Perang Armenia VS Azerbaijan, Istri PM Armenia Ikut Bertempur hingga Meminta Bantuan Presiden Rusia

Pashinyan meminta Putin untuk memulai konsultasi "mendesak" mengenai bantuan keamanan dalam konflik tersebut.

Editor: AbdiTumanggor
Kolase Tribun-medan.com/Istimewa
Sosok Anna Hakobyan, Istri PM Armenia Ikut Latihan Militer untuk Bertempur Melawan Azerbaijan. 

Pihak yang bertikai sebenarnya telah tiga kali menyetujui gencatan senjata selama pembicaraan yang dimediasi oleh Rusia, Perancis, dan Amerika Serikat (AS).

Namun ketiga kesepakatan gencatan senjata dengan cepat batal dan pertempuran kembali berlangsung.

Lebih dari 1.200 orang dari kedua belah pihak dilaporkan tewas sejak pertempuran dimulai. Tapi jumlah korban tewas sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.

Dalam foto yang diambil pada 10 November 2018, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan didampingi istrinya, <a href='https://medan.tribunnews.com/tag/anna-hakobyan' title='Anna Hakobyan'>Anna Hakobyan</a>, datang dalam acara makan malam dalam peringatan Seabad Gencatan Senjata Perang Dunia I di Museum Orsay, Perancis. Istri PM Armenia itu dilaporkan kini mengikuti latihan militer di tengah perang melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.

Dalam foto yang diambil pada 10 November 2018, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan didampingi istrinya, Anna Hakobyan, datang dalam acara makan malam dalam peringatan Seabad Gencatan Senjata Perang Dunia I di Museum Orsay, Perancis. Istri PM Armenia itu dilaporkan kini mengikuti latihan militer di tengah perang melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.(AFP PHOTO/POOL/IAN LANGSDON)

Istri PM Armenia Ikut Latihan Militer

Istri Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dilaporkan ikut latihan militer, di tengah perang melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.

Dalam tulisannya di Facebook, Anna Hakobyan menyatakan bahwa dia ikut dalam satu detasemen yang total berisikan 13 perempuan.

"Kami akan segera memulai latihan militer. Dalam beberapa hari ke depan, kami akan membantu mengamankan perbatasan negara kami," tulisnya.

Editor surat kabar di Armenia itu menegaskan, dia tidak akan menyerahk maupun menyerahkan martabat negaranya ke tangan musuh.

Bagi istri PM Armenia itu, ini merupakan partisipasinya dalam pelatihan militer sejak Agustus laiu, seperti dilaporkan AFP Selasa (27/10/2020).

Saat itu, dia bersama sejumlah perempuan di Nagorno-Karabakh ikut dalam pelatihan fisik dan senjata yang berdurasi tujuh hari.

Keputusan Anna Hakobyan terjadi setelah Armenia, dalam hal ini adalah separatis di Karabakh, dan Azerbaijan terlibat perang sejak 27 September.

Mereka memperebutkan wilayah di Kaukaus yang direbut oleh separatis etnis Armenia dalam konflik 1990-an, yang menewaskan 30.000 orang.

Yerevan disebut mengalami kekalahan di sejumlah lokasi, mengakibatkan mereka harus mundur dari beberapa lokasi di Nagorno-Karabakh yang dikuasai sejak 1994.

PM Pashinyan sudah menyerukan bahwa situasi yang mereka hadapi di garis depan "sangatlah serius", dan meminta semua warga angkat senjata.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved