Olahraga Angkat Besi Pisah dari Binaraga dan Angkat Berat, PABSI Medan Mulai Cetak Atlet Muda
Melhan mengatakan, sebagai ketua umum, dirinya sudah memiliki sejumlah rancangan untuk memajukan cabor angkat berat.
Penulis: Chandra Simarmata |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Baru dipisahkannya cabang olahraga Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga menjadi tiga cabor membuat Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Kota Medan harus mulai kembali menata organisasinya.
Pasalnya pascadipisahkan, dari sisi prestasi saat ini, cabor Angkat Besi bisa dikatakan masih tertinggal m jika dibandingkan dengan Angkat Berat.
Apalagi jika dibandingkan dengan Cabang angkat besi dari kabupaten lainnya di seputar kota Medan seperti Sergai dan Deliserdang yang memiliki wakil atlet untuk PON Papua 2021.
"Saat ini setelah dipisahkan, cabor angkat besi jadi tersendiri juga. Jadi jika dilihat, jika angkat berat Kota Medan banyak menyumbang atlet untuk PON Papua 2021, namun saat ini cabor angkat besi kota Medan tidak ada. Yang ada dari kabupaten lain di Sumut," ujar Ketua Umum PABSI Kota Medan, Aja Melhan Surbakti.
Melhan mengatakan, sebagai ketua umum, dirinya sudah memiliki sejumlah rancangan untuk memajukan cabor angkat berat.
Target jangka pendeknya adalah agar atlet angkat besi kota Medan meraih prestasi di tingkat Sumut.
Dengan otomatis target jangka panjangnya maka atlet Sumut akan bisa berlaga di ajang nasional.
Dikatakannya lagi, sebelumnya Cabor Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga masih bergabung dalam Persatuan Angkat Berat, Besi dan Binaraga (PABBSI) dan dihuni banyak atlet gabungan ketiganya. Namun, saat ini ketiga cabang olahraga (Cabor) tersebut dipecah menjadi tiga.
"Untuk PABSI Medan saat ini hanya sampai tingkat Sumut. Kalau PON Papua kita tidak ada yang dapat, hanya pra-PON. Dari Sumut yang ada kabupaten lain," terangnya.
Lebih lanjut, Melhan juga mengakui, Atlet angkat besi Untuk kota Medan saat ini juga tidak terlalu banyak.
Maka dari itu, untuk target jangka panjangnya akan dimulai dengan regenerasi atlet. Ketum PABSI yang baru terpilih ini mengatakan perlunya angkat besi kembali diisi atlet sejak usia dini.
Dengan demikian pada PON 2024 jika tidak diundur ke tahun 2025, maka PBSI Medan akan punya banyak sumber daya atlet.
"Untuk atlet level PON, saat ini PABSI kota Medan baru punya tiga atlet. Saat ini klub untuk angkat besi di Medan ada lima klub karena kan sudah dipisah tiga cabor tadi, jadi kita akan tingkatkan regenerasi atlet. Kita akan bina lagi mulai dari atlet muda. Kita dorong agar atlet angkat besi Medan bisa berbicara pada PON 2024 ," pungkasnya.
(Can/Tribun-medan.com)
