi bahwa bangkai binatang turut ikut terbawa arus jika sebelumnya terjadi banjir.
"Oh bangkai babi udah biasalah lewat. Paling gak ada satu lewat itu. Gak tau kita buang dimana sampai ada babi, geli juga lah ada bangkai-bangkai gitu di sungai, apalagi kan kita pakai juga sungai ini untuk aktivitas," pungkas Lastri.
(cr13/tribun-medan.com)
