Update Covid19 Sumut 27 Oktober 2020

Jelang Libur Panjang di Masa Pandemi Covid-19, Tak Ada Kenaikan Jumlah Penumpang Bus

Libur panjang cuti bersama dan libur akhir pekan belum signifikan menaikkan jumlah pengguna bus.

Tribun Medan/Septrina Ayu Simanjorang
Seorang penumpang mengantre di loket bus CV Kurnia beberapa waktu lalu. Libur panjang cuti bersama dan libur akhir pekan belum signifikan menaikkan jumlah pengguna bus. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Libur panjang cuti bersama dan libur akhir pekan belum signifikan menaikkan jumlah pengguna bus.

Libur akan berlangsung mulai Rabu 28 Oktober 2020 hingga Minggu 1 November 2020 mendatang

"Tidak ada kenaikan penumpang, semuanya sepi. Orang juga masih waswas untuk bepergian," kata Perwakilan Bus CV Kurnia Group Andy saat ditemui Tribun Medan di loket penjualan tiket, Selasa (27/10/2020).

Ia mengatakan sejak adanya Covid-19, jumlah penumpang terus mengalami penurunan. Hingga saat ini okupansi bus paling tinggi hanya 30 persen.

"Paling hanya ke Padang atau ke Pekanbaru. Sepi sekali, orang kalau gak penting kali gak mau keluar. Mau kemana sekarang? Pesta jarang, anak sekolah juga sekolah online, enggak ada aktivitas," katanya.

Dari amatan Tribun Medan, loket tampak sepi. Di beberapa tembok terpasang pengumuman untuk selalu menggunakan masker.

"Lihatlah, sepi kali. Kalau kita sih selalu lakukan penyemprotan desifektan ke bus. Penumpang wajib pakai masker," katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan Humas ALS Alwi. Jelang libur panjang cuti bersama ini belum ada kenaikan penumpang. Malah kata Alwi terjadi penurunan jumlah penumpang.

"Akibat Jakarta PSBB transisi, jumlah penumpang kita juga mengalami penurunan. Trayek lain juga belum ada kenaikan bahkan penurunan karena masyarakat masih waswas dan takut juga bepergian," katanya

Ia mengatakan saat ini keterisian bus dari Medan hanya 10 hingga 30 persen. Tujuannya paling banyak ke Sumatera Barat.

"Kalau keterisian penumpangnya sampai 30 persen hanya Sumatera Barat," katanya.

Saat ini untuk naik bus ALS kata Alwi wajib menyertakan surat kesehatan untuk semua trayek. Pihaknya juga menyiapkan protokol kesehatan seperti menyemprot bus saat tiba dan yang akan berangkat dengan disinfektan.

"Kalau di dalam bus kami siapkan hand sanitizer, penumpang juga wajib pakai masker. Kalau pembatasan jumlah penumpang, gimana mau dibatasi, tanpa ada pembatasan saja memang penumpangnya enggak sampai separuh bus," pungkasnya.

(sep/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved