Penampakan Buaya Raksasa yang Sering Kejar Perahu Para Nelayan Cari Ikan, Mati Setelah Ditangkap

Kadir menceritakan, buaya tersebut kerap kali mengganggu masyarakat yang mayoritas menjadi nelayan saat mencari ikan atau udang.

ist
Buaya raksasa ditangkap warga setelah Sering Menganggu Nelayan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Sudah sering mengganggu nelayan, buaya raksasa akhirnya ditangkap warga.

Ramai-ramai warga menangkap buaya raksasa sepanjang lima meter di sungai di Dusun Pangkalraya, Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Kepulauan Bangka Belitung.

Menurut Camat Sungaiselan Suhimin, buaya raksasa sepanjang lima meter tersebut berhasil ditaklukkan warga setempat sekiat pukul 01.00 WIB, dengan cara dipancing dengan seekor bebek.

Saat penangkapan buaya raksasa, kondisinya masih hidup dengan umpan di dalam tubuhnya, namun diketahui kini dikabarkan sudah mati.

"Buaya ini ditangkap jam 01.00 WIB semalam, umpannya satu ekor bebek," ujar Suhimin seperti dilansir Tribunmedan.com dari BangkaPos.com, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: INI DAFTAR Kata-kata Mutiara yang Pantas Diucapkan saat Maulid Nabi Muhammad SAW, Baca Ya

Suhimin mengatakan, buaya raksasa tersebut memang buaya yang sering meresahkan masyarakat sekitar.

Hal ini bisa dilihat dari tanda putih yang berada di punggung buaya tersebut.

Sampai dengan saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak BKSDA Babel, terkait tindak lanjut setelah penangkapan buaya ini.

Sering Menganggu Nelayan

tribunnews
Seekor buaya raksasa di Dusun Pangkalraya ditangkap warga sekitar, Selasa (27/10/2020). (Istimewa/Camat Sungaiselan)

Ketua RW Dusun Pangkalraya, Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Kadir menceritakan, buaya yang ditangkap oleh warganya tersebut bukanlah buaya asli dari sungai di Dusun Pangkalraya.

Kadir menceritakan, buaya tersebut kerap kali mengganggu masyarakat yang mayoritas menjadi nelayan saat mencari ikan atau udang.

Di mana buaya tersebut mengganggu dengan cara menampakkan diri atau mengejar perahu para nelayan.

Bahkan diduga buaya ini sudah memakan satu korban jiwa.

tribunnews
Seekor buaya raksasa sepanjang lima meter ditangkap warga di Dusun Pangkalraya, Selasa (27/10/2020). (Istimewa/Polsek Sungaiselan)

Baca juga: Baca Manga One Piece 994 Lengkap Spoiler, Akazaya Nine Dihantam Kaido, Tobi Roppo Tangkap Mononosuke

Diketahui beberapa bulan yang lalu dimana seorang anak laki-laki usia 17 tahun tenggelam saat mencari udang.

Bahkan, penyerangan itu berlanjut beberapa hari selanjutnya terhadap seorang warga.

Namun beruntungnya warga tersebut masih bisa diselamatkan.

Semenjak kejadian tersebut, menurut Kadir warga sudah berupaya untuk menangkap buaya tersebut.

Namun baru dini hari (27/10/2020) buaya tersebut dapat ditangkap oleh empat orang warga memakai umpan satu ekor bebek.

"Buaya ini sudah memakan korban, satu orang meninggal dan satu orang berhasil diselamatkan"

"sebelum ada buaya ini tidak pernah ada kejadian, jadi warga mencurigai buaya inilah yang menjadi penyebab beberapa kejadian yang ada," ujar Kadir, Selasa (27/10/2020).

Kadir menjelaskan sebelum adanya kejadian konflik buaya dan warga di dusunnya, warga tidak pernah mengusik atau mengganggu habitat buaya termasuk melakukan penangkapan terhadap buaya.

"Sebenarnya sebelum buaya itu memakan korban meskipun buaya tersebut sering menampakkan diri warga kami tidak pernah mengganggu habitat buaya tersebut," jelasnya.

Ia imbau kepada warganya agar tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat tengah bekerja mencari ikan atau pun udang, dan sebisa mungkin hindari mencari udang dan ikan seorang diri.

Baca juga: Baru Kenal Langsung Kangen-kangenan, Terbongkar Chatting Mesra Kiwil dengan Istri Barunya

Dikabarkan Mati

Buaya berukuran lima meter yang ditangkap warga Dusun Pangkalraya, Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Selasa (27/10/2020) dikabarkan mati.

Kabar ini dikabarkan oleh Relawan Konservasi Satwa Langka Sekaligus Pendiri Alobi Babel, Langka Sani.

Dimana pihaknya sendiri mendapat kabar saat sebelum berangkat menuju ke lokasi untuk melakukan evakuasi buaya tersebut.

"Buayanya sudah mati, jadi kami baru saja mau berangkat, truk baru saja sampai, karena mobil pick up ga cukup"

"pas mau berangkat ada telepon dari lokasi bahwa buayanya sudah mati," ujar Langka, Selasa (27/10/2020).

Ia menduga matinya buaya tersebut dikarenakan teknik penangkapannya dengan cara dipancing.

Dimana sekitar 90 persen buaya yang ditangkap dengan cara dipancing akan mati.

Berbeda dengan teknik penangkapan menggunakan perangkap yang membuat peluang hidupnya jadi lebih besar.

"Kita nyatakan 90 persen buaya yang ditangkap menggunakan kail pancingan akan mati," jelasnya.

Terpisah, Camat Sungaiselan, Suhimin mengatakan buaya tersebut mati sekitar pukul 12.30 WIB.

Ia telah meminta pihaknya untuk menguburkan buaya tersebut di Dusun Pangkalraya itu sendiri.

"Kita sudah meminta agar buaya tersebut dikuburkan," ujar Suhimin, Selasa (27/10).

Ia mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di lokasi sekitar sungai untuk selalu waspada dan lebih berhati-hati saat akan pergi bekerja menangkap ikan atau udang.

Selain itu, agar saat bekerja sebisa mungkin secara berkelompok, mengingat saat ini menurutnya adalah musim kawin bagi buaya sehingga buaya akan menjadi lebih agresif. (Bangkapos/Muhammad Rizki/R1)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul "Buaya Raksasa Pangkalraya Dipancing Warga dengan Seekor Bebek", "Buaya Raksasa Pangkalraya Pernah Serang Nelayan Sungaiselan" dan "Buaya Raksasa Dusun Pangkalraya Mati, Ini Penjelasan Alobi Bangka Belitung"

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved