Kisah Nenek Tua Pemberani, 1 Dekade Tinggal di Hutan Sendirian, Nasibnya Ditolong Seorang Pria Tajir
Tanpa pertolongan, ia menghabiskan waktunya satu dekade di tengah hutan.
TRIBUN-MEDAN.com - Apa rasanya dan jadinya tinggal di hutan sendirian?
Terlebih yang tinggal di hutan ini adalah seorang nenek tua yang rentan sakit.
Tanpa pertolongan, ia menghabiskan waktunya satu dekade di tengah hutan.
Simak kisah seorang nenek tua hidup sendirian di tengah hutan berikut ini!
Baca juga: Seorang Nenek Simpan Uang Rp 1 Miliar Dikelang Susu, Terkejut Uang Sebanyak Itu Rusak Dimakan Hama
Baca juga: Video Detik-detik Penyelamatan Seorang Nenek Meringis Kedinginan, Sempat Ketakutan dan Trauma
Pernahkah Anda membayangkan hidup sendirian di hutan?
Pasti sulit dan menakutkan bukan?
Namun ternyata ada wanita pemberani yang berani hidup di hutan Rusia.
Baca juga: Kisah Kakek Tua 1 Dekade Berteman dengan Buaya, tak Kapok Meski Dulu Buaya Pernah Menggigit Anaknya

Wanita tersebut bernama Agafya Lykova (76).
Dulu saya pernah menulis kisahnya di Intisari-Online.com ( grup Tribunmedan.com) tentang keluarganya, bagi yang belum membaca bisa klik di sini.
Kabar baru dari wanita tersebut adalah bahwa seorang taipan aluminium Rusia Oleg Deripaska, kini telah turun tangan untuk membantunya.
Baca juga: Seorang Pria Tewas Ditusuk Saat Latihan Tarian Maena di Nias, Pelaku Diburu Hingga Ke Hutan
Pria tajir asal Rusia itu dikabarkan bakal membantu Agafya membuatkan rumah, karena Agafya menolak untuk pindah ke kota terdekat.
Meskipun ada kota terdekat dengan tempat tinggalnya saat ini, jaraknya sangat jauh, yaitu sekitar 240 km.
Jarak itupun sangat sulit ditempuh, mengingat tempat Agafya sangat terpencil.

Baca juga: Malam-malam Mandi Air Mancur, Wanita Ini Jadi Sasaran Kamera, Satpol PP Kalang Kabut Minta Maaf
Agafya Lykova, selama sisa hidupnya bertahan hidup dengan menanam makanannya sendiri.
Dia menghindari kenyamanan modern, dan hidup berdasarkan ajaran Kitab Suci.
Tetapi sekarang ada kekhawatiran akan kesehatan Agafya jika dia terus tinggal di gubuk tempat dia dilahirkan.
Gubuk itu dibangun oleh ayah dan saudara laki-lakinya setelah mereka melarikan diri dari komunis.
Tinggal di hutan Siberia yang terpencil membuat mereka tidak tahu tentang Perang Dunia Kedua atau misi berawak pertama Yuri Gagarin ke luar angkasa.
Baca juga: Jejak Gerrard Houllier, Manajer Peraih Trebel Liverpool Meninggal, Sang Maestro Poles Pemain Bintang

Baca juga: PENCULIKAN ANAK: Ditolong saat Susah, Wanita Ini Culik Anak Orang yang Membantunya, Ini Pesan Polisi
Oleg tergerak hatinya untuk membuatkan rumah karena musim dingin telah tiba dan di tempat itu, suhu bisa mencapai minus 50 derajat C.
Perhatian khusus juga diberikan Agafya agar dirinya tidak tertular Covid-19 saat rumah dibangun untuknya.
"Kami semua sangat berhati-hati saat mengunjungi Agafya," kata pejabat setempat, Alexander.
"Virus atau tanpa virus - dia seperti Mowgli (tokoh film) yang tidak pernah menemukan infeksi dan penyakit modern."

Baca juga: Raih Kunci Masuk Surga dengan Sholat Tahajud, Bacaan Zikir dan Keutamaannya yang Luar Biasa
"Kami tahu betapa disiplin dan hati-hati kami dalam memastikan dia tetap aman."
Selain rumah, Oleg Deripaska juga mendanai "asisten" untuk membantu Agafya melewati bulan-bulan terdingin di musim dingin.
Keluarganya yang adalah Old Believers (Pemercaya Lama) - sebuah sekte agama Ortodoks - yang tidak terdeteksi oleh otoritas
Soviet selama lebih dari 40 tahun setelah melarikan diri ke hutan belantara.
Gubuk terpencil mereka secara tidak sengaja terlihat dari udara oleh sekelompok ahli geologi Soviet.
Baca juga: Sering Diganggu China, Taiwan Menggila, Sulap Kapal Coast Guard (Penjaga Pantai) dengan Rudal
Sebelumnya diketahui bahwa Agafia sempat tinggal dengan 5 anggota keluarga.
Ibunya pertama kali meninggal karena kelaparan.
3 saudara lainya meninggal karena gagal ginjal dan pneumonia.
Ayahnya meninggal pada tahun 1988 dan setelah itu Agafya bertahan hidup hingga saat ini. (Adrie Saputra)
Kisah lain
Sebuah video di Facebook menjadi viral, lantaran memperlihatkan uang hampir 300.000 ringgit Malaysia (Rp 1 miliar) yang disimpan seorang nenek di kaleng- kaleng susu, rusak dan sebagian hancur dimakan serangga.
Dalam rangkaian video yang diunggah Penang News, terlihat bundelan uang 100 Ringgit Malaysia berserakan di lantai dan rusak akibat serangan hama.
"Ada 10.000 ringgit Malaysia (Rp 34,7 juta) dalam satu bundel, dan total ada 23 bundel, jadi itu semua 230.000 Ringgit (Rp 798,4 juta)," kata pria di video tersebut.

Selain merekam 23 bundel uang pecahan itu, kamera menyorot tumpukan uang tunai lainnya yang dilipat atau diikat juga rusak.
Diberitakan World of Buzz pada Senin (7/12/2020), ada sekitar 30.000-40.000 ringgit (Rp 104-138 juta) di tumpukan tersebut, yang artinya nenek menyimpan uang hampir Rp 1 miliar di kaleng susu.
Video yang diunggah Penang News Group di Facebook pada 1 Desember itu hingga hari ini telah dibagikan lebih dari 250 kali.
Tidak dijelaskan bagaimana nenek itu menyimpan uangnya, apakah kalengnya terbuka atau tertutup, maupun lokasi penyimpanan kalengnya juga tidak diungkap.
Baca juga: Kisah Pria Keenakah di Penjara, Sengaja Rampok Bank Agar Balik ke Penjara, Lupa Cara Bertahan Hidup
Artikel ini sudah tayang di Suar.id dengan judul : Selama Puluhan Tahun Tinggal di Hutan Sendirian, Wanita Lansia Ini Akhirnya Mendapatkan Pertolongan