Anies Baswedan Positif Covid-19, Gubernur Edy Rahmayadi: Mari Kita Doakan Semua Cepat Sembuh

Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengaku prihatin dengan kondisi sejumlah tokoh maupun masyarakat yang kini terpapar covid-19.

Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Mustaqim Indra Jaya
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi (kiri) menyerahkan cendera mata kepada Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar (kanan) di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Selasa (1/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Mustaqim Indra Jaya

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengaku prihatin dengan kondisi sejumlah tokoh maupun masyarakat yang kini terpapar covid-19.

Termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinyatakan positif Covid-19.

Edy Rahmayadi pun mengajak masyarakat untuk mendoakan seluruh warga yang saat ini terpapar virus corona, agar dapat segera sembuh. Sebab, penularan covid-19 tidak pernah memandang pangkat dan jabatan seseorang.

"Ya semoga cepat sembuh semua rakyat Indonesia. Jangan kan Anies, saya pun bisa kena. Karena banyak kontak erat dengan banyak orang, sering kunjungi rumah sakit," kata Edy, di Rumah Dinas Gubernur, Selasa (1/12/2020).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkonfirmasi positif Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkonfirmasi positif Covid-19. (Istimewa)

Lanjut Edy, salah satu upaya untuk mengetahui kondisinya, mantan Pangkostrad itu mengaku telah 17 kali melakukan swab. Menurutnya, tes swab yang ia lakukan tanpa diketahui oleh banyak orang.

"Saya sudah 17 kali swab. Tapi orang tak boleh tahu. Yang jelas setelah negatif, baru saya umumkan. Kalau positif tak mau saya umumkan, nanti kalian ribut, dimuat di mana-mana," ucap Edy sembari berkelakar.

Bahkan dampak pandemi covid-19, Edy pun mengaku tak lagi bisa melihat orang tuanya yang telah lanjut usia. Khawatir dirinya bisa menularkan virus corona.

"Sampai saat ini, ibu saya tak terlihat saya lagi. Karena saya takut, ibu saya sudah lanjut usia, dan saya sering kontak erat dengan banyak orang," ungkapnya.

Maka, Edy pun mengajak 16 juta masyarakat Sumut agar mau rutin melakukan uji swab demi memutus mata rantai penularan covid-19.

Apalagi kata Edy, saat ini Sumut sudah memiliki 21 laboratorium yang dapat menerima 2.800 spesimen uji swab setiap harinya.

"Saat ini kita masih di bawah itu. Kesulitan kita, rakyat kita masih enggan mau melakukan swab. Saat ini pemeriksaan swab masih prioritas orang yang masuk di rumah sakit. Di kampung, di kecamatan yang ada di daerah, mereka belum mau. Jadi ini butuh edukasi dan sosialisasi," jelasnya.

(ind/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved