Tribun travel

Selain Keindahan Air Terjunnya, Yuk Intip Spot-spot Foto di Sikulikap

Di objek wisata Sikulikap ini, pengunjung bisa sepuasnya berfoto berlatarbelakang rumah hobit berbentuk segitiga

TRIBUN MEDAN/M ANIL
AIR terjun Sikulikap yang berada di Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Sikulikap, satu dari sekian banyak air terjun yang begitu indah serta memiliki debit air yang deras yang berada di Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Berlokasi di bawah jurang Penatapan, lokasinya sangat mudah di akses oleh pengunjung bila ingin ke lokasi tersebut. Mengabadikan momen berfoto berlatangbelakang air terjun, menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke air terjun ini.

Tidak hanya menawarkan air terjunnya saja, di objek wisata Sikulikap ini, pengunjung bisa sepuasnya berfoto berlatarbelakang rumah hobit berbentuk segitiga, yang terbuat dari bambu dan atap.

"Unik sih bangunannya, apalagi suasana alam yang begitu sejuk, membuat liburan ke sini sangat menyenangkan. Air terjunnya juga indah," ucap Fadli, seorang pengunjung asal Kota Medan, Rabu (2/12/2020).

SPOT foto di air terjun Sikulikap.
SPOT foto di air terjun Sikulikap. (TRIBUN MEDAN/M ANIL)
SPOT foto di air terjun Sikulikap.
SPOT foto di air terjun Sikulikap. (TRIBUN MEDAN/M ANIL)

Tidak hanya rumah hobit, beberapa spot foto lainnya yang menarik pengunjung tampak terlihat. Seperti gazebo-gazebo yang memiliki ciri khas bangunan Karo, dan payung teduh yang terbuat dari atap serta kursi yang terbuat dari batang kayu.

"Kalau hujan tidak bingung sih, karena sekarang di sini sudah banyak tempat untuk berteduh. Seperti gazebo dan payung yang terbuat dari atap. Ada juga saya lihat tempat untuk berkemah, cocok lah sekali-sekali nanti kemah di sini, sepertinya seru," ujar Fadli.

Sementara itu, walaupun berada di bawah jurang Panatapan, wisatawan tidak perlu khawatir karena akses menuju ke sana sudah dikelola dengan baik.

Ada pegangan pagar yang terbuat dari bambu dan kayu disetiap pinggir jurang, sehingga wisatawan bisa lewat dengan aman.

Baca juga: Pemandian Alam Rudang Mayang, Air Terjun Menjadi Daya Tarik Bagi Pengunjung

Tanah curam yang juga sudah diratakan beserta sudah dibuatkan tangga, sehingga wisatawan bisa turun tanpa harus bersusah payah.

SPOT foto di air terjun Sikulikap.
SPOT foto di air terjun Sikulikap. (TRIBUN MEDAN/M ANIL)
SPOT foto di air terjun Sikulikap.
SPOT foto di air terjun Sikulikap. (TRIBUN MEDAN/M ANIL)

Hanya sekitar 15 menit menuruni tangga di tengah hutan belantara, wisatawan dapat mencapai Air Terjun Sikulikap yang memiliki tinggi sekitar 30 meter.

Diketahui, sumber air terjun ini berasal dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Barisan.

Hutannya merupakan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Taman Nasional Gunung Leuser yang berada dalam Kawasan Lau Debuk Tanah Karo.

Air yang jatuh sangatlah deras serta banyak batu-batu besar di bawahnya.

Maka tak banyak wisatawan yang berani mandi di bawah air terjun yang deras. Batu-batunya juga licin dan terlihat berlumut.

Saat pengunjung tiba di lokasi, pengunjung akan dikenakan biaya retribusi sebagai uang tiket masuk sebesar Rp 5 ribu per orang.

Sedangkan pengunjung yang berasal dari pusat Kota Medan, akan menempuh waktu lebih kurang satu jam 45 menit untuk tiba di lokasi.

Menuju ke sana, wisatawan harus memperhatikan pintu masuk ke lokasi air terjun ini, yang berada di dekat gapura perbatasan Deliserdang dengan Kabupaten Karo.(cr23/tribun-medan.com/tribunmedan.id)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved