Atap Gudang Es Krim Aice Ambruk
Igun Korban Tewas di Pabrik Es Krim Ternyata Tulang Punggung Keluarga, Baru 4 Bulan Kerja
Bendera merah tampak terpasang menuju gang rumah duka almarhum Rahmad Gunawan (30), pekerja pabrik es yang tewas di Medan Labuhan.
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Juang Naibaho
Kronologi pasti insiden yang sampai merenggut nyawa anaknya, kata Marzuki, belum diketahuinya.
"Kawan si Igun datang ke rumah memberi kabar kalau anak saya kecelakaan dan sudah berada di rumah sakit. Saya tanya kenapa, mereka enggak jawab. Tak beberapa lama anak saya pun dibawa ke rumah ini dan tak saya tahu apakah meninggal di pabrik es atau di rumah sakit," terang Marzuki.
Menurut kabar yang dia dapat, anaknya meninggal karena tertimpa atap dan kayu reruntuhan pabrik es tersebut.
Setelah beberapa saat jenazah Igun dibawa ke kediamannya, pihak pabrik es tempat Igun bekerja, datang ke rumahnya.
"Pihak pabrik sudah datang, dan katanya mau bertanggung jawab. Saat ini mereka masih mengurusi korban yang kritis," sebut Marzuki.
Saat berbincang dengan Marzuki, Tribun-Medan.com mendengar suara tangisan anak usia belasan tahun terdengar memanggil-manggil "ayah" sambil menangis.
Kata Marzuki, anak itu merupakan adalah putra semata wayang Igun.
Kata Marzuki, anak tersebut masih duduk di bangku Kelas III SLTP di kecamatan mereka tinggal.
Pada usianya yang masih belia, anak tersebut kehilangan ayah sekaligus penafkah.
Kata Marzuki, Igun merupakan satu-satunya tulang punggung keluarga mereka.
"Dia harus kehilangan ayah sekaligus orang yang membiayai sekolahnya. Karena, ayahnya satu-satunya yang bekerja menghidupi keluarga ini dengan seadanya," terang Marzuki sambil menunjuk cucunya yang mengenakan baju koko hitam.
Dikatakan Marzuki, putranya itu baru 4 bulan bekerja di pabrik es tersebut.
Sebelumnya Igun merantau ke Pulau Jawa.
Igun kemudian pulang kampung dan tinggal bersama orang tuanya.
"Padahal anaknya si Igun bentar lagi mau masuk SMA," terang Marzuki.
Terkait kasus kematian Igun di pabrik es belum ada keterangan resmi dari Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Edi Safari.
Hingga petang, Kapolsek belum memberi keterangan resmi.
(Jun-tribun-medan.com)