Kok Bisa Warga Unggah Video Jalan Rusak Dibawa ke Kantor Polisi? Begini Penjelasan Kapolsek

Unggahan video itu memperlihatkan seorang ibu hamil yang ditandu warga karena jalan di kampungnya rusak.

Akun Facebook Badry Aldiansyah
Tangkap layar status yang dibuat oleh akun Facebook Badry Aldiansyah mengenai ibu hamil yang ditandu karena jalan rusak. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kejadian aneh menimpah pemilik akun Badry Aldiansyah saat malam hari tiba-tiba ia diciduk polisi hanya karena mengunggah video jalan rusak di desanya.

Rinaldi, kakak ipar pemilik akun tersebut, mengatakan, adiknya itu dibawa ke kantor polisi pada Selasa (3/11/2020) malam.

Hal itu disebabkan video yang diunggah di akun media sosialnya dianggap menimbulkan konflik antar-warga.

Unggahan video itu memperlihatkan seorang ibu hamil yang ditandu warga karena jalan di kampungnya rusak.

"Sekitar jam 20.00 adik saya dibawa ke Balai Desa Barunai, dikawal RT, ada polisi juga, lalu dibawa ke kantor polisi.

"Di balai desa, kepala desa bilang alasannya diamankan takut diamuk massa," kata Rinaldi dihubungi melalui sambungan telepon.

Terkait dengan penjelasan kepada desa itu, ia justru merasa ada yang janggal.

Sebab, sebenarnya tidak ada warga yang mempersoalkan unggahan adiknya tersebut.

Bahkan, warga sekitar sebenarnya justru mendukung kritik yang disampaikannya itu.

Pasalnya, jalan di kampung tersebut memang diketahui sudah lama rusak dan tidak segera diperbaiki oleh pemerintah desa setempat.

Ditandu 3 kilometer

Sekretaris Desa Barunai, Kecamatan Cihara, Deden Budiman mengatakan, video yang diunggah pemilik akun Badry Aldiansyah memang benar adanya.

Kejadian itu terjadi pada minggu lalu.

Adapun ibu hamil yang ditandu warga tersebut diketahui bernama Tiyah, warga Kampung Bitung, Desa Barunai, Kecamatan Cihara.

Akses jalan di kampung tersebut, menurutnya, memang diketahui sudah lama rusak dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Oleh karena itu, ibu yang hamil tersebut terpaksa harus dibawa dengan menggunakan tandu sekitar 3 kilometer.

"Ditandu lebih kurang 3 kilometer sama warga. Ditandu hingga ke area kantor desa, setelah itu dibawa pakai mobil ke rumah sakit," kata dia.

Meski melewati jalan terjal, pihaknya mengatakan, ibu tersebut diketahui berhasil melahirkan dengan selamat di RSUD Malingping.

Penjelasan Kapolsek

Pihak Kapolsek Panggarangan AKP Rohidi angkat bicara terkait kasus seorang warga yang dibawa ke kantor polisi akibat mengunggah video jalan rusak.

Menurutnya, pemilik akun Badry Aldiansyah yang diketahui seorang warga Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, itu bukan ditangkap, melainkan justru dilindungi polisi.

Pasalnya, unggahan video di akun medsosnya itu memicu perselisihan antar-warga yang pro dengan kepala desa dan sebaliknya.

"Bukan diamankan, tapi dilindungi agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pihak warga yang pro ke kepala desa dengan pihak yang sebaliknya," kata AKP Rohidi saat dihubungi Kompas.com ( grup Tribunmedan.com ) melalui sambungan telepon, Rabu (4/11/2020).

Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi, lanjut dia, setelah yang bersangkutan dibawa ke Mapolsek, pihaknya mengaku langsung melakukan musyawarah dengan pihak desa dan keluarga dari yang bersangkutan.

Setelah masalah itu dianggap selesai, pria pemilik akun Badry Aldiansyah tersebut keesokan harinya sudah langsung dipulangkan tanpa perlu merasa waswas lagi.

"Masyarakat sekarang sudah reda, sudah kondusif, aman," kata dia.

Baca juga: Fakta di Balik Uang Rp 5.000 Emisi 2001, Ada Tulisan Unik, Hanya Bisa Dibaca Pakai Kaca Pembesar

Jurnalis salah satu media online di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar) bernama Demas Laira (28) ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusukan, Kamis (20/8/2020).

Jenazah korban ditemukan warga tergeletak di pinggir jalan di Dusun Salobijau, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa.

Saat ditemukan tewas, wartawan tersebut masih mengantongi KTP, SIM serta beberapa kartu ATM.

Selain itu, kartu tanda wartawannya juga ditemukan bersamanya.

Ditemukan 17 luka tusuk

Dilansir Tribun-Timur.com, tewasnya wartawan yang jenazahnya tergeletak di pinggir jalan tersebut diduga kuat akibat pembunuhan.

Kendati demikian, hingga kini polisi masih melakukan upaya penyelidikan motif pelaku pembunuhan.

"Saat ini tim kami sudah turun untuk melakukan pencarian barang bukti dan saksi. Jadi masih dalam tahap penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Mamuju Tengah, Iptu Agung Setyo Negoro.

Dari hasil pemeriksaan, kondisi korban diketahui cukup mengenaskan.

Sebab, ditemukan 17 luka tusuk di sekujur tubuhnya, yakni di bagian dada, punggung, perut, dan lengannya.

"Awalnya dikira korban kecelakaan, setelah diperiksa ternyata terdapat banyak tusukan pada tubuh korban."

"Memang saat di TKP kami hanya menemukan 7 tusukan, tapi saat ini tim kami masih melaksanakan pencarian dan penyelidikan lebih lanjut ditemukan 17 tusukan disekujur tubuh korban berdasarkan laporan rumah sakit," ungkap Agung.

Baca juga: Indonesia Resesi - Cara Bertahan Hidup Agar tak Semakin Terpuruk saat Kondisi Indonesia Resmi Resesi

Tulis berita jalan rusak dan bertemu Wakil Bupati

Dari informasi yang dihumpun, korban diketahui seorang wartawan yang menulis di sejumlah media online.

Di antaranya kabardaerah.com, Indometro.id, Gema Sulawesi, Sulawesion.com dan lainnya.

Sebelum ditemukan tewas, diketahui korban sempat menulis berita terkait jalan rusak dan pembangunan irigasi di Desa Kakullasan, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulbar.

Selain itu, korban juga sempat bertemu dengan Wakil Bupati Mamuju serta Anggota DPRD Sulbar Hatta Kainang.

Polisi Temukan Sepatu diduga milik pelaku

Dikutip dari Kompas.com ( grup Tribunmedan.id ), polisi menemukan satu sepatu saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan jenazah Demas Laira.

Namun, polisi masih mendalami dan melacak pemilik sepatu tersebut yang diduga terlibat dalam kematian korban.

"Di lokasi penemuan jasad wartawan tersebut, juga ditemukan motor milik korban, kartu identitas."

"Serta sepatu sebelah kanan yang belum kami tahu pemiliknya," ungkap Agung.

Saat ini, polisi masih mendalami keterangan sejumlah saksi dan menyelidiki temuan barang bukti tersebut.

"Kita telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti, termasuk memeriksa sejumlah saksi-saksi di lokasi."

"Mudah-mudahan kasusnya bisa segera terungkap," jelas Agung.

PWI Minta Polisi Usut Tuntas

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulawesi Barat, meminta polisi transparan dalam mengungkap penyebab kematian Demas.

"Kami mendesak pihak Polres Mamuju Tengah agar segera mengungkap penyebab kematian wartawan yang diduga menjadi korban pembunuhan dan segera menyampaikan secara transparan motif pembunuhan tersebut," kata Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Sulbar Mursalim Majid, di Mamuju, Kamis, dilansir dari Antara.

Sementara itu, Mursalim juga meminta seluruh wartawan di wilayah Sulbar, untuk mendukung penyelidikan polisi dan mengawal kasus tersebut.

"Teman-teman wartawan juga harus mempercayakan sepenuhnya penyelidikan yang tengah dilakukan pihak kepolisian. Namun, tentu kami berharap agar polisi bisa secepatnya mengungkap dan menyampaikan motif pembunuhan tersebut agar tidak menimbulkan spekulasi," ujar Mursalim.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi telah menggelar olah tempat kejadian perkara dalam kasus tersebut. Sejumlah barang bukti juga telah diamankan.

“Kita telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti, termasuk memeriksa sejumlah saksi-saksi di lokasi, mudah-mudahan kasusnya bisa segera terungkap,” jelas Kasat Reskrim Polres Mamuju Tengah Iptu Agung Setyo Negoro, saat dihubungi, Jumat (21/8/2020).

Sementara itu, saat olah TKP, korban masih mengantongi KTP, SIM, dan beberapa kartu ATM. Kartu tanda pengenal wartawan juga ditemukan bersama korban.

Selain itu, di lokasi penemuan jasad korban, polisi menemukan satu sepatu.

Diduga, pemilik sepatu tersebut terlibat dalam kematian korban.

(Kompas.com/Kontributor Banten, Acep Nazmudin/Junaedi/Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Timur.com/Nurhadi)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Dibawa ke Kantor Polisi akibat Unggah Video Jalan Rusak, Ini Kata Kapolsek", di Tribunnews.com judul FAKTA Wartawan Tewas di Mamuju: 17 Luka Tusuk, Sebuah Sepatu, Terakhir Tulis Berita Soal Jalan Rusak,  Penulis: Nanda Lusiana Saputri . Juga telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wartawan Online di Sulbar Tewas dengan 8 Tusukan, PWI Desak Polisi Usut Tuntas",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved