Pemerasan Pedagang Buah di Labuhan Deli
Bercucuran Darah Preman Palak Pedagang Buah di Jalan Veteran, Bolak-balik Datang, Tapi Hasilnya?
Pelaku preman yang memeras pedagang buah di Jalan Veteran Pasar VI Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli telah datang berulang-ulang ke lokasi.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: M.Andimaz Kahfi
Bercucuran Darah Preman Palak Pedagang Buah di Jalan Veteran, Bolak-balik Datang, Tapi Hasilnya?
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ternyata pelaku preman yang memeras pedagang buah di Jalan Veteran Pasar VI Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli telah datang berulang-ulang ke lokasi.
Pedagang yang memvideokan kejadian pemerasan tersebut bernama Yanti boru Limbong (36) menyebutkan bahwa pelaku sudah datang sebanyak 3 kali ke kedainya tersebut.
Ia menyebutkan awalnya pelaku membawa seorang anak kecil dan selanjutnya pulang dan membawa kawan-kawannya.
"Dalam video itu sebenarnya itu kawannya tidak ada hubungannya.
Pertama dia sendiri bawa anak kecil, iya kan.
Terus dia ngamuk-ngamuk, pulang lagi bawa kawannya.
Sekarang kawannya pun kenalnya sama awak.
Kawannya enggak ada ikut campur," tutur Yanti saat diwawancarai tribun-medan.com, Senin (2/11/2020).
Ia menyebutkan bahwa maksud pelaku tersebut adalah untuk memancing pertikaian agar dapat merusak kedai jualannya.
"Dia pulang lagi, datang lagi, bolak balik, adalah dua tiga kali.
Kek mana orang cari masalah, cari gara gara ya kan.
Tapi aku enggak terpancing dia buat gitu biar aku marah," tuturnya
Yanti menuturkan bahwa dirinya tak meladeni pelaku karena memikirkan kehidupannya dan nasib jualannya.
"Jadi dia berusaha untuk ribut dengan membentak dan cakap kotor, tapi sayapun tidak mau terpancing, saya pun tidak mau memancing, itu aja.
Sebenarnya karna aku malas aja, enggak mau pulang cari gara gara, pembeli awak banyak," jelasnya.
Yanti menceritakan kejadian terjadi, kemarin Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.
Yanti menyebutkan bahwa awalnya pelaku pemerasan tersebut meminta buah naga kepada adiknya yang berjaga dengan uang Rp 7 ribu dan tak diberikan.
"Ceritanya itu semalam pas jam 12 siang, yang jaga kiosnya adek saya, saya pas lagi mandi.
Jadi pelaku datang kondisi kepala sudah berdarah mungkin habis berkelahi sama orang.
Dia pertama beli buah naga, tapi uangya cuma 7 ribu perak terus si adek bilang enggak dapat.
Terus dia ngamuk-ngamuk kau enggak tahu siapa saya," tuturnya saat diwawancarai Tribunmedan.com, Senin (2/11/2020).
Lalu, mendengar keributan tersebut, Yanti langsung keluar dari rumah dan menanyakan yang terjadi namun langsung mendapat perlakuan tidak baik.
"Terus dia ribut-ribut, jadi saya keluar, langsung dia cakap jorok sama saya kau enggak tahu saya," ungkapnya.
Ia menyebutkan pelaku juga menyangkutpautkan diri dengan organisasi kepemudaan (OKP) untuk meminta uang.
"Dia sebenarnya dia mau kutip bulanan banyak caralah dia biar minta, dia bawa-bawa nama organisasi rupanya dia tidak ada ikatan organisasi.
Jadi dia bawa nama-nama organisasi untuk keperluan pribadinya.
Dia orang yang malas kerja yang sudah gila," beber Yanti.
Lebih lanjut, ia menuturkan kenapa tidak memberikan buah tersebut untuk keselamatan dirinya karena Yanti merasa tersakiti mendapat ucapan senonoh dari pelaku.
"Jadi banyak orang yang nanyak kenapa ga dikasih saja, saya bukan permasalahkan itu.
Kalau dia minta baik-baik enggak mungkin enggak saya kasih.
Tapi dia tiba-tiba langsung ngebentak saya dengan cakap kotor," tegasnya.
Sebelumnya, Video viral berdurasi 2 menit 19 detik tersebut dibagikan akun Facebook Parulian Nainggolan yang telah direspon 1500 orang, dengan 2 ribuan komentar dan telah dibagikan 2,5 ribu akun.
Video tersebut menunjukkan seorang laki-laki yang hendak membeli buah naga dengan harga murah dan mengintimidasi seorang ibu-ibu pedagang buah.
Respon nitizen meminta agar pelaku segera ditangkap oleh pihak kepolisian karena telah meresahkan masyarakat bahkan dengan kata-kata kasar.
Di kolom komentar nitizen akun Facebook Freddy Tambunan Freddy menyebutkan "Wah orang ini sdh bisa di nasehati/di beri pelajaran dri OKP nya,jdi mencemarkan nama baik organisasi/sdh boleh p'Polisi tangkap orang seperti ini,krn ini sdh pemaksaan & pemerasan kasihan pedagang nya,semoga si pelaku mendapat evek jera dri kepolisian setempat agar tdk terbiasa lgi ke depan," tulisnya.
Akun Facebook lainnya Apriandi Syahputra menyebutkan "Manusia sampahnya ini,gak tau diri, uang 7000 mau beli buah naga, yg iya nya memang mau minta duit nya itu, tapi alasannya beli buah naga. dah kebaca pola pikirnya, lagu lama bro," tulisnya.
Awalnya, pedagang buah wanita yang disebutkan bernama Yanti Limbomg itu melawan ketika mendapat ancaman dari preman tersebut.
Cek cok mulut antara keduanya berlangsung panas.
Video itu seketika menjadi viral di medsos.
"Ini guys dia mau belik buah naga uangnya Rp7 ribu gak dapat marah-marah dia ngamuk.
Uangnya 7 ribu dia mau beli buah naga kubilang gak dapat dia ngamuk-ngamuk guys sementara naga sekilo 23 (Rp23 ribu)," ujar wanita penjual buah tersebut sambil mengambil video preman dihadapannya.
Preman tersebut lalu balik menyerang emak-emak tersebut dengan mulutnya.
"Aku tiap bulanan ma kau, jadi kau pikir kami jaga rumah kau ini gratis," tuturnya.
"Sudah ada izin usahaku dari kantor lurah," ucap Yanti.
"Mana tengok izin kau sini," jawab preman dengan nada tinggi.
Mendengar itu, wanita penjual buah langsung menyuruh preman tersebut untuk datang ke kantor desa.
"Cek ke kantor lurah (desa) tanya tukang buah di depan politeknik Ganesa ada gak izin usahaku.
Gak ada uang preman-preman kuviralkan, aku disini tidak main-main, aku sudah capek, orang gila aku bisa lebih gila," pungkasnya.
(vic/tribunmedan.com)