Tak Takut Ancaman Tembak Mati Kapolda, Bajing Loncat di Mabar Makin Berani, Peras Supir yang Lewat
Kini aksi mulai dilanjutkan oleh sekelompok pemuda yang diduga bajing loncat dengan meminta uang secara paksa kepada para supir-supir truk.
TRIBUN-MEDAN.com - Pengendara kembali was-was saat melintasi Jalan Rumah Potong Hewan, Lingkungan 5 Mabar, Kecamatan Medan Deli lantaran posko bajing loncat sudah tidak ada lagi.
Berdasarkan informasi dari Sarah, warga sekitar mengungkapkan bahwa posko bajing loncat yang sebelumnya dijaga para kepala lingkungan di kecamatan Medan Deli ini sudah nonaktif sejak dua minggu lalu.
Sarah menuturkan bahwa dua Minggu posko nonaktif, kini aksi mulai dilanjutkan oleh sekelompok pemuda yang diduga bajing loncat dengan meminta uang secara paksa kepada para supir-supir truk.
"Udah lama posko ini berhenti sekitar dua mingguan. Kalau sekarang memang belum ada kasus barang truk hilang karena posko baru berhenti, tapi mereka udah berani malak-malakin supir truk minta uang ya karena udah gak ada posko itu," ungkap Sarah kepada Tribun Medan, Senin (28/12/2020)
Amatan Tribun Medan, ada sekitar dua sampai tiga pemuda tampak berada di pinggir rel yang diduga sedang memantau lalu lalang kendaraan dan sesekali menghindar di bolak-balik rumah.
"Mereka itulah yang nongkrongin rel pas posko gak ada lagi, sebelumnya mana berani. Tapi rata-rata bukan orang lingkungan V tapi ada yang dari lingkungan IV sama Jalan Kayu Putih," ujarnya.
Sarah menuturkan bahwa hilang timbulnya posko ini sering terjadi yang hanya bertahan dalam tempo 1-2 bulan.
"Saya karena orang sini udah sering lihatlah gak bakal bertahan lama posko ini, udah sering. Ya orang Kepling ini pun mungkin gak tahan ya tiap hari kena makan abu, panas juga," tuturnya.
Berdasarkan pengalaman dari kasus lalu, Sarah turut memprediksi bahwa bajing loncat akan memulai aksi kembali jika dalam tempo waktu satu bulan tidak ada kepastian pengaktifan posko.
"Kalau dari kejadian yang lalu, mereka ini bakal mulai ngebajing lagi beberapa Minggu ini. Kalau sekarang belum berani, tapi pasti ini bulan Januari mulai lagi. Ya kita harap segeralah ada lagi poskonya, kasihan juga supir-supir ini harus hilang barangnya. Kalau supir yang udah sering lewat ngerti dia pake penjaga di belakang. Tapi kalau supir baru sering juga kecolongan," ujarnya.
Tidak hanya rel Jalan Rumah Potong Hewan yang jadi sasaran namun juga rel Jalan Kayu Putih yang sering menjadi target aksi para bajing loncat mengambil barang dari truk.
Tentu saja hal ini menimbulkan keresahan pada pengendara yang melintasi rel tersebut, diantaranya ada Tina, warga sekitar yang sering melihat aksi bajing loncat beraksi.
"Takut juga lah kita kalau lewat kan, apalagi mereka ini gak cuma truk tapi yang naik motor mau diganggu kayak diambil hpnya. Makanya kalau udah mau lewat rel banyak warga sini yang ingatkan hati-hati.
Iya, sama kayak rel Rumah Potong Hewan ini udah gak ada posko lagi. Maunya terus lah ada posko, ngeri betul kita kalau melintas apalagi malam. Pas masih terang aja berani mereka kan," pungkas Tina.
Kapolda Perintah Tembak Mati
Sebelumnya Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin meminta kepada seluruh jajaran polres dan polsek agar dapat bergerak cepat mengamankan para pelaku kejahatan ini.
Bila perlu, kata dia para pelaku ditembak mati, lantaran sudah meresahkan masyarakat. "Saya perintahkan tegaskan untuk memberikan ketegasan tepat dan terukur," ucapnya.
Pihak Polisi Daerah (Polda) Provinsi Sumatera Utara tidak akan menahan pengendara lalulintas yang menggunakan jalan tol, apabila menabrak orang.
Hal ini terkait dengan aksi bajing loncat yang beroperasi di jalan tol.
Menurut Irjen Pol Martuani Sormin, modus baru pencurian bajing loncat saat ini adalah sengaja menyeberang di jalan tol, dan pura-pura tertabrak.
Setelah itu, kawanannya akan langsung menghampiri mobil dan membawa senjata tajam untuk mencuri.
Baginya, tidak ada hukum lalulintas yang diberlakukan terhadap peristiwa tersebut. Lantaran, fasilitas penyeberangan warga sudah disediakan pengelola jalan tol. Seharusnya tidak nelkad menyeberangi jalan tol.
"Modus baru bajing loncat sekarang pura-pura menyebrang dan tertabrak. Kalau lakalantas di jalan tol tidak ada hukumnya bila ini tejadi," katanya saat menggelar pertemuan dengan awak media beberapa waktu lalu.
Martuani mengakui, dirinya juga heran melihat kasus bajing loncat di Sumut, lantaran beroperasi di siang hari.
Dikatakannya, peristiwa ini baru ditemui di Sumatera Utara dan tidak ada diu daerah lain.
Terkait hal ini, dirinya meminta kepada seluruh jajaran Polres dan Polsek agar dapat bergerak cepat mengamankan para pelaku kejahatan ini. Bila perlu, kata dia para pelaku ditembak mati, lantaran sudah meresahkan masyarakat.
"Saya perintahkan untuk memberikan ketegasan yang tepat dan terukur," ucapnya.
(cr13/tribun-medan.com)