Tribun travel
Pemandian Tangkahan Raja: Bekas Galian C, Bersumber dari Tiga Aliran Sungai yang Berbeda
Pemandian di Tangkahan Raja punya jejeran air terjun kecil dan tiga buah sungai, yaitu Bah Salak, Bah Ranggasan, dan Bah Mali.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Tergolong merupakan tempat wisata yang baru, Pemandian Tangkahan Raja adalah hilir sungai dengan air yang jernih, segar, dan alami, yang berada di Nagori Nagur Usang, Desa Bah Salak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Berlokasi di areal pertambangan dan merupakan bekas galian C, pemandian di Tangkahan Raja punya jejeran air terjun kecil dan tiga buah sungai, yaitu Bah Salak, Bah Ranggasan, dan Bah Mali.
Informasi yang dihimpun, lokasi pemandian ini berada di tengah perkebunan pohon rambung milik PT Bridgestone.
Pemandian ini dulu hanya menjadi lokasi pemandian karyawan PT Bridgestone dan warga sekitar. Masyarakat sering memanfaatkan kolam ini untuk mandi. Karena berpotensi menjadi tempat wisata, masyarakat sekitar pun merenovasi dengan membuat bendungan.
"Menurut warga sekitar, adapun nama wisata ini Tangkahan Raja, karena, terdapat sebatang pohon besar yang dianggap sebagai raja," ucap Denny salahseorang pengunjung, Senin (2/11/2020).
Dikatakan Denny, infrastruktur jalan ke objek wisata Tangkahan Raja terbilang masih cukup kurang memadai. Meski jalur bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.
Baca juga: Pemandian Air Panas Lubuk Simbolon, Bermula Pengeboran hingga Berubah Suhu Kala Banjir
"Kalau saran sih, mending naik sepeda motor kesini. Jalannya sedikit agak berbatu," ucap Denny.
Berenang, dan berendam adalah kegiatan yang wajib dilakukan saat berada di pemandian Tangkahan Raja.
Maka diharapkan bagi pengunjung jangan lupa membawa kamera untuk berselfie atau berfoto ria. Satu hal lagi jangan lupa bawa sarung pelindung kamera agar bisa berfoto di dalam air.
"Walaupun bekas galian, kondisi airnya tidak kotor dan tercemar. Yang saya dengar pengelola tak lalai mengganti air kolam secara bergantian agar pengunjung nyaman saat bermain air. Di sisi Kolam pemandian ini terdapat titik yang dangkal, jadi aman untuk anak-anak. Tapi tetap hati-hati juga," ucap Denny.
Meski demikian, bagi pengunjung yang ingin mendapatkan kondisi air yang bersih dan jernih sangat susah didapatkan saat weekend. Karena pasir yang berada di dasar kolam akan naik ke atas.
Pengunjung yang berasal dari pusat Kota Medan akan menempuh waktu tiga jam tiga puluh menit perjalanan darat dengan jarak tempuh 118 km.
Begitu sampai di lokasi pemandian, pengunjung akan dikenakan biaya retribusi, tak harus merogoh kantong dalam-dalam, pengunjung hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 5 ribu per orang.
Dari segi fasilitas, objek wisata ini memang cukup mempuni.
Di pemandian ini terdapat pondok istirahat, warung makan, sewa ban, pelampung, kamar mandi, dan area parkir.
Sementar itu, pengelola di pemandian Tangkahan Raja sudah makin dipercantik. Karena di kawasan tersebut mulai ditanamu pohon yang rindang dan bubga yang akan menambah sejuknya alam. (cr23/tribun-medan.com/ tribunmedan.id)