Gubernur Edy Rahmayadi Sumbang Patung IL Nommensen dan Taman ke UHN Pematangsiantar
Mengenakan kemeja putih dan celana keper hitam, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyambangi Universitas HKBP Nommensen (UHN) Pematangsiantar.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan/Alija Magribi
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Mengenakan kemeja putih dan celana keper hitam, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyambangi Universitas HKBP Nommensen (UHN) Pematangsiantar, Jumat (4/12/2020) sore.
Kedatangan Edy kali ini membawa semangat untuk jajaran civitas akademika.
Kedatangan Gubernur, kata Ketua Yayasan UHN Nurdin Tampubolon adalah untuk menyerahkan patung Pdt IL Nommensen dan taman ke UHN Pematangsiantar.
Adapun patung IL Nommensen tampak berwarna putih dengan ketinggian 1,5 meter dari atas pondasi.
Di sini Edy pun menandatangani prasasti untuk patung dan taman sebagai sumbangan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
"Hari ini adalah hari yang paling baik. Pak Edy membawa Patung Nommensen kepada kita. Figur yang membawa Injil ke tanah Batak. Makanya saya heran kenapa pak Gubernur masih sering dianggap tidak nasionalis," ujar Nurdin Tampubolon.
Nurdin menyampaikan, latar belakang Edy Rahmayadi hingga bisa berpangkat Jenderal membuktikan dirinya sebagai figur yang nasionalis.
Untuk itu, ia meminta dosen dan mahasiswa tak perlu meragukan Gubernur Edy Rahmayadi.
"Justru karena beliau sangat nasionalis sehingga menjadi Jenderal. Sampaikan ke teman kita yang masih bersuara miring dengan beliau. Saya mengenal rekam jejak beliau ini. Memang pantas gubernur ini menjadi Gubernur Sumatera Utara," ujar Nurdin.
Politikus kawakan Hanura ini menyampaikan harapannya agar masyarakat tetap mendukung kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi, bahkan bila sampai periode kedua sekalipun.
Tak lupa, Nurdin menyebutkan Sumatera Utara adalah provinsi terbesar di luar Jawa dengan heterogenitas yang menjadi miniatur Indonesia. Itu sebabnya peristiwa hari ini harus menjadi perekat rasa persaudaraan.
Di kesempatan yang sama, Ephorus HKBP Pdt Darwin Lumbantobing mensyukuri kedatangan Gubernur Sumatera Utara.
Ia mengaku sangat senang ketika diumumkan protokol bahwa Gubernur Edy akan menyampaikan kuliah umum.
Sementara, Gubernur Edy Rahmayadi dalam kuliah umum menyampaikan dialog kebangsaan dan pengetahuan tentang Covid-19.
Eks Pangkostrad itu menyampaikan tak ada alasan untuk memecah belah persatuan warga Sumatera Utara.
Edy pun menyinggung sejarah lahirnya Nabi Muhammad dan Yesus (Nabi Isa AS dalam Islam) yang sama-sama lahir dari keturunan Nabi Ibrahim AS.
"Andaikan Nabi Ibrahim Bermarga Tampubolon pasti Nabi Muhammad dan Nabi Isa bermarga Tampubolon. Karena satu oppung. Itu sebabnya perbedaan tidak perlu dipertentangkan," ujar Edy yang disambut tepuk tangan hadirin.
Edy pun meminta segala hal terkait agama jangan dijadikan perbedaaan, termasuk dalam memberi kasih sayang kepada sesama.
Ia pun menyayangkan agama menjadi indikator politik belakangan ini.
Edy pun menegaskan agar hal ini tak menurun kepada generasi penerus Indonesia.
"Dia masih kecil dan murni. Setan belum masuk di tempat dia. Kita sekarang ini asyik mau berantam aja antara kita ini. Saya juga heran entah dari mana ini," kata Edy.
(tribun-medan.com/Alija Magribi)