Pelanggan PDAM Tirtanadi Syok, Tagihan Airnya Melonjak Drastis, Capai Rp 1.077.970 Per Bulan
Bukti pembengkakan tagihan ini kemudian diunggah Budi yang ternyata mengalami hal yang sama seperti dirinya.
TRIBUN-MEDAN.com - Beberapa waktu belakangan, kondisi air PDAM Tirtanadi tampak bermasalah dengan beragam keluhan warga yang mengalami pengeruhan air yang berbau di beberapa wilayah kota Medan.
Kini, permasalahan kembali muncul dari pelanggan PDAM yang mengeluhkan adanya kenaikan tagihan iuran air yang mencapai berkali lipat dari tagihan biasanya.
Pembengkakan tagihan ini dialami Budi Hariadi, warga Kecamatan Medan Denai yang mendapati tagihan PDAM sebesar Rp.1.077.970 yang semula hanya membayar Rp 190 ribuan per bulannya.
"Biasanya saya bayar Rp 190 ribuan tiap bulan, ini berlangsung setahun lebih. Tiba-tiba tadi pagi datang petugas pencatat meteran, tiba-tiba dia manggil dan bilang tagihan sekitar Rp 1 jutaan. Terkejut lah saya, pas ditanya alasannya dia bilang tidak tahu," ungkap Budi kepada Tribun Medan, Jumat (13/11/2020).
Budi sendiri tidak percaya dengan tagihan yang ia terima lantaran pada bulan Oktober lalu ia jarang menggunakan air PDAM.
Bukti pembengkakan tagihan ini kemudian diunggah Budi yang ternyata mengalami hal yang sama seperti dirinya.
"Malah Oktober ini harusnya kami turun. Karena dalam sebulan ada beberapa kali menginap di luar. Dalam bulan ini malahan sudah berapa kali tidak mencuci. Kalau dihitung bisa lebih turun pastinya. Saya ada juga buat di sosmed, ternyata banyak juga yang mengeluh tagihan airnya membengkak," ujarnya.
Diketahui, Budi mengatakan bahwa sudah beberapa bulan belakangan ini tidak ada pengecekkan langsung ke rumahnya.
"Petugasnya sudah beberapa bulan tidak melakukan pengecekkan meteran. Tapi bayaran kita tetap terus, mau turun atau naik. Dan melonjaknya di bulan ini.
Kalau ada kesalahan ya kita tidak terimalah, namanya kita konsumen, kalau kerja mereka tidak benar ya seharusnya mereka yang tanggung kan. Kita kan konsumen, ya tugas kita hanya membayar," tutur Budi.
Senada dengan Budi, Dimas, warga Medan Polonia ini juga turut mendapat pembengkakan tagihan hingga mencapai Rp 2 juta.
"Tagihan terakhir ini gak seperti biasanya. Gak masuk akal bisa membengkak sampai Rp 2 juta. Sebelumnya di sekitar Rp 100 ribu sampe Rp 200 ribu saja tiap bulannya," kata Dimas.
Dimas sendiri menuturkan bahwa penggunaan air pada bulan Oktober lalu tidak terlalu signifikan. Ia juga berharap ada solusi terkait pembengkakan tagihan yang ia alami.
"Gak ada pemakaian yang berlebihan. Semogalah ada titik temu dan solusi untuk tagihan ini. Tagihan Rp 2 juta ini bukan sedikit, kita berharap ada penjelasan dari PDAM," pungkas Dimas.
Tanggapan PDAM