Miris, Wanita Ini malah Keluyuran dan Mabuk di Kafe, Padahal Anak Gadisnya Sedang Sekarat di Rumah

TRIBUN-MEDAN.com - Miris, Wanita Ini malah Keluyuran dan Mabuk di Kafe, Padahal Anak Gadisnya Sedang Sekarat di Rumah

Sharon Goldie, menemukan putrinya, Robyn Goldie terpuruk di sofa.

Meskipun begitu, Sharon Goldie lebih memilih pergi ke taman untuk minum-minum bersama seorang teman.

Padahal sang anak yang berusia 13 tahun tersebut berada di rumah dan memohon bantuan.

Baca juga: Kadin Sumut Sebut Penerapan Protokol Kesehatan di Dunia Usaha Makin Ketat 

Sayang setelah pulang ke rumah, Sharon Goldie menemukan Robyn sudah mati, ambulans akhirnya dipanggil.

Seorang hakim dalam persidangan pada hari Kamis mendapatkan keterangan dari saksi bahwa gadis yang masih sekolah itu diabaikan secara ekstrem selama setahun sebelum kematiannya.

Rupanya semasa hidupnya, ia juga terpaksa meminta bantuan seseorang untuk mendapatkan makanan dengan uang £ 1 atau sekitar Rp 19 ribu.

Rincian mengejutkan muncul saat Sharon Goldie muncul di Pengadilan Tinggi di Glasgow.

Baca juga: Diperpanjang hingga Akhir November, Ini Cara Daftar BLT BPUM UMKM Rp 2,4 Juta dan Mengecek Statusnya

Sharon Goldie dinyatakan bersalah atas tuduhan mengenai Undang-Undang Anak-anak dan Orang belia karena dengan sengaja memperlakukan dan mengabaikan Robyn, yang meninggal setelah menderita sakit maag hingga lambung pecah.

Jaksa menerima pengakuan tidak bersalah Sharon atas pembunuhan putrinya.

Dan Sharon Goldie baru akan mengetahui nasibnya bulan depan.

Robyn tinggal bersama Sharon Goldie  hingga dia berumur empat tahun dan pernah terpaksa menelepon perusahaan gas karena mengeluh kedinginan.

Hal ini menyebabkan anak tersebut tinggal bersama neneknya hingga 2017 dalam apa yang digambarkan sebagai "kehidupan yang stabil".

Robyn kemudian kembali ke ibunya Sharon Goldie di Wishaw, Lanarkshire, karena dia akan memulai sekolah menengah.

Baca juga: Akhirnya Amerika Beri Pesawat Siluman Paling Canggih dan Paling Mahal pada Israel, Ini Alasannya

Namun, dalam pengadilan para pekerja sosial terus memantau pasangan tersebut.