Asahan Terkini

Pedagang Pakaian Bekas di Tanjungbalai Keluhkan Bahan Sulit Didapat dan Harga Semakin Mahal

Menteri keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa sempat mengeluarkan statemen melarang import pakaian bekas atau monza.

TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
PAKAIAN BEKAS: Yuni penjual pakaian bekas atau monza di pasar TPO Tanjungbalai mulai mengeluh mahal dan sulitnya harga Balpres sejak akhir Covid 19 hingga 2025. (Alif Alqadri Harahap/tribun-medan.com) 

TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGBALAI - Menteri keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa sempat mengeluarkan statemen melarang import pakaian bekas atau monza masuk ke Indonesia.

Menurutnya thrifting dapat menggangu produksi dan penjualan tekstil UMKM. Menanggapi hal tersebut, para penjual pakaian bekas menjerit.

Menurut Yuni, salah seorang penjual pakaian bekas harga Balpres beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.

"Semakin kemari, harga semakin mahal. Tapi bukan cuma mahal aja, barang juga susah. Semenjak peralihan menteri itulah," ungkap salah seorang penjual pakaian bekas, Yuni, Selasa (4/11/2025).

Lanjutnya, dengan kenaikan harga balpres, penjual pakaian bekas terpaksa menaikan harga ke konsumen.

"Kalau naik harga bal, pasti kami terpaksa naikan ke konsumen. Tapi kalau yang obral ga mungkin kami naikan harga. Ya terkadang seperti itulah dilema kami," ungkapnya.

Ia mengaku, sejauh ini penjualan masih normal dan tidak ada pengurangan. Hanya saja, keuntungan yang mulai menipis.

"Kalau jualan hari biasa ya normal, ramainya di hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Kalau tiga hari ini banyak orang dari luar Tanjungbalai," ujarnya.

Katanya, ramainya pembeli terjadi di saat akhir tahun dan menjelang lebaran. Namun, di tahun ini kemungkinan harga akan tinggi.

"Kalau sebelum peralihan menteri dan sekarang ada perbedaan harga Rp 500 ribu. Kedepan kita belum tau, pasti ada kenaikan," katanya.

Ia berharap, pemerintah dapat mengevaluasi dan memikirkan nasib para pedagang monza terkhusus di Kota Tanjungbalai.

"Karena banyak masyarakat yang berpenghasilan minim (mikro) bergantung di monza, kadang mereka tidak bisa beli pakaian baru, mereka beli monza. Memang ada juga yang berpenghasilan atas juga beli, karena punya kualitas dengan harga yang murah," ungkapnya.

(cr2/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved