Pajak Tingkat Berastagi Terbakar
Pajak Tingkat Berastagi Ludes Dilalap Si Jago Merah, Kerugian Diperkirakan Mencapai Miliaran Rupiah
Saat ditanya perihal dugaan sementara kebakaran, Kapolsekta Berastagi Kompol L Marpaung menjelaskan jika sampai saat ini belum diketahui secara pasti.
Penulis: Muhammad Nasrul |
TRIBUN-MEDAN.com, BERASTAGI - Ratusan kios yang ada di Pajak Tingkat, Jalan Penghasilan, komplek Pusat Pasar, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, mengalami musibah kebakaran, Selasa (17/11/2020).
Diketahui, peristiwa kebakaran yang meludeskan ratusan kios ini terjadi sekira pukul 01.30 WIB.
Saat ditanya perihal dugaan sementara kebakaran, Kapolsekta Berastagi Kompol L Marpaung menjelaskan jika sampai saat ini belum diketahui secara pasti.
Namun, untuk sementara waktu dugaan penyebab timbulnya api dikarenakan korsleting listrik.
"Untuk sumber api belum bisa kita pastikan, tapi untuk sementara diperkirakan korsleting listrik," ujar Marpaung.
Dirinya mengungkapkan, untuk total kios yang mengalami kebakaran sebanyak kurang lebih 535 kios. Selain itu, ada juga bangunan milik warga yang tinggal di dekat komplek pasar yang juga terkena imbas.
Marpaung menjelaskan, langkah yang telah mereka lakukan saat ini menerjunkan personelnya untuk membantu pengamanan di lokasi kejadian.
Berdasarkan Amatan www.tribun-medan.com, di lokasi kejadian banyak masyarakat yang mengerumuni pasar untuk melihat langsung seperti apa kondisi pasar pasca terbakar.
"Langkah yang sudah dilakukan pengamanan lokasi kebakaran agar tidak dikerumuni masyarakat," katanya.
Ketika ditanya perihal kerugian, dirinya mengatakan akibat kebakaran ini kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Dirinya mengatakan, akibat dari kebakaran ini tidak menyebabkan adanya korban jiwa.
"Enggak ada korban jiwa, diperkirakan kerugian mencapai kurang lebih dua miliar rupiah," ucapnya.
Informasi yang didapat, di komplek pajak tingkat ini menjual berbagai macam baik bahan pokok maupun sandang.
Diketahui, untuk lantai pertama parabp dagang menjual hasil bumi seperti sayur dan lainnya. Sedangkan lantai dua, mayoritas diisi oleh pedagang yang menjual pakaian dan perlengkapan lainnya.
(cr4/tribun-medan.com)