Asyiknya Kamping dan Memancing Ikan di Paropo

Paropo adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Silalahi Sabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Desa ini berada di tepi Danau Toba.

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN / Muhammad Anil Rasyid
Pengunjung sedang berkamping di Paropo, Kecamatan Silalahi Sabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. 

Laporan wartawan Tribun Medan / Muhammad Anil Rasyid

TRIBUN-MEDAN.com, SAMOSIR - Paropo adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Silalahi Sabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Desa ini berada di tepi Danau Toba.

Banyak wisatawan asal Sumut maupun dari mancanegara sering mengunjungi tempat ini untuk bersantai sembari melihat keindahan Danau Toba.

Panorama pemandangan yang menarik, membuat Paropo selalu ramai dikunjungi pengunjung pada saat weekend tiba.

Angin yang begitu sejuk, serta air danau yang tenang, menambah suasana liburan kian mengasyikan.

Tidak ketinggalan juga, begitu malam tiba, langit akan dipenuhi bintang-bintang yang sangat indah. Maka tak heran Paropo sering dijadikan tempat untuk berkamping.

"Di sini pengunjung bisa mandi di air danau. Biasanya yang mandi yang kamping saat di Paropo. Kalau yang datang pulang hari, jarang ada yang mandi," ucap Alfariz pengunjung asal Kota Medan, Selasa (15/12/2020).

Kesegaran airnya bakal membuat tubuh dan pikiran serasa segar kembali. Beragam hal dapat dilakukan saat berada di Paropo, diantaranya, pengunjung dapat memancing ikan di danau.

Karena memiliki tempat yang begitu eksotis, berbagai macam acara telah dilakukan di lokasi wisata ini.

"Sering juga lah buat acara di sini bang. Cuma karena masa pandemi ini juga, jadi enggak serutin kayak dulu," ucap Alfariz.

Jika pengunjung ini ke Paropo, jarak tempuhnya dari Pusat Kota Medan, lebih kurang tiga jam sampai empat jam perjalanan darat.

Lokasinya searah dengan Air Terjun Sipiso-Piso, namun begitu sampai di depan masuk, langsung arahkan kendaraan pengunjung ke jalur kiri.

Selama perjalanan dari pintu masuk, pengunjung sebaiknya tetap berhati-hati karena jalan menuju Paropo cukup menurun dan berkelok-kelok.

Namun, selama perjalanan pengunjung akan disungguhkan pemandangan perbukitan yang hijau.

Untuk biaya masuknya cukup murah, pengunjung yang mengendarai kendaraan roda dua, cukup membayar retribusi Rp 10 ribu, sementara roda empat Rp 15 ribu.

Selama berada di kawasan Paropo, pengunjung sangat diharapkan untuk tetap selalu mejaga kebersihan, agar keasrian dan keindahannya tetap terjaga.

(CR23/tribun-medan.com/tribunmedan.id)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved