News Video
Menilik Wisata Bagot Sebuah Kepingan Surga yang Begitu Indah di Pulau Samosir
Pulau Samosir menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun manca negara untuk berkunjung ke Provinsi Sumatra Utara.
Menilik Wisata Bagot Sebuah Kepingan Surga yang Begitu Indah di Pulau Samosir
TRIBUN-MEDAN-WIKI.com - Pulau Samosir, nama kawasan yang tak asing lagi oleh sebagian masyarakat Sumatra Utara.
Kawasan pulau yang berada di Danau terbesar di Indonesia, yakni Danau Toba.
Pulau ini menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun manca negara untuk berkunjung ke Provinsi Sumatra Utara.
Tak lain karena destinasi alamnya yang begitu eksotis dan seksi.
Sejatinya juga tergambar dengan lirik lagu bertajuk Pulo Samosir, yang populer di masyarakat Batak, Sabtu (31/10/2020).
Seperti penggalan liriknya, Pulo Samosir do haroroanku Samosir do, Ido asalhu sai tong ingotonhu, Saleleng ngolungku hupuji ho.
Lirik yang mengandung arti selalu memuji keindahan Pulau Samosir ini, menggambarkan realita dengan keadaan di Pulau Samosir.
Keindahan yang sering disebut sebagian masyarakat Toba, yakni Kepingan Surga.
Satu di antara kepingan surganya, Wisata Bagot, di Lumban Sitanggang, Desa Parlondut, Pangururan, Samosir.
Wisata Bagot yang dikelolah oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lumban Sitanggang, diresmikan oleh Bupati Kabupaten Samosir, Rapidin Simbolon dan Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Ria Telambanua, pada Jumat, 11 September 2020.
Bagot sebagai nama tempat destinasi wisata tersebut diambil dari bahasa Batak, yang artinya pohon nira yang menghasilkan tuak.
Menurut dari Penasehat Pokdarwis Bagot Lumban Sitanggang, Desman Sitanggang, mengatakan diberinya nama Bagot pada kawasan wisata ini karena kawasan Lumban Sitanggang, Desa Parlondut, Pangururan, Samosir ini, banyak pohon nira dan menghasilkan pohon nira.
Ide mendirikan wisata kuliner Batak seperti Bagot, karena sevisi dan semisi dengan pemerintahan Indonesia untuk meningkatkan wisata budaya.
Maka dari itu, Bagot yang merupakan bagian satu di antara budaya Indonesia, yakni budaya Batak, diangkatlah sebagai ikon kuliner wisata di kawasan tersebut.
Bagot juga memiliki arti tersendiri pada budaya Batak di kawasan tersebut, yakni terus ingat budaya Batak, agar mendapat pahala.
Pahala yang dimaksud adalah seupaya mendapat rezeki dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Lanjutnya, Bagot ini merupakan sebuah tanaman yang menghasilkan air nira yang manis dan menjadi minuman obat serta menjadi gula merah.
Minuman Bagot juga bisa mencegah penyakit gula, setelah Bagot dicampur dengan ramuan rempah-rempah seperti raru.
Minuman Bagot ini dibanderol seharga Rp 5000-an pergelas, sementara per teko Bagot dibanderol Rp 30 ribuan.
Uniknya, untuk wadah minuman dan teko Bagot dibuat dari bambu.
Selain itu, untuk tempat bersantai-santai menikmati minuman Bagotnya pun sangat unik, yang terbuat dari pohon pinus dan atapnya dibuat dari bambu.
Tempat menikmati minuman Bagot ini disebut Sapo, dan nama masing-masing Sapo-nya diberi nama dari bagian Bagot.
Seperti, Sapo Raru, dan ada lima Sapo di kawasan tersebut.
Tak hanya kuliner minuman Bagot saja yang bisa dinikmati, penganan-penganan tradisional Batak juga dapat dinikmati.
Seperti, Bolu Bagot yang terbuat dari Bagot, Kue Tuk-tuk Bagot, dan Ubi Rebus Bagot.
Bahkan, tak hanya kuliner saja yang bisa dinikmati di Wisata Bagot.
Namun, pemandangan danau dengan latar gunung yang indah, menjadi spot untuk berswafoto yang dapat dinikmati.
Apalagi di saat senja tiba, para wisatawan akan merasakan percikan-percikan keindahan surga yang ada di Samosir.
Seperti sejuknya udara dan pemandangan Danau Toba yang membentang di bawah awan biru.
Kemudian, bila memasuki kawasan untuk menikmati minuman Bagot, pengunjung sudah dimanjakan dengan pemandangan rumah-rumah adat Batak Toba yang membentuk huruf “U” Sehingga suasana tersebut memiliki nilai yang tinggi sebagai desitnasi wisata.
Hal itu dikarenakan tempat wisatanya menyajikan wisata yang komplit di bidang ilmu pengetahua.
Baik dari nilai budaya, alam, dan pelestarian budaya yang ada di kawasan tersebut.
Selanjutnya Ketua Pokdarwis Bagot Jekiman Sitanggang, menyampaikan, ada aturan yang harus dipatuhi wisatawan untuk berkunjung ke Wisata Bagot ini.
Hal ini tentunya karena adanya Pandemi Covid-19, maka wisatawan yang berkunjung harus memathui protokol kesehatan.
Selain itu, wisatawan tidak boleh minum Bagot sesuka hatinya, tetapi ada batasannya.
Wisatawan hanya bisa minum tiga gelas saja, bila lebih tidak diperbolehkan.
Hal ini jika minum lebih tiga gelas tidak menjadi minuman obat lagi, melainkan akan memabukkan.
Kemudian, untuk jam operasionalnya Wisata Bagot dibuka di hari Senin sampai Jumat pada pukul 16.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB.
Lalu, di hari Sabtu sampai Minggu dibuka dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB.
Lanjutnya menjelaskan untuk pengunjung Wisata Bagot sendiri, kebanyakkan pengunjungnya adalah wisatawan lokal untuk sementara ini. Oleh karena itu, para pengelolah Wisata Bagot berharap agar Wisata Bagot menjadi destinasi wisata manca negara dan menjadi terkenal di internasional.
(cr22/tribun-medan.com)