Nenek 72 Tahun Disengat 10 Ribu Lebah, Wajahnya Bengkak dan Dilarikan ke RS, Tonton Videonya
Nenek 72 tahun disengat segerombolan lebah sampai wajahnya bengkak bukan main.Sebuah video menunjukkan dirinya tengah menjalani perawatan beredar
TRIBUN-MEDAN.com - Nenek 72 tahun disengat segerombolan lebah sampai wajahnya bengkak bukan main.
Sebuah video menunjukkan dirinya tengah menjalani perawatan di rumah sakit pun beredar di media sosial.
Terlihat wanita tua itu merasa kesakitan dengan ratusan penyengat berisi racun menutupi wajahnya dan puluhan lebah Afrika mati menempel di rambutnya.
Insiden mengerikan ini terjadi pada Rabu (25/11/2020) di Britania, Brasil.
Tak sendiri, ia juga bersama dua wanita lain berusia 65 dan 71 tahun saat bergulat dengan lebah.
Dua polisi datang coba menyelamatkan mereka, tapi sayangnya semakin memperparah keadaan.
Baca juga: Seorang Ibu Tewas saat Kebakaran, Korbankan Nyawa Demi Selamatkan Anak-anaknya
Ketiga lansia itu diketahui sedang memancing di Sungai Tigrinho dekat jembatan, dan tanpa sadar telah mengganggu lebah yang telah menetap di salah satu tiang.
Ketiganya mengaku tidak memperhatikan sarang lebah tersebut sebelum mulai memancing.
Dalam beberapa menit, mereka diserang dan ditelan awan lebah madu yang jumlahnya lebih dari 10.000.
Pengemudi yang melintas di jalan raya dekat lokasi memberi tahu polisi tentang kejadian tersebut.
Sersan Valdivino de Oliveira, yang membantu menyelamatkan para korban berkata kepada media Brazil, Mais Goiás: "Pada saat kami tiba, salah satu wanita sudah pingsan.
"Dia tidak memiliki kekuatan lagi untuk bertarung. Dia telah digigit di seluruh tubuhnya, tetapi kepala dan wajahnya yang paling parah."
Para lansia itu diserang selama sekitar 10 menit, mereka mencoba menangkis serangga pembunuh dan berjuang untuk hidup mereka.
Baca juga: Ivan Gunawan Keceplosan Sebut Rossa Pernah Nangis-nangis karena Afgan Lakukan Hal Ini
Sersan Oliveria mengungkapkan bahwa dia tidak punya waktu untuk mengenakan perlengkapan perlindungan sebelum membantu para lansia bersama Sersan Willian Costa Silva.
Mereka mempertaruhkan nyawa untuk menarik para wanita itu ke tempat yang aman.