News Video
Habis Digagahi Pacar Tercinta, Siswi SMK Pasrah Digilir 3 Pria Bejat, Celana Dalam Penuh Noda Darah
Polisi berhasil meringkus empat tersangka rudapaksa terhadap seorang perempuan di bawah umur yang terjadi di kawasan Laguboti pada Minggu (8/11/2020).
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: M.Andimaz Kahfi
Habis Digagahi Pacar Tercinta, Siswi SMK Pasrah Digilir 3 Pria Bejat, Celana Dalam Penuh Noda Darah
TRIBUN-MEDAN.com, TOBA - Polisi berhasil meringkus empat tersangka rudapaksa terhadap seorang perempuan di bawah umur yang terjadi di kawasan Laguboti pada Minggu (8/11/2020).
Dari keterangan Kapolres Toba AKBP Akala FJ, kejadian nahas yang menimpa korban FS (17) siswi SMK di salah satu perguruan di Laguboti.
Peristiwa itu terjadi di dua lokasi, yakni di sebuah rumah dan gedung sekolah.
"Pada laporan pertama, tempat kejadian di dalam rumah di Sibulele Desa Sibolahotang SAS, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba sekira pukul 01.00 WIB.
Kemudian di sebuah gedung SD di Laguboti, Kecamatan Laguboti sekitar pukul 05.00 WIB," ujar Kapolres Toba saat paparan di Mapolres Toba pada Selasa (10/11/2020).
Pertemuan dilakukan setelah komunikasi melalui facebook dan tindakan itu dilakukan saat pertama kali bertemu.
Tempat kejadian tersebut adalah rumah keluarga tersangka berinisial DH (24).
"Tersangka mengajak korban ke suatu tempat yang adalah rumah kerabat tersangka sendiri.
Nah disitu si tersangka mengajak untuk melakukan hubungan intim dengan berbagai alasan," sambungnya.
"Kemudian setelah melakukan itu, si tersangka mengantarkan korban tapi tidak ke rumah karena takut.
Maka korban diantarkan di pinggir jalan daerah sekitaran Labersa. Itu kejadian yang pertama," lanjutnya.
Tidak hanya di rumah tersebut, setelah diantar ke pinggir jalan sekitar Hotel Labersa, tersangka yang lain membawanya ke sebuah gedung SD di Laguboti dan tiga tersangka bergilir menggagahi korban.
"Kejadian ini saling berkaitan. Yang kedua ini kejadiannya di sebuah gedung sekolah di kawasan Laguboti.
Kejadian itu terjadi pada 8 November 2020 sekitar pukul 05.00 WIB.
Untuk korban sendiri inisial FT umur 17 tahun, jadi sama korban yang sebelumnya," sambungnya.
Lebih detail, AKBP Akala FJ menyampaikan inisial ketiga tersangka.
"Sedangkan untuk identitas tersangka ada tiga, yang pertama AS (22) tahun, kemudian RN (20) tahun, dan RS (24) tahun," ungkapnya.
"Ancaman hukuman pidana penjara paling sedikit 5 tahun dan paling lama 15 tahun ditambah sepertiga dari ancaman pidana karena dilakukan lebih dari satu orang," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang korban rudapaksa di kawasan Laguboti berinisial FS (17) merasa sedih bercampur takut saat disambangi di rumahnya di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Senin (9/11/2020).
Dari penuturan FS, dia digilir oleh tiga orang lelaki dari kawanan delapan orang yang membawanya ke sebuah sekolah di kawasan Laguboti.
Saat disambangi lokasi, gedung sekolah terlihat sepi, gerbang sekolah terbuka lebar dan ruangan yang menjadi lokasi perbuatan bejat itu berantakan.
Lantai ruangan penuh dengan sampah dan serbuk kayu serta terlihat sebuah triplek berada di atas lantai.
Di atas triplek tersebut, terlihat sebuah penyala api mancis dan bercak darah.
Pintu gedung kelas IA SD Negeri Laguboti tersebut telah terbuka.
Ketika berada di dalam ruangan tersebut terlihat sampah plastik berserak di lantai dan meja yang tersusun penuh debu.
Sejumlah potongan kertas juga terlihat di sekitar triplex yang berada di atas lantai gedung tersebut.
Korban, FS (17) menyampaikan bahwa dirinya dibawa ke gedung tersebut pada Minggu (8/11/2020) dinihari.
Ibu korban Marlina Siagian (40) mengisahkan perasaannya usai mengetahui kejadian nahas yang menimpa putrinya.
"Ngerilah, enggak bisa lagi kutengok muka semua orang. Enggak tahu lagi aku," ujar Marlina boru Siagian (40) sambil menangis saat diminta keterangan di rumahnya.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan bagaimana hukuman yang diharapkan bagi para pelaku yang telah menodai putrinya dengan perlakuan bejat.
"Harus hukum matilah itu, semua itu.
Enggak tahan lagi aku melihat ini semua.
Malu aku melihat semua, kanan dan kiriku semua," ungkapnya sembari menggeleng-geleng kepala.
Dia juga mempertegas bahwa dirinya tetap merasa malu saat melihat orang sekitar atas kejadian yang menimpa keluarga mereka.
"Ke sana pun aku pergi, aku tertunduk aja.
Enggak bisa lagi. Diberikanlah hukuman yang seberat-beratnya, dan semogalah seadil-adilnya," lanjutnya.
Ternyata, ibu korban Marlina boru Siagian sempat mengejar pelaku yang telah membawa putrinya.
Tempat penjemputan korban tidak jauh dari rumah korban, kira-kira 20 meter.
"Sempatnya kukejar, karena udah jatuh aku dari kereta (sepeda motor) enggak bisa lagi nampak kereta mereka itu," lanjutnya.
Marlina boru Siagian menyampaikan bahwa putrinya berinisial FS mau main-main keluar rumah.
"Kalau laporannya ke rumah, dia mau pergi main-main," pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)