Arief Poyuono: Prabowo Subianto Harus Bertanggung Jawab pada Pemilih Gerindra, Menteri Dicokok KPK

pelajaran besar sekaligus tabokan besar bagi Prabowo (Ketum Gerindra) sebagai bos besarnya Edhy Prabowo,

Editor: Salomo Tarigan
Dok/Tribunnews.com/IRWAN RISMAWAN
Prabowo Subianto (kiri) dan Edhy Prabowo (kanan) 

Arief Poyuono: Prabowo Subianto Harus Bertanggung Jawab pada Pemilih Gerindra, Menteri Dicokok KPK

TRIBUN-MEDAN.com - Politikus Gerindra Arief Poyuono turut menyoroti penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh KPK, terkait dugaan korupsi ekspor benih lobster. 

Menurut Arief, penangkapan Edhy membuktikan KPK menjadi mesin terbaik di Indonesia dalam menangkap koruptor dan perlu didukung masyarakat.

Apalagi sekarang melakukan operasi tangkap tangan kader Partai Gerindra yang dekat dengan Prabowo Subianto. 

Baca juga: TERKINI Pemeriksaan Edhy Prabowo di KPK, Wagub DKI Bicara, Edhy Prabowo Menteri dari Partai Gerindra

Baca juga: Millen Cyrus Bukan Pengedar, Ashanty Mohon Keponakannya Direhabilitasi, Ternyata Pakai Sabu 3 Bulan

Arief menyebut, sejak awal Prabowo Subianto yang katanya ingin Indonesia bersih dari KKN, harusnya mengingatkan dan para kadernya maupun keluarganya memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis. 

Baca juga: LIVE Vidio.com Liverpool Vs Atalanta, Klopp Beberkan Performa Firmino bak Pemain Orkestra

"Contoh saja izin ekspor lobster banyak yang diberi izin kepada perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi nyata justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," ujarnya. 

Baca juga: TERKINI Pemeriksaan Edhy Prabowo di KPK, Wagub DKI Bicara, Edhy Prabowo Menteri dari Partai Gerindra

Oleh sebab itu, kata Arief, dengan ditangkapnya Edhy Prabowo, maka tamat sudah cita-Cita Prabowo Subianto jadi presiden Indonesia, karena hal ini akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra . 

"Dengan itu Prabowo Subianto harus bertanggung jawab kepada masyarakat pemilih Gerindra atas ketidakmampuan menjaga disiplin para kadernya, hingga berpotensi besar menghancurkan marwah partai. Atau jika Prabowo gentleman, dia harus mundur dari kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin, serta mundur dari Gerindra," tutur Arief.

Update Pemeriksaan Edhy Prabowo 

 Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menuturkan, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo kini sudah berada di gedung KPK dan sedang menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Millen Cyrus Bukan Pengedar, Ashanty Mohon Keponakannya Direhabilitasi, Ternyata Pakai Sabu 3 Bulan

Ghufron menyebutkan, Edhy bersama sejumlah pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan anggota keluarga ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (25/11/2020) dini hari.

"Saat ini sudah diamankan di KPK, dan KPK saat ini sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kami mohon publik untuk bersabar menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dan kami tentu akan melakukan ekspos lebih lanjut," kata Ghufron dalam wawancara yang ditayangkan Kompas TV, Rabu.

Ghufron mengatakan, KPK akan menggelar konferensi pers untuk menjelaskan soal penangkapan Edhy.

Namun, ia tak menyebut persis kapan konferensi pers bakal diselenggarakan.

Menurut Ghufron, penangkapan Edhy terkait dengan dugaan korupsi ekspor benur atau benih lobster.

"Kami tidak bisa menjelaskan saat ini karena kami masih sedang melakukan pemeriksaan. Yang jelas benar berkaitan dengan ekspor benur," ujarnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku turut prihatin atas penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Tentu kami perihatin," kata pria yang akrab disapa Ariza saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (25/11/2020).

Ariza yang juga merupakan politikus Partai Gerindra mengatakan bahwa keterangan lebih lanjut terkait dengan penangkapan Edhy Prabowo akan dijelaskan oleh pihak partai.

Dia pribadi mengaku menunggu penjelasan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.

Baca juga: Daftar Harga Kekayaan Edhy Prabowo 10 Aset Dilaporkan di LHKPN, Menteri yang Ditangkap KPK

"Pak Sekjen Muzani yang akan menjelaskan detailnya. Kita tunggu saja ya," tutur Ariza.

Daftar Harga Kekayaan Edhy Prabowo

 Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terjaring OTT KPK pada Rabu (25/11/2020) dini hari tadi.

KPK menangkap Edhy Prabowo di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), selepas melakukan kunjungan kerja di Amerika Serikat.

Penangkapan KPK atas Edhy Prabowo ini dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango.

"Benar, kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi," kata Nawawi Pomolango saat dikonfirmasi Kompas.com.

Diduga, penangkapan Edhy Prabowo ini terkait dengan korupsi dalam ekspor benur. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

"Benar KPK tangkap, berkait ekspor benur," kata Ghufron.

Selain Edhy Prabowo, KPK juga mengamankan sejumlah pihak dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta anggota keluarganya.

"Tadi pagi (ditangkap) jam 01.23 di Soetta (Bandara Soekarno-Hatta). Ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan," ujar Ghufron.

Harta Kekayaan Edhy Prabowo

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (ist)

Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diunggah KPK di laman resminya, total harta kekayaan Edhy Prabowo tercatat Rp 7.422.286.613.

Aset terbesar yang dimiliki oleh Edhy Prabowo berada di tanah dan bangunan senilai Rp 4.349.236.180.

Dari 10 aset yang ia laporkan dalam LHKPN tersebut, 7 di antaranya merupakan sebidang tanah yang berada di Muara Enim, tiga lainnya merupakan tanah dan bangunan yang berada di Bandung dan Bandung Barat.

Kemudian, Edhy Prabowo juga melaporkan alat transportasi dan mesin dengan total Rp 890.000.000.

Ia memiliki dua sepeda motor, dua mobil, satu BMC sepeda sport, dan satu genset.

Dua sepeda motor yang dimiliki Edhy Prabowo, adalah satu Yamaha Rx-King tahun 2002 dan Honda Beat tahun 2009.

Sementara untuk mobil, Edhy Prabowo memiliki Pajero Sport Jeep tahun 2011 dan 2017.

Harta bergerak lainnya yang dilaporkan oleh Edhy Prabowo senilai Rp 1.926.530.000.

Lalu aset lainnya berupa kas dan setara kas milik Edhy Prabowo senilai Rp 256.520.433.

Dalam LHKPN tersebut, tercatat Edhy tidak memiliki surat berharga dan harta lainnya.

Sehingga, jika ditotal harta kekayaan Edhy Prabowo yang dilaporkan dalam LHKPN adalah Rp 7.422.286.613.

Dikutip dari Kompas.com, harta yang dilaporkan Edhy Prabowo ke KPK terbilang naik pesat.

Pada 31 Desember 2018 lalu, atau saat duduk sebagai anggota DPR periode 2014-2019 dari Fraksi Partai Gerinda, harta yang dilaporkannya yakni sebesar Rp Rp.4.562.804.877.

Baca juga: MALAM INI Liga Champions Inter Milan vs Real Madrid, Liverpool vs Atalanta, Olympiakos vs M City

Profil Edhy Prabowo

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memegang ikan Dori
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memegang ikan Dori (Istimewa)

Edhy Prabowo merupakan pria yang lahir di Muara Enim, Sumatera Selatan pada 24 Desember 1972.

Dirinya merupakan politikus Partai Gerindra.

Edhy Prabowo pernah bersekolah di SD Xaverius Immanuel (1985); SMP Negeri 1 (1988); SMA Negeri 1 (1991); Universitas Moestopo (1997); dan Swis German University (2004).

Selama di DPR, Edhy Prabowo Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR dan Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI periode 2014 - 2019.

Jejak karier Edhy Prabowo dimulai pada 1991.

Saat itu, dia berhasil diterima menjadi anggota Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) di Magelang, Jawa Tengah.

Sayang, kariernya di militer hanya bertahan dua tahun.

Edhy Prabowo dikeluarkan karena terkena sanksi dari kesatuan.

Baca juga: Jenita Janet Beberkan Kegiatan Ranjangnya dengan Suami, Nikita Mirzani Syok dan Tak Percaya

Baca juga: Tangan Wanita ini Lumpuh Gara-gara Donor Darah: Masa Depan Hacur Karena Ingin Membantu Orang

Mengetahui dirinya dipecat, keluarga Edhy Prabowo bersedih hingga menangis.

