Kondisi Terkini Pascabanjir di Sumut

Petinggi Kemensos Sambangi Pos Banjir Tanjung Selamat, M Safii: Korban Meninggal Akan Dapat Santunan

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, M Safii Nasution, sambangi posko pengungsian banjir di Jalan Flamboyan, Tanjung Selamat

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFA
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, M Safii Nasution, saat menyambangi posko pengungsian, Minggu (6/12/2020). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, M Safii Nasution, sambangi posko pengungsian banjir di Jalan Flamboyan, Kantor Balai Desa, Tanjung Selamat, Minggu (6/12/2020).

Dengan menggunakan topi merah bertuliskan Tagana, M Safii Nasution mengatakan bahwa dirinya datang ke Sumut setelah membaca berita bencana di Kota Medan.

"Saya dari Jakarta baru landing tadi, karena berita tadi malam banjir yang terjadi di Kota Medan Provinsi Sumut cukup memprihatinkan. Karena ada yang meninggal dunia, berjumlah enam orang katanya terseret. Dan beberapa sudah ditemukan. Karena ini merupakan musibah, kita memiliki alokasi anggaran. Untuk memberikan santunan ahli waris kepada yang meninggal dunia," ujarnya saat ditemui di posko pengungsian.

Lanjutnya, dari sisi akuntabilitas pihaknya yang juga mempertanggungjawabkan keuangan negara, akan menanyakan dokumen-dokumen yang perlu dilengkapi keluarga korban.

"Ternyata saat saya tanya, KTP, KK itu hilang dan sebagainya. Nanti pihak kelurahan, bisa melakukan pemutihan-pemutihan identitas mereka. Sehingga bisa dengan cepat, mungkin minggu-minggu ini itu bisa terealisasi. Kasubbid saya sudah menyiapkan anggaran alokasi," ungkapnya.

Seperti diketahui, banjir bandang yang merendam perumahan De Flamboyan Jalan Flamboyan, terjadi pada Kamis (3/12/2020) sampai Jumat (4/12/2020).

Dalam peristiwa tersebut, sebanyak enam orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara jumlah pengungsi di posko-posko pengungsian mencapai 325 orang.

Dalam hal tersebut, M Safii Nasution mengatakan bahwa pihaknya akan mengirimkan logistik untuk para pengungsi.

"Berikutnya kita juga melihat logistik kita. Tadi banyak yang tidur di lantai. Ini harusnya kita bisa penuhi dengan kasus-kasus kita, dari kementerian sosial. Gudang kita ada di Palembang akan kita geser. Mungkin satu hari ini akan datang. Mohon doa, karena ini (bencana) bukan hanya di Medan. Di Binjai, Tebingtinggi, Langkat," jelasnya.

Terkait bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah, Safii menuturkan bahwa ini merupakan dampak Lanina.

"Di mana puncak Lanina itu diperkirakan akhir Desember dan awal Januari itu besar. Curah hujan meningkat, 20 sampai 40 persen. Kita semuanya harus prihatin. Jangan kita meniupkan isu-isu tidak baik. Isu-isu yang ada kepentingan, kita harus berjibaku bersama-sama karena bencana ini begitu besar," katanya.

Lanjutnya, saat ini curah hujan diperkirakan 337 meter kubik dalam sehari.

"Kita bisa bayangkan kalau di Jakarta itu turun dua hari dua malam. Kemudian ada kiriman air dari puncak, rob. Kami sudah memiliki skenario 72 ribu orang akan mengungsi. Bagaimana Pemerintah sudah melakukan gladi posko kemarin di Bidakara dipimpin Pak Luhut Binsar. Media juga harus membantu, semua harus saling membantu, karena kalau sudah bencana kita harus senasib dan sepenanggungan. Sama pemikiran dan tindakan," sambungnya.

Safii menyebutkan, dirinya datang ke sini, semata-mata ingin melihat langsung, apa yang menjadi kebutuhan para pengungsi.

"Jadi mari kita sama-sama untuk bisa memberikan bantuan bagaimana negara hadir, di tengah-tengah pengungsi, Covid-19. Dan tolong media juga membantu mensosialisasikan protokoler kesehatan, sosial distansing, Covid-19 meningkat. Jangan adalah birahi-birahi politik, yang ada hanya kemanusiaan untuk membantu korban bencana," sebutnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved