UPDATE Penembakan Polisi di Medan - Sosok Perempuan yang Beri Perintah yang Disapa Bunda
Pihak kepolisian mengungkap fakta baru kasus penembakan polisi di Doorsmer KD & RS di Jalan Gagak Hitam Sunggal
Penyebab Majalah Charlie Hebdo Tetap Makmur, Sekularisme Lebih Unggul ketimbang Agama di Perancis
Deretan Selebriti Indonesia dengan Bayaran Tertinggi, Ada yang Dibayar Rp 250 Juta per Episode
Nestapa Ade Londok lantaran Uangnya Dibawa Lari Sang Manajer, Ibanya lagi Ibu Gagal Umroh
Indra Priawan Ternyata Pernah Ngambek setelah Menikah, Gara-gara Pancake Buatan Nikita Willy
Kata Riko, saat itu Aiptu Robin sudah memberikan tembakan peringatan ke bawah, dan peluru menyerempet kaki pelaku.
"Namun yang bersangkutan berpura-pura mengajak berbicara secara baik-baik dengan anggota kita."
"Kemudian setelah dekat dia memukul menggunakan double stick, memukul tangan anggota kita menggunakan benda tersebut lalu senjata jatuh," jelasnya.
Kamiso bergerak cepat merebut senjata tersebut, lalu menembak Aiptu Robin Silaban.
"Ditembak kemudian mengenai rusuk samping kiri dan mengenai paru-paru."
"Sampai sekarang anggota kita masih kritis," ucap Riko.
Setelah menembak korban di bagian rusuk bagian kiri korban, pelaku masih mengincar kepala korban.
Namun, senjata api tersebut macet sehingga tidak meledak di kepala Aiptu Robinson.
"Jadi tidak sampai di situ, aksi tersangka Kamiso dibantu oleh 3 orang rekannya."
"Sudah kondisi (Aiptu Robin) tertembak, saudara Kamiso ini punya niat untuk menghabisi anggota kita, dengan menembak diarahkan ke kepala."
Namun, faktanya senjatanya macet atau pelurunya tidak meledak."
"Ini menurut keterangan saksi-saksi yang ada di TKP," ungkap Kapolrestabes Medan.
(Tribun Medan/Victory Arrival Hutauruk)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kamiso Berniat Tembak Kepala Polisi, Tetapi Senjata Macet, Terungkap Sosok Wanita Pemberi Perintah