Padahal Edhy Prabowo bercita-cita menjadi tentara.

Setelah itu, Edhy pun merantau ke Jakarta karena tidak ingin mengecewakan keluarganya.

Ia pergi bersama 15 orang dan bertemu dengan Prabowo Subianto yang kala itu masih berpangkat Letkol dan menjabat Dangrup III TNI AD, di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Mereka memperkenalkan diri dan melanjutkan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Edhy dan teman-temannya ditawari pekerjaan di wilayah perbatasan Kalimantan oleh Prabowo.

Upahnya Rp 250 ribu yang pada tahun itu termasuk besar.

Tak hanya ditawari pekerjaan, Edhy Prabowo juga disekolahkan oleh Prabowo.

Ia mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo.

Baca juga: MALAM INI Liga Champions Inter Milan vs Real Madrid, Liverpool vs Atalanta, Olympiakos vs M City

Baca juga: Minta Pablo Benua Jangan Berpikiran Negatif dan Emosi, Rey Utami: Kasihan Anak-anak

Seiring berjalannya waktu, Edhy Prabowo menjadi satu di antara orang kepercayaan Prabowo.

Ia menjadi orang yang mendampingi jenderal bintang tiga tersebut saat berdomisili di Jerman dan Yordania.

Termasuk saat datang ke Istana, Senin lalu, Edhy juga mendampingi Prabowo.

Sementara itu, di luar aktivitasnya sebagai politisi, Edhy juga dipercaya membantu Prabowo menjalankan bisnisnya.

Satu di antaranya sebagai presiden direktur dan komisaris PT Kiani Lestari Jakarta.

Ia juga aktif sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), organisasi yang pernah dipimpin oleh Prabowo.

Berikut riwayat pendidikan, pekerjaan hingga organisasi Edhy Prabowo, yang dikutip Tribunnews dari dpr.go.id:

Riwayat Pendidikan

- SD Xaverius Immanuel. Tahun: - 1985

- SMP Negeri 1. Tahun: - 1988

- Fisika, SMA Negeri 1. Tahun: - 1991

- Manajemen, Universitas Moestopo. Tahun: - 1997

- Bisnis, Swis German University. Tahun: - 2004

Riwayat Pekerjaan

- Koperasi Swadesi Indonesia, Sebagai: Ketua. Tahun: 2009 - 2015

- PT Kertas Nusantara, Sebagai: Ketua Percepatan Pengadaan Log. Tahun: 2007 - 2009

- PT Kiani Lestari, Sebagai: Komisaris. Tahun: 2007 - 2015

- PT Garuda Security Nusantara, Sebagai: Direktur Utama. Tahun: 2005 - 2015

- PT Alas Helau, Sebagai: Direktur. Tahun: 2004 - 2015

- PT Tusam Hutani Lestari , Sebagai: Direktur Utama. Tahun: 2004 - 2015

- PT Swadesi Dharma Nusantara, Sebagai: Komisaris. Tahun: 2000 - 2004

- PT Nusantara Energi, Sebagai: Asisten Direktur Utama. Tahun: 1998 - 2004

Riwayat Organisasi

- DPP Partai Gerindra, Sebagai: Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan & Pembangunan Nasional. Tahun: 2012 -

- Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Gerindra, Sebagai: Ketua. Tahun: 2008 -

- DPP Partai Gerindra , Sebagai: Ketua Bidang Pemuda & Olahraga. Tahun: 2008 - 2012

- Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia , Sebagai: Bidang Pengembangan Prestasi. Tahun: 2007 -

- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Sebagai: Ketua Diklat. Tahun: 2005 -

- Yayasan Pendidikan Kebangsaan, Sebagai: Sekretaris. Tahun: 2002 -

- Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPSMI), Sebagai: Wakil Ketua Harian. Tahun: 1997 -

Baca juga: Minta Pablo Benua Jangan Berpikiran Negatif dan Emosi, Rey Utami: Kasihan Anak-anak

Baca juga: MALAM INI Liga Champions Inter Milan vs Real Madrid, Liverpool vs Atalanta, Olympiakos vs M City

Dikutip dari Tribunnews.com 

Kompas.com dan wagub DKI prihatin, tribunnews

Arief Poyuono: Prabowo Subianto Harus Bertanggung Jawab pada Pemilih Gerindra, Menteri Dicokok KPK

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved