Kakak Beradik Korban Banjir Tanjung Selamat Belum Ditemukan, Basarnas Terus Lakukan Pencarian

Dikatakan Nuraidi, selain korban meninggal, sebanyak 331 warga dari perumahan tersebut telah dievakuasi dan ditempatkan di dua posko penampungan.

Tribun-Medan.com/Victory Hutauruk
Mobil terendam banjir di Komplek Perumahan De Flamboyan, Kecamatan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Jumat (4/12/2020). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kakak beradik korban tewas banjir bandang di perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, berhasil teridentifikasi, Sabtu (5/12/2020).

Selain kedua orang tersebut, ada dua korban lain yang berhasil diidentifikasi.

Kepala Desa Tanjung Selamat, Nuraidi menyebutkan keempat korban tersebut yakni 3 perempuan, yaitu kakak beradik Juwita Simanjuntak (29), Arista Simanjuntak (24), Nur Fitri (24) dan satu laki-laki Satria Eka Winarya (18).

Nuraidi menyebutkan bahwa Juwita dan Arista merupakan kakak beradik satu rumah, dan yang membawa anak bayi berumur 3 tahun yang masih dalam pencarian.

"Informasi nya mereka seperti itu (kakak beradik), karena mereka satu rumah dan anak kecil 3 tahun yang dibawa mereka. Kemungkinan anak Juwita karena itu yang sudah menikah yang lain masih gadis," tuturnya saat dikonfirmasi tribunmedan.id, Sabtu (5/12/2020).

Dimana sebelumnya para korban berhasil ditemukan petugas Basarnas pada waktu yang berbeda-beda dimana ditemukan pada subuh, pagi, hingga sore hari.

Tim Basarnas dan gabungan dibantu warga menyusuri pinggiran aliran Sungai Pantai Bokek dan berhasil menemukan Jenazah.

"Baru empat itu data yang kita terima. Jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bina Kasih," kata Nuraidi.

Informasi yang dihimpun tribunmedan.id, hingga saat ini tim Basarnas Kota Medan masih melakukan pencarian terhadap 2 korban banjir di seputaran Sungai Tanjung Selamat. 

Dimana kedua korban tersebut bernama Herman (49) istri dari Eva yang sempat ditanyai Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat di lokasi. Serta satu anak bayi yang diperkirakan berumur 2 tahun yang saat kejadian dibawa ibunya yang juga jadi korban yang ditemukan Juwita Simanjuntak. 

Bila ditotal maka jumlah korban jiwa meninggal di Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan ada 7 orang termasuk pria yang ditemukan meninggal pertama kali di Perumahan Griya Nusa III Tanjung Selamat. 

Nuraidi menjelaskan berdasarkan data yang diperoleh, korban yang ditemukan merupakan warga yang tinggal di perumahan De Flamboyan. "Empat korban ini tinggal di perumahan De Flamboyan semua," ujarnya.

Dikatakan Nuraidi, selain korban meninggal, sebanyak 331 warga dari perumahan tersebut telah dievakuasi dan ditempatkan di dua posko penampungan.

Yakni di Aula kantor Desa Tanjung Selamat dan posko penampungan di Batalion Arhanud. "Di Aula kantor desa ada 161 orang yang dievakuasi dan posko Arhanud sisanya," ungkapnya.

Kata Nuraidi, beberapa bantuan telah disalurkan ke para pengungsi seperti pakaian dan makanan ringan.

Di setiap posko pengungsian juga disediakan posko kesehatan bagai pengungsi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jika ada keluhan sakit.

"Untuk makan warga yang mengungsi Alhamdulillah para dermawan memberikan yang sudah dimasak. Jadi kita tinggal menyalurkan. Bantuan seperti pakaian dan beberapa makanan ringan sudah dibagikan kepada mereka," pungkasnya.

(vic/tribunmedan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved