News Video
Bobby Kunjungi Pusat Rehabilitasi Korban Narkoba, Sebut Pentingnya Ruang Kreativitas untuk Remaja
Bobby diperlihatkan kamar inap para klien, ruangan isolasi dan sempat berbincang dengan klien IPWL Mari Indonesia Bersinar.
Penulis: Liska Rahayu |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Calon Wali Kota Medan nomor urut dua Bobby Nasution mengunjungi IPWL Mari Indonesia Bersinar pusat rehabilitasi korban narkoba di Jalan Petunia 7, Kelurahan Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan, Rabu (25/11/2020).
Berdasarkan pantauan Tribun Medan, Bobby meninjau fasilitas yang disediakan di pusat rehabilitasi tersebut.
IPWL Mari Indonesia Bersinar saat ini memiliki 12 klien. Bobby diperlihatkan kamar inap para klien, ruangan isolasi dan sempat berbincang dengan klien IPWL Mari Indonesia Bersinar.
Pimpinan IPWL Mari Indonesia Bersinar Johannes Siregar mengatakan, Kota Medan saat ini berada di peringkat satu mengenai penyalahgunaan narkoba. Hal ini tentu memprihatinkan.
"Setiap bulan puluhan kilo diungkap. Belum lama ini Polda juga telah merilis tangkapan. Ini sangat memperihatinkan," katanya.
Johannes mengatakan, IPWL Mari Indonesia Bersinar tentu akan mendukung pemimpin yang berkomitmen untuk mewujudkan Kota Medan tanpa narkoba.
"Saya ikuti debat Pilkada Sabtu lalu, dan Bobby sempat singgung mengenai Medan Bersinar, Medan Bersih tanpa Narkoba. Dan di sini memang tempatnya kita ingin membersihkan narkoba," katanya.
Sementara itu, Bobby sekali lagi menegaskan mengenai komitmen Bobby-Aulia untuk memberantas penyebaran narkoba. Hal ini sejalan dengan program Medan Bersinar.
"Visi-misi kita adalah hasil dari tanya jawab dengan masyarakat. Ke depannya yang ingin kami lakukan bersama Aulia Rachman, salah satu misi kami adalah Medan Bersinar, bersih tanpa narkoba," katanya.
Ia mengatakan, untuk mengatasi itu, pihaknya akan dibuat kreatif hub di setiap kecamatan. Ini akan memberikan ruang bagi pelajar dan remaja di waktu luang mereka.
"Kami dapat info pengguna narkoba ini karena salah satunya tempat beraktivitas tidak ada. Untuk anak-anak sekolah, katakanlah dia dari pagi sampai siang, setelah sekolah itu free, di waktu kosong itulah banyak digunakan pelajar menjadi aktivis negatif. Kalau ada kreatif hub, kita arahkan mereka untuk melakukan kegiatan positif," katanya.
(yui/Tribun-medan.com)