Kemendikbud Izinkan Sekolah Tatap Muka
BREAKING NEWS Kemendikbud Beri Izin Sekolah Tatap Muka, Disdik Sumut Lakukan Evaluasi
Perencanaan pembukaan kembali di Sumut akan dilihat berdasarkan kondisi kasus Covid-19 per kabupaten dan kota.
Tribun-Medan.com, Medan - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengeluarkan izin kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka pada Semester Genap Januari 2021 mendatang.
Terkait hal ini, Kadis Pendidikan Sumut, Lasro Marbun mengungkapkan, perencanaan pembukaan kembali di Sumut akan dilihat berdasarkan kondisi kasus Covid-19 per kabupaten dan kota.
"Pemerintah daerah akan menyesuaikan. Kita nanti akan lihat panduannya, lalu kita kaitkan dengan perkembangan di Sumut per kabupaten dan kota, lalu Pak Gubernur akan memutuskan. Kita akan mengikuti dan mempertimbangkan kondisi dinamika di Sumut," ungkap Lasro kepada Tribun-Medan.com, Sabtu (21/11/2020).
Keputusan Menteri untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka ini turut disambut baik Lasro.
Ia menuturkan bahwa pembelajaran tatap muka masih lebih efektif daripada secara daring.
"Tidak akan lebih efektif daring daripada tatap muka karena bagaimanapun pembelajaran itu harus ada sosok yang dilihat, gestur tubuh ikut berbicara dalam mentransfer ilmu dari guru ke siswa. Tatap muka kita sambut baik dengan evaluasi dan pengetatan protokol kesehatan," ujarnya.
Terkait kesiapan pembukaan belajar tatap muka, Lasro menuturkan jika pembukaan sekolah akan bersifat situasional atau melihat kondisi terkini. Ia juga menegaskan akan ada kemungkinan ditutup kembali jika tren kasus kembali meningkat.
Baca juga: Tangani Kesulitan Sekolah Daring Selama Covid-19, Pemkot Medan Gelar FGD
"Kalau berbicara siap ini akan situasional dan tidak bisa permanen. Kalau beberapa daerah menyatakan siap, tapi kita bilang tunggu dulu, apakah tren kasus melandai terus ini akan kita buka. Tapi jika tiba-tiba dinamikanya naik lagi, kita akan ambil keputusan untuk berhenti dulu. nKita akan buat perketat protokol kesehatan untuk guru, peserta didik, dan setiap orang yang mengikuti penyelenggaraan pembelajaran di sekolah," tutur Lasro.
Dikatakan Lasro, pihaknya akan menggelar simulasi untuk sekolah seperti protokol kesehatan berupa jarak dan kebersihan sekolah.
"Simulasi itu pasti akan dilakukan terutama pada guru-guru. Sekarang ini saya sudah mengunjungi sekolah SMA dan SMK, guru sudah mulai dijarakkan. Jauh sebelum itu, atas arahan Pak Wagub saya sudah membersihkan sekolah-sekolah, jadi tidak kumuh lagi. Itu dalam rangka persiapan kalau tiba saatnya pembelajaran tatap muka diperbolehkan karena lingkungan juga menentukan," ujar Lasro.
Dalam pemberlakuan pembelajaran tatap muka ini, Nadiem juga menegaskan untuk kebijakan sekolah dengan maksimal 50 persen kehadiran peserta didik melalui sistem shifting.
"Secara physical distancing dalam kondisi kelas normal itu efektif karena kalau dulu jaraknya 50cm sekarang menjadi 1,5 m. Selain itu untuk masuk dan keluar gerbang juga harus ada penataannya. Jadi siswa perlu menyadari harus ada physical distancing agar tidak ada kerumunan," jelas Lasro.
Baca juga: Nadiem Makarim Jawab Kepastian Sekolah Dibuka Lagi, Penyebab Zona Hijau Belum Sekolah Tatap Muka
Jika sesuai dengan jadwal, kemungkinan sekolah tatap muka akan digelar sekitar dua bulan mendatang. Untuk itu Lasro dan Gubernur akan segera melakukan evaluasi menyeluruh ke kabupaten dan kota.
"Segera kita akan pahami imbauan dari beliau baik dari instruksi, surat edaran atau Permendikbud lalu kita akan pertajam di daerah untuk memastikan di daerah bahwa kita terap mengutamakan perlindungan kesehatan peserta didik, tenaga pendidik, dan setiap orang yang berada di lingkungan pendidikan Sumatera Utara," kata Lasro.
Lasro juga mengimbau kepada pihak sekolah agar dapat menekankan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka dimulai semester genap mendatang.
"Saya harapkan di sekolah wajib untuk perhatikan protokol kesehatan sekecil apapun. Artinya dalam setiap aktivitas harus menerapkan prokes yang merupakan tanggung jawab sekolah. Ini saya tuntut terus. Kepala sekolah akan menjadi panglima dalam penerapan protokol kesehatan baik daring ini apalagi pembelajaran tatap muka," pungkas Lasro.(cr13/tribun-medan.com)